Share

Bab 18

Rumah berlantai dua dengan cat berwarna putih menjadi pemandangan Marwa saat ini. Ragu ia memasuki kediaman mertuanya. Jika bukan karena ingin melihat kondisi Arum yang terpisah sejak tiga hari lalu mungkin ia tak akan pernah menginjakkan kakinya lagi di rumah orang yang selalu memberinya luka. Terpaksa, ia sungguh terpaksa saat ini.

Tiga hari kemarin, berkaki-kali ia menghubungi ibu mertua juga suaminya melalui ponsel, tetapi tak terhubung. Sepertinya keduanya telah memblokir nomor Marwa. Tak hilang akal ia mencoba menekan nomor Fitri dan tersambung. Hanya saja ketika ia hampir berhasil berbicara dengan anaknya, tiba-tiba terdengar suara ibu mertuanya yang berteriak memarahi Fitri karena lancang menerima telepon darinya. Kemudian sambungan telepon itu langsung terputus.

Sungguh Marwa lelah menghadapi keluarga suaminya itu. Namun, ia harus kuat demi Arum. Tanpa sepengetahuan Sela ia datang mengunjungi rumah mertuanya. Sahabatnya itu tentu akan melarang jika mengetahui niatnya. Karena
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status