Share

Bab 3 : Mencari Pekerjaan

Pagi hari tiba dan Lea sudah bersiap dengan pakaiannya yang terlihat rapi dan formal.

Bahkan dia sudah menyiapkan amplop coklat berisi dokumen seperti yang Kana katakan tadi pagi.

"Hari ini kamu aku bantu cari kerja, semoga aja dapet ya," ucap Kana sembari menghidangkan sarapan.

"Makasih kak, tapi aku bisa sendiri kok," tolak Lea dengan sopan.

"Udah kamu ikutin aja, lagian cari kerja di kota sebesar ini tuh nggak gampang Lea. Dan belum tentu kamu bisa langsung dapet kerja,"

Lea mengamati wajah Kana yang terlihat cantik, bahkan kecantikannya semakin terpancar karena hatinya juga baik.

"Makasih kak, aku nggak tau lagi harus bilang apa sama Kakak. Suatu saat aku akan balas semua kebaikan Kak Kana," ucap Lea sungguh-sungguh.

"Aduh apa sih, kalau suatu saat aku butuh bantuan kamu. Apa kamu bisa Lea? Anggap aja itu sebagai balas budimu aku nggak mau kalau kamu nilai kebaikanku dengan uang,"

"Iya, pasti Lea bantu apapun itu,"

"Kalau gitu sarapan dulu, biar ada tenaganya," Kana benar-benar memperlakukan Lea layaknya adik sendiri.

Dia bahkan sangat perhatian pada Lea, padahal mereka baru saja mengenal semalam.

Lea yang tadinya merasa canggung, mencoba untuk membiasakan diri dengan Kana.

Usai mengisi perut, mereka meninggalkan apartemen untuk menuju ke tempat dimana Lea akan melamar pekerjaan.

"Kamu ada keinginan untuk kerja dimana dan sebagai apa Lea?" tanya Kana saat mereka baru saja keluar dari parkiran.

"Untuk saat ini nggak ada kak, kerja apapun yang penting halal. Dan bisa segera membantu ibu buat melunasi hutang, apalagi ijazah terakhirku hanya SMP. Aku nggak berharap lebih," jawab Lea sembari menunduk menatap amplop coklat yang ada di pangkuannya.

Kana merasa kasihan pada Lea, biasanya anak seusianya sekarang sedang asik bersenang-senang menghabiskan masa muda bersama teman-teman. Tapi Lea, dia malah harus memikirkan cara untuk mendapatkan uang.

"Ijazah bukan jadi penghalang buat kamu raih kesuksesan kok Lea. Asalkan kamu punya tekad yang kuat aku percaya kamu akan jadi orang yang sukses nantinya," ucap Kana menyemangati Lea, ia mengusap pelan bahu Lea.

Dibalas dengan senyum manis yang Lea berikan untuk Kana. Seperti ini membuat mereka layaknya kakak adik.

Tak butuh waktu lama mereka sampai ditempat tujuan. Aileen Company, salah satu perusahaan milik keluarga Kana yang kebetulan dia sendiri yang mengelola perusahaan ini.

Tapi jangan bilang Lea dulu ya, dia tak mau nantinya Lea semakin minder dekat dengan Kana.

"Ayo masuk Lea," ajak Kana saat mereka sudah berdiri disalah satu ruangan.

Ruang HRD menjadi tempat tujuan pertama, "Bu Dilla ada?" tanya Kana pada salah satu karyawan disana.

"Bu Dilla lagi keluar Bu, mungkin sebentar lagi dia kembali,"

"Oke makasih, selamat bekerja," Kana menggandeng Lea agar menunggu Bu Dilla datang.

"Ini kantornya siapa kak?" akhirnya pertanyaan yang ditunggu-tunggu Kana keluar dari mulut Lea.

"Ah ini tempat aku kerja, beberapa waktu lalu sih buka lowongan tapi nggak tau masih kosong atau enggak,"

"Kak Kana enggak kerja?"

Kana terlihat gugup saat Lea bertanya seperti itu, "Oh itu aku udah ijin kalo mau bantu seseorang dulu jadi kerjanya nanti,"

"Maaf ya kak aku jadi ngerepotin," ucap Lea lagi-lagi menunduk ia merasa tak enak dengan Kana.

"Enggak kok,"

Beberapa menit kemudian, Dilla datang. "Bu Kana cari saya?" tanya Dilla.

"Iya, apa masih ada lowongan disini? Ada yang mau melamar,"

"Maaf Bu untuk sekarang nggak ada, lowongan yang kemarin baru aja diisi dua hari yang lalu,"

"Oh gitu ya, yaudah. Kamu kembali kerja, kalau ada kabarin ya,"

"Iya Bu baik,"

Kana membawa Lea keluar dari kantor, menuju ke tempat selanjutnya yang Lea sama sekali tak tau.

