Di ruang kerja raja, baik Marquis Curtis maupun Kapten Allen sama-sama saling melirik saat Raoul yang telah menjadi raja selama beberapa bulan kembali menghela napas panjang. Tatapan pria tersebut terlihat sendu, ketika tangannya terus bergerak untuk mengerjakan tumpukan tugas yang ada di depannya.
Dua pria yang sejak tadi mengamati Raoul tahu bahwa sekalipun raja tersebut mengerjakan tugasnya, pikiran pria itu sebenarnya berada di tempat lain. Helaan napas lain kembali terdengar, ketika Raoul selesai dengan kertas lainnya.
"Baginda Raja, apa ada yang salah?"
Sebagai perdana menteri baru, Marquis Curtis merasa bahwa membantu meringankan beban Raoul merupakan salah satu tugasnya. Raoul memang sempat menatapnya setelah dia bertanya. Namun tidak lama kemudian, kepala Raoul kembali terkulai, seakan pria itu sudah pasrah dengan apa yang ada di pikirannya.
"Apa Anda memikirkan tentang Nona Ariana, Baginda?"
Ketika giliran Kapten Allen yang bertanya, Raoul yang semula lemas langsung salah tingkah ketika kepala kesatria kerajaan yang baru itu bertanya padanya. "Ba, bagaimana kamu tahu?" tanya Raoul tidak percaya. Kapten Allen tersenyum ketika dia mendengar pertanyaan itu. Untuk sekali lagi, dia berhasil menebak pikiran Raoul dengan tepat.
Mungkin karena Kapten Allen telah bersama Raoul sejak raja tersebut masih remaja, pria tersebut jauh lebih peka dalam urusan menyadari apa yang sebenarnya Raoul inginkan walaupun raja tersebut tidak mengatakan apa pun. Lagipula, satu-satunya hal yang bisa membuat Raoul sampai tidak fokus pada urusan kerajaan itu hanya Ariana. Ditambah dengan fakta bahwa Ariana jarang mengunjungi ibu kota akhir-akhir ini, jelas sekali bahwa Raoul merasa rendah karena dia tidak bisa menemui pujaan hatinya itu akhir-akhir ini.
"Anda ingin bertemu dengan Nona Ariana, Baginda? Saya bisa membantu Anda untuk mengirimkan surat resmi ke kediamannya."
Setelah mengetahui bahwa rajanya tengah gelisah karena memikirkan Ariana, Marquis Curtis lagi-lagi mencoba memberi saran yang masuk akal bagi Raoul. Namun Raoul lagi-lagi menolak sarannya, sehingga Marquis Curtis diam-diam berpikir apakah rajanya itu masih menyimpan dendam tersembunyi terhadapnya.
"Sama sepertiku, aku yakin dia juga sibuk mengatasi berbagai hal di wilayahnya. Aria telah mengatakan padaku, bahwa dia akan fokus pada masalah wilayahnya untuk sementara waktu."
Walaupun Raoul mengatakan hal tersebut, tidak dapat dipungkiri bahwa pria itu juga sedih karena tidak bisa melihat Ariana selama beberapa bulan. Ah, tidak. Sebenarnya, mereka sudah jarang bertemu semenjak kekuasaan Raja Emilio berhasil digulingkan. Raoul terlalu sibuk untuk membereskan masalah di kerajaan setelah perang berkepanjangan, sementara Ariana juga sibuk mengembalikan keamanan di Kerajaan Sigmund. Keduanya jarang bertemu lagi jika bukan dalam situasi formal. Dan kali terakhir Raoul bertemu Ariana, mungkin hanya pada saat pengangkatannya sebagai raja, dan pemberian penghargaan sekaligus status baru bagi mereka yang berperan dalam keberhasilan Raoul untuk merebut kembali takhta kerajaan.
