Home / Rumah Tangga / Kesepakatan Balas Dendam / Menahan Diri Untuk Menghancurkan

Share

Menahan Diri Untuk Menghancurkan

Author: PlutoPen
last update Last Updated: 2025-04-29 17:12:42

Beck Eugenia duduk di sofa dengan tangan memegang segelas bir dan tatapan tertuju pada layar televisi. Menatap penuh kebingungan dengan apa yang sebenarnya terjadi.

Berita tentang seluruh aset Keluarga Ephraim yang kini jatuh pada seorang laki-laki yang bernama Walter Fletcher menyebar melalui televisi, surat kabar, dan website.

"Apa yang sebenarnya terjadi? Bagaimana bisa dia memiliki seluruh aset kekayaan Keluarga Ephraim?" tanya Beck sedikit memiringkan kepalanya.

"Saya dengar dia membeli seluruh aset yang dimiliki oleh Keluarga Ephraim. Dan seluruh surat-suratnya sudah berada di tangan Walter Fletcher," jawab Alan.

Alan Alastair. Pengawal utama dari Keluarga Eugenia. Seorang laki-laki berambut hitam yang sangat mahir dalam menggunakan pistol.

"Bagaimana rencana Anda selanjutnya?" tanya Alan.

"Bukankah sudah jelas? Pernikahan itu harus tetap terlaksana. Aku tidak peduli bagaimanapun caranya. Bahkan jika aku harus menjilat kaki dari laki-laki bodoh itu, selama pernikahannya tetap terlaksana maka akan aku lakukan. Maka setelah itu, aku akan bisa menguasai segalanya," balas Beck tersenyum lebar.

"Sepertinya aku harus memikirkan cara menyingkirkan Walter mulai sekarang. Apa kamu memiliki rencana yang bagus untuk itu?" tanya Beck.

"Bukankah Anda harus menahan diri untuk sekarang. Setidaknya sampai nona muda dan tuan muda menikah dan memiliki anak. Jika Anda melakukannya sekarang, maka Anda tidak akan mendapatkan sedikitpun harta kekayaan Keluarga Ephraim ataupun Keluarga Fletcher," ujar Alan.

"Aku rasa kamu benar. Untung saja aku memiliki orang jenius sepertimu. Dengan begitu, aku tidak akan mengambil langkah yang salah."

Terlepas dari wajah Alan yang seperti seorang preman, Alan memiliki otak yang cerdas. Alan selalu mendapatkan peringkat pertama di segala kompetisi cerdas cermat yang ia ikuti. Bahkan Alan mendapatkan beasiswa penuh untuk melanjutkan pendidikannya ke universitas.

Itu adalah salah satu alasan mengapa Beck memperkejakan Alan. Beck tidak hanya membutuhkan otot dan mental. Beck juga membutuhkan otak. Maka dari itu, Alan bersamanya.

"Namun bukankah ini sangat mencurigakan? Bukankah selama ini pewaris Keluarga Ephraim tidak diketahui keberadaan dan identitasnya? Lalu bagaimana bisa dia menemuinya dan membeli seluruh aset Keluarga Ephraim?" tanya Beck mengamati laki-laki muda yang berdiri di dalam berita televisi.

"Saya pun tidak mengerti. Namun dilihat dari kondisinya, kemungkinan tuan muda Walter membayar orang berpengalaman untuk mencari informasi terkait Keluarga Ephraim. Dan menemukan sedikit data terkait pewaris terakhir," jawab Alan.

Tidak ada berita yang terbesar tentang anak terakhir Ephraim. Foto bahkan suara. Media mengetahui bahwa Daniel memiliki anak dari pengungkapan Daniel sendiri. Hanya saja saat itu sudah dibawa pergi jauh. Dengan beberapa pengawal dan asisten untuk menjaga anak itu sampai dewasa.

Dan sekarang muncul Walter Fletcher sebagai pemilik aset Keluarga Ephraim. Mengambil kendali atas segala perusahaan yang berdiri atas nama Keluarga Ephraim.

"Setelah muncul seperti sekarang, apa tetap tidak bisa mencari informasi tentangnya?" tanya Beck ingin mencari tau sebenarnya di mana laki-laki itu disembunyikan.

"Saya akan menghubungi orang yang bisa mencari dan merentas data. Saya akan mengirimkan hasilnya pada Anda setelah selesai," jawab Alan.

Dalam kondisi sekarang seharusnya mudah mencari di manakah anak Keluarga Ephraim bersembunyi. Dan jika memang kali ini mereka tidak bisa menghancurkan Keluarga Ephraim, data itu akan membantu generasi selanjutnya dari Keluarga Eugenia untuk membongkar keberadaan pewaris Keluarga Ephraim.

