Share

Siang yang Menegangkan

Saat sedang membantu Bik Sumi mencuci piring di dapur, tanpa sengaja kujatuhkan piring hingga hancur berantakan. Suara pecahannya sedikit membuatku tersadar akan lamunan.

"Ya Allah, Ibu nggak papa? Udah sini biar saya aja yang nerusin, Bu."

"Ga papa, Bik. Biar saya lanjutin aja, tanggung tinggal dikit lagi, kok."

"Ibu kenapa? Kok kayak lagi ada yang dipikirin gitu?" tanya Bik Sumi. Sepertinya ia memperhatikan kegusaranku sedari tadi.

"Hari ini Liana terima raport, Bik. Dan akan ada penyerahan piagam juga karena dia berhasil meraih peringkat kedua di kelasnya. Saya ingin sekali datang untuk melihatnya menerima piagam," ceritaku pada akhirnya kepada Bik Sumi.

"Ya udah, ibu ke sana aja. Ibu, kan, orang tuanya Non Liana, pasti diundang."

"Iya, Bik. Tapi dia nggak ngomong apa-apa ke saya."

"Hmm, kok aneh? Seharusnya, kan, Non Liana bilang ke ibu," ujar Bik Sumi lagi.

"Itulah, Bik. Saya tau karena gak sengaja menemukan surat undangannya waktu kemarin lagi membersihkan kamarnya, Bik. Say
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status