Selesai membeli selimut untuk para pengemis, Ariana segera membagikan selimut-selimut itu sambil dibantu oleh Valencia dan juga Pangeran Raoul. Awalnya, Ariana benar-benar takut mereka akan menolak pemberiannya. Namun ketika orang-orang itu berterima kasih padanya sambil tersenyum, hati Ariana akhirnya tenang saat dia balas tersenyum pada mereka. Tidak lupa, Ariana juga memberikan mereka beberapa potong pakaian dan makanan secara adil pada para pengemis itu. Suasana di gang sempit itu mendadak meriah, kebahagiaannya bisa dibandingkan dengan suasana meriah di jalanan tempat diadakannya festival berburu. "Kakak, untukmu!"Ariana terkejut saat seseorang gadis kecil menyentuh pakaiannya dan menunjukan bunga kecil yang ada di tangannya. Ariana ingat gadis kecil itu merupakan salah satu anak yang mendapatkan barang-barang pemberiannya. Ariana pikir gadis kecil itu hanya ingin berterima kasih, jadi dia segera menerima pemberian bunga itu lalu tersenyum. "Terima kasih banyak."Untuk pertama
Ketika mereka tengah berjalan-jalan, Raoul tanpa sadar berhenti ketika dia melihat toko senjata yang menjual pedang dan berbagai senjata lain yang terlihat sangat cantik. Pandangannya terfokus pada pedang ramping dengan bilah yang terlihat sangat tajam. Walaupun pedang yang Ariana berikan untuknya tidak kalah cantik dan tajam, pedang tersebut sudah mulai terlalu kecil untuk Raoul yang berada dalam masa pertumbuhan. Raoul sudah diajari bagaimana cara menilai kualitas pedang oleh Valencia. Dan dia tahu, pedang yang terlihat cantik itu memiliki kualitas yang sangat baik. Karena Ariana selalu memerhatikan Pangeran Raoul, gadis itu juga ikut melirik ke arah pedang yang dikagumi oleh pangeran tersebut. Entah mengapa, dia merasa pedang itu dengan pedang pemberian kakeknya memiliki kesamaan dengan pedang tersebut di berbagai tempat. Ariana menghampiri Raoul, lalu mengajaknya untuk masuk ke toko tersebut dan melihat pedang yang pria itu inginkan dari jarak dekat. "Tidak perlu. Pedangku masih
Ketika malam pesta dansa tiba, Ariana sudah siap beberapa jam sebelum acara dimulai. Walaupun wilayah Alison berada tepat di sebelah ibu kota, perjalanannya bisa saja terlambat karena adanya festival. Karena pesta dansa itu bukan acara yang terlalu penting, kali ini Ariana tidak datang bersama kakeknya. Andrew merasa dia sudah terlalu tua untuk menikmati acara semacam itu. Ditambah lagi, pria itu merasa ini sudah waktunya bagi Ariana untuk mulai menangani urusan Dukedom seorang diri. Dengan kereta kuda keluarganya, Ariana pergi bersama dengan Valencia. Indetitas Valencia sebagai anak kepala kesatria membuatnya bisa ikut menghadiri pesta sebagai tamu undangan. Keduanya mengenakan pakaian indah. Tentu saja, karena Vaelencia merupakan teman terdekat Ariana, gadis itu juga tidak kalah menawan dengan pakaiannya. Karena pesta dansa di akhir festival berburu merupakan peristiwa yang hanya terjadi tiga tahun sekali, pesta dansa tersebut selalu diadakan di istana utama milik raja dan juga rat
Setelah Valencia pergi, kedua kakak gadis itu benar-benar berjalan untuk menghampiri Ariana. Mereka benar-benar tampan sampai sekalipun keluarga Alison banyak dimusuhi oleh keluarga lain saat ini, pesona keduanya tetap saja tidak bisa menghentikan banyak gadis itu mendekati keduanya secara terang-terangan. "Nona Aria."Ketika mereka tiba di hadapan Ariana, keduanya sedikit menunduk untuk menyapa Ariana. Ariana membalas sapaan itu dengan mengangguk lalu tersenyum. Tidak seperti ayah dan adiknya, Ariana tahu bahwa keduanya sedikit lebih santai dan senang bercanda dengan orang lain. "Apa Nona Aria datang sendiri ke pesta ini?" tanya Luke sebagai kakak tertua. Ariana tersenyum kecil. Kepada dua kesatria ini, dia tidak bisa berbohong terlalu banyak demi kebaikan Valencia sendiri. "Valencia ikut bersamaku. Namun dia memiliki urusannya sendiri di pesta ini jadi aku membiarkannya pergi," jawab Ariana. "Ah ... Dia pasti melihat kita dan berusaha untuk kabur lagi! Ini tidak bisa dibiarkan Ka