Selama ini yang menjadi penghalang bisnis Keluarga Eugenia adalah bisnis milik Keluarga Ephraim. Keluarga Ephraim selalu saja satu langkah lebih awal dari mereka. Membuat perkembangan bisnis mereka tidak bisa meroket seperti milik Keluarga Ephraim. Secara finansial, sudah jelas Keluarga Ephraim jauh di atas Keluarga Eugenia. Bahkan dengan uang Keluarga Ephraim sekarang, seluruh bisnis Keluarga Eugenia bisa dibeli dan diratakan dalam sekejap.

"Keluarga yang mengerikan harus dihancurkan dengan cara yang mengerikan. Kalau tidak begitu, anak cucu mereka akan balas dendam secara membabi buta seperti iblis," ujar Beck dengan wajah serius.

Pandangan Beck dan Alan beralih pada pintu ruangan yang mulai terbuka. Saat pintu terbuka, terlihat ada seorang perempuan sangat cantik dengan tubuh ramping dan rambut berwarna putih berdiri di sana.

Alicia Eugenia. Anak dari Beck. Atau lebih tepatnya boneka Beck. Karena selama ini, Beck benar-benar menggerakkan Alicia sesuai kemauannya sendiri. Membatasi segala aktifitas Alicia. Dan memerintahkan anaknya itu untuk selalu mendekati Axchel Ephraim. Sampai pada titik di mana kesepakatan pernikahan itu terjadi.

"Bersiaplah. Besok kita akan menemui calon suamimu," peringan Beck tersenyum licik.

Alicia mengangguk. Menutup pintu. Ia tidak jadi berbicara dengan Beck. Ia pergi sembari mengelus perutnya. Janin yang ada di dalam perutnya. Ia tidak bisa memberitahu Beck sampai detik ini. Sehingga ia berniat untuk merahasiakannya sampai akhir.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Kesepakatan Balas Dendam   Epilog 3

    Untuk pertama kalinya setelah satu tahun, Rias ingin bekerja. Namun Rias tidak ingin memulainya dari karyawan biasa. Rias ingin datang ke kantor sebagai sekertaris Walter. Menggantikan posisi Regina yang memang sampai detik ini masih menjadi sekertaris andalan Walter.Walter menyambut baik kemauan Rias itu. Sehingga Walter memilih untuk meliburkan Regina sehari dan membiarkan Rias mendampinginya selama satu hari.Dengan keinginannya sendiri, Walter membatalkan beberapa kegiatan yang Walter rasa akan sangat melelahkan. Walter khawatir Rias merasa lelah dan tidak ingin kembali lagi keesokan harinya.Dan setelah menjalani pekerjaannya selama sehari, Rias rasa memang melelahkan. Bekerja bukanlah sesuatu yang bisa ia lakukan. Rias lebih suka hidup seperti biasanya. Menghabiskan waktu di rumah. Pergi keluar saat ingin. Menikmati kehidupan sesuai keinginannya. Dan membiarkan Walter membiayai kehidupannya.Sebelum mereka pulang ke rumah, Rias meminta Walt

  • Kesepakatan Balas Dendam   Epilog 2

    Alicia mengendap-endap turun dari kamar menuju ke arah dapur saat tengah malam. Walau sekarang ia sudah menjadi seorang ibu dan umur Yuna hampir genap satu tahun, Alicia tidak bisa menghapuskan kebiasaannya untuk mengkonsumsi cemilan saat malam hari.Sebenarnya itu bukanlah kebiasaan awalnya. Kebiasaan itu muncul saat ia melihat suaminya yang selalu makan cemilan sebelum tidur. Dan karena itulah, Alicia mulai sering mencari cemilan sebelum tidur.Suasana rumah sangat sepi, para pembantu sudah tertidur di kamar mereka. Sedangkan para penjaga keamanan berada di luar rumah, berkeliling untuk memastikan tidak ada orang yang tidak dikenal memasuki rumah dengan halaman 200.000 m² itu.Saat sudah memasuki dapur, Alicia cukup terkejut saat melihat ada Rias yang tengah memasak. Tatapan mereka saling bertemu, namun tidak ada satupun kalimat yang keluar dari mulut mereka. Alicia melanjutkan langkahnya menuju ke arah kulkas. Membuka kulkas dan mengambil sebu

