Share

Bersatu Kembali

Beberapa menit lamanya, bingkai kecil di wajahku melekat erat dengan birai hangat Mas Daffi dan entah kenapa aku menerimanya, bahkan cenderung membalas dan berusaha menyalurkan rasa yang sama pada papa dari putriku itu.

Merasa tindakannya tidak mendapat penolakan, Mas Daffi menarikku ke kamar lalu mengunci pintu. Sedikit kasar memang. Bahkan sempat membuatku mengerang pelan, tapi dia hirau.

Aku menghela napas dalam lalu membuangnya pelan.

"Mas, gimana kalau nanti Liana bangun?" ujarku berusaha menghentikan aksi nakalnya.

Mas Daffi menatapku dengan sorot mata dinginnya. Ia kembali memerangkapku di dinding.

"Riana, jujur aku masih belum tau bagaimana perasaanku saat ini padamu, yang jelas perasaan benciku padamu perlahan kian terkikis tanpa sisa. Mungkin aku mulai mencintaimu," ujarnya pelan tepat di depan wajahku.

"Karena itu aku ingin membuktikannya sekarang."

"Tapi, Mas, Liana ...."

"Kamu ini kayak gak tau aja, anak itu mana pernah bangun sendiri. Dia tidak akan bangun, kalau ti
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status