Ketika musik mulai berganti, pasangan yang lain mulai maju ke tengah aula untuk berdansa bersama. Curtis berbalik untuk menatap Ariana yang duduk santai menikmati pemandangan itu, lalu mengulurkan tangannya di depan gadis tersebut. "Bisakah aku mendapat kehormatan untuk mengajakmu berdansa, Ariana?" tanya Curtis dengan sopan. Ariana baru saja hendak menerima tawaran itu, ketika tangan lain segera menahan pergelangan tangannya. "Maaf, tetapi Ariana akan berdansa bersamaku."Entah muncul dari mana, Pangeran Raoul tiba-tiba saja sudah berada di samping Ariana sambil memegangi tangan gadis itu. Curtis sedikit terkejut dengan kemunculan Raoul yang tiba-tiba. Belum lagi ketika menatapnya, Curtis bisa merasakan hawa permusuhan dari pangeran tersebut. Namun karena pria itu memang pada dasarnya orang yang lembut, Curtis hanya tersenyum lalu membiarkan Raoul mengajak Ariana untuk berdansa. "Seperti yang Anda inginkan, Yang Mulia. Kalau begitu, sampai nanti Ariana."Ariana mengangguk. "Sampai
Setelah pesta dansa berakhir, festival berburu juga secara resmi akhirnya selesai. Toko-toko dadakan yang dibuka untuk memeriahkan festival kembali dibongkar, sementara para pengunjung dari kerajaan lain yang datang untuk berbelanja mulai kembali ke kerajaan mereka satu per satu. Karena hasil dari festival berburu tahun ini cukup bagus, kebanyakan orang akan beristirahat untuk satu atau dua hari demi mengembalikan tenaga mereka. Namun Ariana tidak memiliki waktu untuk beristirahat saat dia lebih memperhatikan Pangeran Raoul di hari-hari terakhirnya. Gadis itu datang dengan berbagai barang yang berguna untuk pria itu, sekaligus memberi tahunya dengan serius hal apa saja yang harus dia ingat selama berada di ketentaraan. Hanya pada hari terakhir, Ariana datang dengan pakaian dan buku militer ketika dia mengunjungi Pangeran Raoul di kastil terpencilnya. "Raoul, karena kamu langsung diangkat sebagai Jenderal oleh Baginda Raja, kamu harus banyak membaca buku taktik militer untuk belajar
[Untuk Pangeran Raoul. Sudah tiga bulan sejak kamu pergi untuk menjaga perbatasan. Terakhir kali, kamu mengatakan bahwa kamu masih dalam perjalanan untuk mencapai perbatasan. Sekarang, apa kamu sudah sampai di sana? Di ibu kota dan wilayah sekitarnya, salju mulai turun sehingga suhu semakin dingin. Aku harap kamu sudah sampai di sana, karena perjalanannya pasti sulit setelah salju turun lebih awal tahun ini. Setelah kamu pergi, baik Ratu Melisa maupun Putra Mahkota Emilio tidak melakukan hal-hal yang mencurigakan. Namun aku harap ini bukan ketenangan sebelum badai. Jaga dirimu, Raoul. Tolong jangan mudah percaya pada orang asing di sana. Seperti biasa, kami di sini akan selalu mendoakan keselamatanmu.Ariana.]Setelah Ariana selesai membaca surat yang hendak dia kirimkan, gadis itu mengangguk puas lalu menyegel surat tersebut dengan segel keluarganya. Ariana menyerahkan surat itu pada salah satu pelayan, agar surat tersebut bisa segera dikirim pada Pangeran Raoul yang tengah dalam
Setelah kembali dari sekolah pelatihan yang dibangunnya, Ariana tidak langsung pulang ketika dia memilih untuk berkeliling di sekitar ibu kota terlebih dahulu. Semenjak dia sibuk dengan urusan keluarga Alison, Ariana memang jarang memiliki kesempatan untuk datang ke ibu kota lagi. Gadis itu ingin tahu bagaimana keadaan ibu kota saat ini, sekaligus mendengar gosip-gosip terbaru tentang istana yang bisa didengar di kedai-kedai ibu kota. Demi kenyamanan mereka, Ariana menyarankan agar mereka jalan saja untuk menikmati suasana di ibu kota. Tatapan Ariana jatuh pada papan pengumuman yang ada di alun-alun kota, yang secara tidak biasa dikerubungi oleh banyak orang ketika dia datang. "Ada apa di sana?" tanya Ariana penasaran. Melihat seorang bangsawan sekelas Ariana tertarik pada papan pengumuman, orang-orang langsung minggir untuk memberi jalan bagi Ariana. Walaupun Ariana tidak terlalu suka diperlakukan spesial, gadis itu tidak bisa meminta mereka untuk berhenti sehingga dia hanya bisa