Memikirkan hal tersebut membuat Raoul semakin sedih lagi. Raja tersebut berpikir, dia akan lebih dekat dengan Ariana jika dia telah menjadi raja. Namun pada kenyataannya, jarak di antara mereka hanya semakin membesar setelah keduanya memiliki tanggung jawab masing-masing. Sekalipun wilayah Alison dan ibu kota itu letaknya bersebelahan, keduanya tidak bisa lagi bertemu sesuai keinginan mereka.
Karena sekarang Ariana hanya sendirian, Raoul tidak bisa membantu tetapi khawatir pada keadaan gadis itu. Raoul ingin tahu apakah Ariana kelelahan, atau apakah gadis itu menjaga kesehatannya dengan baik. Setelah perang selesai, Raoul baru menyadari bahwa Ariana sepertinya memiliki kebiasaan untuk menghukun dirinya sendiri jika dia merasa bersalah. Kebiasaan itu merupakan kebiasaan yang sangat buruk. Raoul hanya ingin Ariana bisa lebih menghargai tubuhnya sendiri di masa depan.
Ketika Raoul tanpa sadar menghela napas panjang untuk sekali lagi, Marquis Curtis akhirnya merasa dia tidak bisa menyerah begitu saja. Pria itu menatap Raoul lagi, lalu tersenyum secerah yang ada bisa.
"Baginda Raja, bukankah ini sudah waktunya bagi kerajaan kita untuk mengadakan pesta perayaan naiknya Anda sebagai seorang raja? Pada saat Anda naik sebagai raja, keadaan kacau di Kerajaan Sigmund tidak memungkinkan Anda untuk mengadakan pesta yang besar. Namun situasinya saat ini berbeda. Kerajaan kita sudah stabil, dan Anda juga harus menjalin hubungan baik dengan kerajaan lain. Mengadakan pesta dan mengundang mereka untuk membentuk hubungan diplomatik yang baik mungkin bukan ide yang buruk, Baginda. Dan jika Anda mengadakan pesta ... Semua bangsawan akan hadir untuk memenuhi undangan Anda bukan? Nona Ariana akan datang ke ibu kota untuk memenuhi tugasnya, jadi saya yakin beliau tidak akan merasa bahwa Anda berniat untuk menganggunya jika Anda mengundangnya dengan cara itu."
Pada saat Raoul naik takhta, Kerajaan Sigmund masih berada dalam kondisi di mana mengadakan pesta besar itu tidak mungkin, sehingga Raoul tidak mengundang kerajaan lain untuk memeriahkan naiknya dia sebagai seorang raja baru pada saat itu. Namun kali ini, kondisi di kerajaannya sudah sangat stabil sehingga dia bisa tenang mengundang kerajaan lain untuk datang ke kerajaannya. Raoul juga harus menyampaikan niat baiknya pada kerajaan yang telah mendukungnya untuk berada di posisi ini. Dia tidak bisa selamanya menyimpan uang untuk kemajuan kerajaannya, tanpa pernah mengadakan pesta diplomatik untuk satu kali saja.
Belum lagi karena Raoul juga telah berjanji akan mengenalkan Ariana pada Putri Elle, raja tersebut merasa ide untuk mengadakan pesta yang mengundang semua bangsawan bukanlah ide yang buruk.
Kali ini, Raoul tidak lagi menolak ketika Marquis Curtis memberi saran. Raoul terlihat berpikir, sebelum raja tersebut mengangguk untuk menyetujui ucapan Marquis Curtis.
"Baiklah. Lagipula Raja Bernard juga telah berperan besar dalam membantuku mengambil alih takhta. Sebagai tuan rumah, tentu saja kita harus menyambut mereka dengan benar."
