Share

Kecemasan

"Ibun kenapa?" Shabiru terus merengek sedih ketika melihat ibunya terkulai lemah.

"Kita akan segera ke rumah sakit sayang. Semoga ibumu baik-baik saja," jelas Oma Ina.

"Tapi untuk saat ini Shabiru tidak akan bisa masuk ke rumah sakit Oma. Aku akan segera pesankan taksi online agar mengantarkan kalian ke apartemenku."

Ray membuka peta digital dan mencari rumah sakit terdekat. Sepia sudah sadarkan diri, namun kali ini ia diserang sesak napas.

"Ayah aku mau ikut, kenapa tidak boleh? Aku 'kan anak ibun," protesnya lagi.

"Rumah sakit bukan tempat yang baik untuk anak kecil sayang,"

"Apanya yang tidak baik ayah? Apa disana banyak orang jahat? Kalau begitu ibun jangan dibawa kesana," ucap Shabiru dengan polosnya.

"Banyak kuman jahat yang mudah membuat anak kecil sakit, jadi kamu harus menuruti peraturan di sana. Kamu sayang 'kan sama ibun?" Ray masih berusaha membujuk putranya.

"Sayang ayah, sangat sayang..."

"Ayah dan ibun akan segera pulang, kamu tidak boleh nakal ya sama Oma,"

"Tapi ayah
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status