  • Kesepakatan Balas Dendam   Epilog 1

    Setelah dua tahun berlalu. Sean memasuki ruangan bawah tanah. Berjalan di koridor yang tak pernah dijelajahi siapapun selain dirinya seorang. Menuju suatu titik di mana ia bisa mendapati dan melihat musuh bebuyutannya yang selama lima tahun ini telah mainkan seperti boneka.Sean menghentikan langkahnya. Ia menatap ke seorang laki-laki tua dengan kaki sebelah kanannya di rantai.Sean sengaja merantai kedua kaki laki-laki itu supaya laki-laki itu tidak bisa pergi dari ruangan itu. Dan kalaupun memang rantai itu lepas, pintu ruangan itu terbuat dari sebuah pintu brankas yang tak akan bisa ditembus oleh senjata tajam atau apapun itu."Bagaimana kondisimu, Beck?" tanya Sean dengan senyuman puas."Benar-benar gila," balas Beck menatap Sean dengan penuh kebencian."Jangan salahkan aku. Kamu dulu yang memulai peperangan. Aku hanya ingin membalas apa yang sudah kamu mulai. Dan sekarang, kamu harus menikmati kekalahanmu. Penyiksaan yang aku berikan

  • Kesepakatan Balas Dendam   Mari Kita Lakukan

    Yang Walter lakukan hanyalah berada di rumah dan menatap layar laptop, namun entah mengapa Walter merasa sangat lelah. Jenuh. Dan merasa tidak nyaman.Hingga pada akhirnya, Walter mendapatkan pesan dari Sean. Sahabatnya itu meminta Walter untuk datang ke sebuah restoran kecil yang selalu mereka kunjungi saat mereka masih menjadi mahasiswa.Dan di sinilah mereka berdua sekarang. Restoran shusi yang tidak terlalu besar dan hanya ada sedikit pengunjung. "Mari kembali ke Korea," ujar Sean menghancurkan suasana hening di antara mereka."Pergilah jika memang ingin pergi. Bawa Rias bersamamu," balas Walter menatap gelasnya yang berisikan Soju."Bukankah kita harus kembali bersama? Akan sangat merepotkan jika seandainya aku harus mengurus segala perusahaan yang ada seorang diri. Dan semua orang sudah mengenalmu sebagai pewaris Ephraim. Jika aku muncul, maka akan ada banyak sekali pertanyaan. Semuanya akan berbalik dan kita dalam bahaya," keluh Sean."Bukankah sudah selesai? Beck juga sudah d

  • Kesepakatan Balas Dendam   Tetap Ingin Bersama

    Setelah menyusui dan memastikan Yuna tertidur lelap di atas kasur, Alicia mengalihkan pandangannya ke arah suaminya yang sedang duduk di atas kursi kayu sembari menatap ke arah laptopnya.Memang benar bahwa kesepakatan antara Walter dan Sean sudah selesai. Namun pekerjaan mereka belum selesai. Walter masih harus mengurus beberapa hal terkait urusan bisnis. Dan saat itu semua selesai, baru Walter bisa melepaskan tangannya dari seluruh perusahaan yang bergerak dengan nama Ephraim.Alicia melangkahkan kakinya mendekat ke arah Walter yang masih duduk menghadap ke meja. Suaminya itu terlihat begitu pusing dengan segala pekerjaan yang sudah menumpuk beberapa hari. "Sepertinya ada yang harus kita bicarakan," ujar Alicia saat sudah berada di sisi Walter.Walter menutup layar laptopnya. Menghentikan sejenak segala urusan pekerjaannya. Dan mulai memberanikan diri untuk menghadapi masalah yang ada. Permasalahan rumah tangga. "Bukankah Sean sudah memintamu untuk kembali padanya?" tanya Walter m

  • Kesepakatan Balas Dendam   Harus Berbicara

    Alicia bangun dari tidurnya. Entah mengapa, malam ini Alicia tidur dengan sangat nyaman. Tidak ada suara tangisan Yuna yang sebelum-sebelumnya selalu terbangun dan menangis di tengah malam. Secara fisik, Alicia tidak terlalu lelah merawat Yuna. Karena Rias selalu berada di sisinya dan mengambil tugasnya saat Alicia merasa bahwa tubuhnya membutuhkan istirahat.Namun Alicia sadar bahwa Rias tidak akan lagi berada di sisinya. Rias akan pergi. Dan mungkin dalam kondisi sekarang, Alicia akan mengurus Yuna seorang diri. Mengingat Walter sama sekali belum memberikan Alicia ruang untuk kembali ke dalam kehidupan laki-laki itu.Saat Alicia bangkit dari posisinya dan perasaannya panik saat melihat tidak ada Yuna di sisinya. Alicia sangat ingat bahwa ia membaringkan Yuna tepat di sampingnya. Sisi tepi kasur pun sudah ia berikan pembatas menggunakan bantal sehingga tidak mungkin Yuna jatuh ke bawah. Kalaupun jatuh maka sudah bisa dipastikan bayi kecil itu akan menangis. Yang menandakan bahwa Yun

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status