Baik Marquis Curtis maupun Kapten Allen sama-sama hanya bisa mengulum senyum ketika mereka melihat Raoul bisa semangat hanya dengan membayangkan dia akan bertemu Ariana lagi. Wajah lesu raja tersebut kembali cerah dalam sekejap. Raoul bahkan tanpa sadar bersenandung karena suasana hatinya mendadak berada di atas awan. Semangat pria itu kembali sepenuhnya, ketika dia kembali duduk tegak dan mengerjakan tugas-tugasnya dengan semangat.
Dari sikap Raoul, jelas sekali bahwa raja tersebut jatuh cinta pada Ariana. Dengan status Ariana sebagai seorang duchess, keduanya akan menjadi pasangan yang serasi untuk menikah. Mereka sebenarnya tidak mengerti mengapa Raoul masih belum berani melamar Ariana sampai saat ini.
Karena sibuk, Raoul tampaknya belum tahu bahwa Ariana sudah kembali banyak mendapat lamaran dari berbagai kalangan bangsawan semenjak kerajaan kembali stabil. Ariana mungkin belum memilih siapa pun sampai saat ini. Namun dengan statusnya sebagai satu-satunya orang yang berhasil bertahan hidup dari keluarga Alison, cepat atau lambat, Ariana pasti akan memilih seseorang sebagai pasangan hidupnya.
Bagi yang lain, rasanya tidak pantas jika mereka mengangkat isu pernikahan ketika Raoul baru saja berhasil menstabilkan Kerajaan Sigmund. Mereka juga tidak ingin dianggap mengatur hidup Raoul, sehingga tidak ada yang berani menyarankan Raoul untuk melamar Ariana selama ini. Pada akhirnya, mereka hanya bisa berharap Raoul memiliki inisiatifnya sendiri. Raoul harus bergerak cepat, atau seseorang mungkin akan mengambil Ariana sebagai istri sebelum raja tersebut bisa melakukan apa pun.
Lagipula, Ariana itu gadis cantik yang berasal dari keluarga dihormati. Orang-orang rela melakukan apa pun, hanya agar mereka dilirik oleh Ariana yang terkenal dingin dan tegas pada siapa pun.
Di ujung bukit yang indah, Ariana berdiri ditemani Carla yang berdiri today jauh di belakangnya. Di tangan gadis itu, kini ada sebuket bunga indah yang akhirnya dia simpan di atas dua batu nisan sederhana yang ada di sana. Ariana menatap dua kuburan itu dengan tatapan sendu, ketika dia mengingat bahwa salah satu dari pemilik batu nisan tersebut tidak pernah ditemukan mayatnya. Setiap musim semi, Ariana akan mendatangi kuburan orang-orang tersayangnya untuk sekedar merawat tempat itu agar tidak ditinggalkan. Dengan posisinya, Ariana sebenarnya sudah menyewa seseorang untuk merawat kuburan orang-orang yang berperan besar dalam hidupnya tersebut. Namun gadis itu tetap akan datang setiap tahunnya, dengan satu buket bunga untuk setiap kuburan yang dia kunjungi. Di ujung tebing dengan pohon wysteria yang indah itu, terdapat makam Valencia yang disejajarkan dengan makam milik Cornell. Dua makan itu kini diberikan batu nisan yang layak, agar orang-orang tahu bahwa yang beristirahat di sana
