Share

Bab 21

Papi pulang dengan rasa lelah luar biasa, karena kasihan yang teramat dalam. Kuputuskan untuk memijat pundaknya dengan lembut, sebagai tanda terima kasih atas perjuangannya selama ini.

Tante Mita belum jua pulang, memang ia berpesan untuk kembali lebih dari jam biasanya. Tetap saja, itu tak pantas dilakukan seorang istri. 

Aku masih diam, dengan tangan sibuk memijat Papi. Mood untuk bertanya perihal Angga rasanya menguap, apalagi mendengar penuturan Anne tadi pagi. 

Mereka pura-pura bercerai untuk apa? Berarti Angga memang bersekongkol dengan Mami dan Anne ... Mungkin, juga termasuk insiden di danau. 

Aku menggeleng lemah, otakku sudah tak cukup muat untuk dijejali tentang mereka yang terus mencoba menyakiti.

 
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status