Share

Ajakan

Beberapa saat keheningan kembali meliputi Sepia dan Panji.

Panji terlihat menarik embuskan napas beberapa kali, seolah ada keraguan yang menahan perkataan yang akan ia ucapkan pada perempuan itu.

"Aku ... mm ...." Panji bergeming.

Sepia menoleh saat Panji mulai berbicara, tetapi lagi-lagi Panji kehilangan kata-kata setiap menatap Sepia.

"Kenapa? Apa kamu sedang ada masalah?" tanya Sepia.

Panji langsung menggeleng seraya tersenyum. "Tidak."

"Nanti malam kamu ada acara nggak?" tanya Panji.

"Sepertinya tidak, kenapa memangnya?"

"Aku ingin mengajakmu keluar untuk makan malam. Tapi kalau kamu sibuk atau mau istirahat, aku tidak ingin memaksa," jelas Panji setengah menahan gugup.

"Boleh. Udah lama juga aku nggak makan di luar," sahut Sepia tanpa pikir panjang.

Kejadian yang baru ia alami cukup membekas, ia takut jika San datang lagi dan mengganggunya. Barangkali bila bersama Panji, ia bisa menghindar dari kemungkinan buruk yang bisa saja terjadi.

Sepia tahu, San bukanlah laki-laki yang mud
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status