Share

Bab 16

Aku menarik napas lalu mengembuskannya secara perlahan, dada begitu sesak. Harus berbicara dengan bahasa apa, supaya Mami dan Anne paham. "Keputusanku sudah bulat, antara aku dan Angga tidak akan pernah terulang lagi."

Semua mata menatapku lekat, termasuk Angga yang kian kalut di sofa yang tengah ia duduki. Sekali lagi maaf, aku sudah kadung kecewa. 

"Aku ... Mohon Ann, beri kesempatan sekali lagi. Aku tahu salah, terlalu menyimpan rasa kasihan terhadap orang lain. Hingga mengabaikan cinta kita," ungkap Angga. Berdiri untuk menghampiri, lantas bersimpuh dengan derai air mata. 

Kutepis lengan Angga, kasar. Perbuatan manis seperti apapun, sudah tidak akan menggoyahkan keputusanku. Tidak ada tempat, untuk seorang pengkhianat. 

Mere
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status