Karena ekonomi Kerajaan Sigmund telah membaik selama beberapa bulan ini, Raoul berhasil menyimpan cukup uang untuk mengadakan pesta megah untuk merayakan diangkatnya Raoul sebagai raja dari Kerajaan Sigmund. Sejak pagi, berbagai kereta mewah melewati jalanan ibu kota untuk pergi ke istana kerajaan. Bahkan saking terkenalnya Raoul di mata kerajaan lain, antrian untuk masuk ke istana kerajaan sampai menimbulkan kemacetan di jalanan ibu kota yang besar. Ariana yang datang bersama Cale menggunakan kereta kuda sampai tidak percaya, ketika mereka ikut terjebak dalam kemacetan itu. Tampaknya bahkan sebelum Raoul menjadi seorang raja, kepopulerannya sudah tersebar di banyak kerajaan. Ariana bisa melihat bahwa kebanyakan kerajaan mengirimkan putri mereka sebagai perwakilan kerajaan. Mereka melakukan itu mungkin karena mereka tahu bahwa Raoul masih belum memiliki ratu sampai saat ini. "Yang Mulia, syukurlah Anda tiba dengan selamat."Begitu Ariana turun dari kereta kudanya, dia langsung disam
Ketika Raoul melihat Putri Elle datang ke pestanya, raja tersebut meminta ruang pribadi untuk bicara dengan gadis itu tentang pasukan Kerajaan Orvel yang masih menetap di Kerajaan Sigmund. Sebelumnya, mereka terpaksa tinggal di Kerajaan Sigmund untuk sementara waktu karena mereka diperintahkan oleh Raja Bernard untuk membantu Raoul mengamankan Kerajaan Sigmund pada masa pemerintahan yang tidak stabil. Namun karena kini semuanya telah selesai, Raoul merasa dia perlu mengembalikan pasukan itu kembali ke Kerajaan Orvel. Raoul tentu tidak bisa membicarakan hal sensitif seperti itu di tempat umum. Jadi ketika pada tamu undangan dihibur dengan berbagai acara yang sudah Raoul persiapkan, raja tersebut pergi menemui Putri Elle yang telah terlebih dahulu memasuki ruangan pribadi yang telah dipilih oleh Raoul. "Raoul!"Putri Elle yang semula tampil sebagaimana dia masih berteman dengan Raoul segera berhenti ketika Jenderal Dion berpura-pura batuk untuk memperingati gadis itu. Di hadapannya saa
"Curtis, haruskah kita menikah? Dengan status dan usiamu ... Orang-orang pasti telah mendesakmu untuk menikah juga bukan?"Melihat wajah terkejut Marquis Curtis, Ariana akhirnya menyadari bahwa dia telah menanyakan hal yang tidak mungkin. Gadis itu termenung, sebelum dia mengalihkan tatapannya dari Marquis Curtis. "Kamu tahu, banyak orang terus-menerus mengirimiku surat dan hadiah semenjak Baginda naik takhta. Mereka tahu keluargaku telah habis, sementara aku memiliki kewajiban untuk melanjutkan garis keturunan keluargaku. Aku pikir daripada menikahi bangsawan yang tidak aku kenal dengan baik sebelumnya ... Akan lebih baik jika aku bisa menikahi seseorang yang telah aku kenal kenal dengan baik."Marquis Curtis merupakan pria yang cerdas, lembut, dan tidak pernah membedakan status orang lain. Selain keluarga Alison, keluarga Alodie mungkin bangsawan lain yang sukses mempertahankan kemakmuran wilayahnya bahkan di masa pemerintahan yang kacau. Marquis Curtis juga selalu memperlakukan Ar
"Raoul, apa kamu baik-baik saja?"Di lantai dansa, Raoul kembali tersadar ketika Putri Elle menegurnya dengan suara pelan. Ketika raja tersebut melihat wajah khawatir Putri Elle, pria itu akhirnya sadar bahwa dia tengah berdansa di tengah lantai dansa bersama dengan gadis itu. Banyak orang menyingkir untuk memberikan mereka ruang untuk berdansa. Suasana dibuat begitu khidmat, sehingga orang-orang mungkin bisa salah paham dengan status keduanya pada saat ini. Sebenarnya, Raoul terpaksa menggunakan kesempatan pertamanya untuk berdansa dengan Putri Elle karena orang-orang terus mendesaknya. Mereka bilang, Raoul dan Putri Elle harus bisa menunjukkan bahwa kedua kerajaan telah berada dalam hubungan yang baik dalam pesta dansa kali ini. Belum lagi, Putri Elle juga memang terlihat ingin berdansa dengan Raoul. Raja tersebut merasa dia tidak bisa mengecewakan Putri Elle, apalagi ketika banyak orang terus memerhatikan interaksi mereka sejak keduanya mulai terlihat bicara berdua. "Aku baik-bai