Karena ini jadi pengalaman pertamanya ada di kota, sepanjang perjalanan dia lebih fokus untuk memperhatikan jalan. Setidaknya harus ada beberapa jalan yang ia tau.

"Maaf ya Lea lowongannya udah diisi, kita ke tempat selanjutnya. Aku harap disana ada," ucap Kana tak enak. Seharusnya dia mencari info dulu tadi sebelum berangkat.

"Iya kak nggak apa-apa kok, aku malah berterima kasih karena kakak mau bela-belain bantuin aku cari kerja,"

"Iya sama-sama. Kalau semisal di kantor yang ini ada lowongan dan kamu keterima aku harap kamu betah ya. Soalnya bos disana galak, nyeremin," ucap Kana dengan mimik wajah dibuat-buat.

"Namanya bos pasti galak dan nyeremin Kak. Kalau nggak gitu nanti karyawannya malah seenaknya sendiri,"

"Iya sih kamu bener, tapi nih orang tuh. Ah nanti kamu juga tau sendiri, sebenernya aku nggak mau kamu kerja disana tapi yaudah lah kamu juga lagi butuh segera," ujar Kana dengan sedikit memutar bola matanya. Mengingat bagaimana ia tau persis kelakuan bos yang ada disana.

Bangunan yang mereka datangi hampir sama seperti yang tadi, kali ini mereka datang ke SM Grup ini juga sama milik keluarga Kana. Tapi bedanya ini yang memegang adalah Kakaknya sendiri dan Papanya.

SM Grup adalah perusahaan dari keluarga Roderick yang cukup melegenda pada masanya kala itu, bahkan sampai sekarang pun masih eksis.

"Kamu tunggu sini bentar ya, aku mau kesana,"

"Iya kak," sembari menunggu Kana yang sedang berjalan ke resepsionis, Lea memperhatikan sekeliling. Sedari kemarin apa yang dilihat oleh matanya benar-benar membuat dia takjub.

"Kenapa gedung-gedung disini tinggi-tinggi terus besar-besar ya, apa yang bangun nggak capek?" gumam Lea.

"Ayo Lea, aku anter kamu ketemu HRD,"

"Ah iya Kak," Lea mengikuti langkah demi langkah yang Kana pimpin.

Lagi-lagi dia harus menaiki lift untuk menuju ke ruang HRD, Lea sudah mulai terbiasa dengan bagaimana orang-orang di kota menggunakan alat-alat canggih seperti ini.

Tok, tok!

"Iya masuk," jawab seseorang dari dalam.

"Permisi Bu Desi," sapa Kana

"Oh Bu Kana, ada perlu apa Bu sampai datang kesini," Desi langsung berdiri begitu tau yang datang adalah atasannya.

"Begini apa disini ada lowongan pekerjaan?"

"Untuk siapa?" tanya Desi dengan sedikit mengangkat alisnya.

Kana memberi ruang agar Lea bisa terlihat, saat tau jika Kana membawa seseorang Desi langsung paham maksud dan tujuan Kana datang kesini.

Jika diingat-ingat hal seperti ini bukan suatu hal yang baru, karena Kana sering sekali memberi pekerjaan pada orang yang baru ia kenal atau bahkan teman lamanya.

"Ada Bu, tapi apa dia mau?"

"Silahkan bisa kalian obrolkan saya tinggal dulu," Kana meninggalkan Lea dan Desi memberi ruang untuk mereka berdua berbicara.

"Silahkan duduk dulu," Desi mempersilahkan Lea untuk duduk di sofa.

"Makasih Bu,"

"Bisa lihat dokumen yang kamu bawa?"

Kana langsung menyerahkan amplop coklat yang sedari tadi ada dalam genggamannya.

"Ini Bu, saya hanya tamatan SMP," jelas Lea sedikit.

"Nama kamu Azalea Carolline? Kamu datang dari kampung tapi nama kamu bagus juga ya," ucap Desi sembari tersenyum.

Lea tersipu malu, bahkan dia sendiri pun juga heran kenapa namanya seperti orang asing saja padahal ia tau betul jika keluarganya berasal dari kampung.

"Kamu belum punya pengalaman kerja apapun, dan selama ini hanya membantu orang tua di kebun ya?"

"Iya Bu,"

Desi menutup kertas yang ia pegang berisi data diri Lea, ia mengamati Lea dari atas hingga bawah kemudian tersenyum membuat Lea gugup. Wajah dari Desi pun menunjukkan sebuah kepasrahan.

Hal yang dilakukan Desi membuat nyali Lea ciut, ia takut jika dengan ijazah SMP dan tanpa pengalaman ia bisa kerja disini.

'Apa aku bakal keterima disini?'

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status