"Buahnya, silahkan beli buahnya!""Sayuran segar langsung dari petani! Ayo beli sebelum kehabisan!"Putri Elle menatap takjub interaksi pasar yang ada di ibukota Kerajaan Sigmund. Mungkin karena Kerajaan Sigmund terkenal karena hasil alamnya yang luar biasa melimpah, Putri Elle bisa melihat bahwa pasar di Kerajaan Sigmund menjual berbagai sayur dan buah yang belum pernah putri tersebut makan sebelumnya. Gadis tersebut menatap sayur dan buah tersebut satu per satu, sampai beberapa penjual mau tidak mau menatap Putri Elle dengan tatapan aneh.Karena Putri Elle dengan tegas menolak penjaga khusus yang disiapkan oleh Raoul, gadis itu pergi ke pasar dengan penyamaran saat ini. Dengan pakaian bangsawan biasa, tidak ada yang bisa menebak bahwa gadis yang terus-menerus berkeliling pasar merupakan tuan putri dari Kerajaan Orvel. Gadis tersebut sangat bersemangat saat melihat hal-hal yang belum pernah dia lihat sebelumnya, sampai tangan seseorang menahan pergerakannya. "Tuan Putri, tolong jang
Mendengar teriakan wanita itu dan sebutan 'Yang Mulia', Jenderal Dion akhirnya sadar atas kesalahannya dan buru-buru menurunkan pedangnya lagi. Dari awal sampai akhir, gadis yang baru saja terancam hanya tersenyum lembut sambil menatap mereka. Gadis tersebut menghentikan saat pelayannya hendak memasang badan untuk dia. Selanjutnya, gadis tersebut malah mengenalkan dirinya secara hormat pada Putri Elle. "Maaf jika saya membuat Anda terkejut, Yang Mulia. Lalu, tolong maafkan juga sikap tidak sopan pelayan saya. Saya, Duchess Alison menyapa Yang Mulia Putri Elle. Semoga kesehatan dan kemakmuran selalu menyertai Anda."Putri Elle benar-benar terkejut ketika dia menyadari bahwa gadis cantik yang ada di depannya ini merupakan seseorang yang selalu dibicarakan Raoul di waktu luangnya. Bahkan jika saat ini Ariana menggunakan pakaian yang sederhana, Putri Elle tetap saja tidak bisa berhenti mengagumi kecantikan dan kekuatan milik gadis tersebut. Ariana seharusnya memiliki umur yang tidak jauh
"Yang Mulia, tolong tunggu saya!"Bahkan ketika Jenderal Dion memanggil di belakangnya, Putri Elle tetap tidak berhenti berlari sampai dia cukup jauh dari tempat Ariana berada. Putri tersebut hanya berhenti ketika dia akhirnya mencapai tempat yang cukup sepi. Pandangan Putri Elle buram, ketika dia sadar bahwa dia sebenarnya telah menangis di sepanjang jalan. Sepanjang waktu, Putri Elle sebenarnya sadar bahwa Raoul tidak pernah menatapnya sebagai pasangan yang romantis. Bahkan jika mereka melewati waktu sulit bersama, lalu berdansa di tengah gemerlapnya pesta, Putri Elle selalu tahu bahwa pikiran Raoul hanya tertuju pada Ariana. Sebelumnya, Putri Elle dengan percaya diri mengatakan bahwa dia tetap akan berada di samping Raoul sampai raja tersebut bisa menerima cintanya. Namun ketika Putri Elle melihat lawan cintanya secara langsung, gadis itu langsung tahu bahwa dia sama sekali tidak memiliki kesempatan untuk menang. Ariana mungkin berusaha terlihat tidak memiliki perasaan untuk Raou