Home / Rumah Tangga / Ketika Cinta Pertama Suamiku Kembali / 08. kejadian setelah pemakaman

Share

08. kejadian setelah pemakaman

Author: Dila putri
last update Last Updated: 2024-01-17 10:01:00

"Ibu!" jerit Anita, ia berlari kearah bu Ida.

"Ibu kenapa, Bu?" tanya Anita yang langsung memeluk tubuh lemah sang ibu mertua.

"Ibu, ayo bangun, Bu. Jangan membuat Anita cemas."

Tangisan Anita semakin pecah, tatkala dirinya merasakan darah segar yang terus mengalir dalam mulut bu Ida.

"Ibu, Ibu bertahan sebentar saja ya, sebentar lagi kita akan segera membawa Ibu ke rumah sakit." Anita masih mengajak bu Ida berkomunikasi.

Warga langsung menyiapkan kendaraan, untuk membawa bu Ida ke rumah sakit. Sayangnya belum sempat tubuh itu diangkat, sudah terdengar dengkuran kasar yang bu Ida hembuskan.

"Ibu! Ibu, kenapa?" tanya Anita semakin panik.

"Bapak-bapak, ayo bantu saya mengangkat tubuh Ibu saja." ucap Anita pada warga yang ada di sekitar sana.

Seorang ustadz mendekati tubuh bu Ida, "Inalillahi wainnailaihi rojiun." ucap seorang ustadz yang mengecek nadi dan jantung bu Ida.

"Maksud pak Ustadz apa, bicara seperti itu?" tanya Anita dengan linangan air mata.

"Mohon maaf, Anita, mertua kamu sudah tidak ada." jelas ustadz itu menatap nanar Anita yang semakin histeris.

"Tidak! Ibu tidak mungkin meninggalkan Anita, Bu!" jerit Anita yang langsung tidak sadarkan diri.

"Bu-ibu, ayo sekarang bantu Neng Anita, bawa dia ke kamarnya." pinta ustadz pada semua ibu-ibu.

Sedangkan Marwan, ia tak percaya dengan peristiwa yang baru saja terjadi di rumahnya. Tentang kehadiran Yuni, tenang ibunya yang tiba-tiba pingsan dan mengeluarkan banyak darah, dan sekarang ibunya dinyatakan meninggal dunia.

"Marwan kamu kenapa bengong saja? Lihat tuh, Ibumu sudah tak ada!" sentak salah satu tetangga Marwan. Menyadarkan Marwan dari lamunannya.

"Astaghfirullah! Ibu! Ibu!" jerit Marwan berlari ke arah ibunya.

Riuh kembali terdengar, sebagian warga mengurus jenazah bu Ida, sebagian lagi mengurus Anita yang tidak sadarkan diri, di tambah lagi dengan jeritan baby Shakira yang terus menangis.

"Cup, cup, cup. Anak cantik, jangan sedih lagi ya. Kamu haus ya, kita do'a kan, Bunda sama-sama yuk, biar Bunda cepat sadar." ucap bu Jannah istri pak ustadz, yang memenangkan Shakira di dalam kamar Anita, sedangkan Anita masih belum sadarkan diri.

Acara aqiqah yang seharusnya menjadi suka cita, kini dipenuhi dengan air mata.

Sebelum jenazah bu Ida, di ke bumikan terlebih dahulu menunggu kehadiran anak-anaknya yang jauh.

Marwan memiliki dua saudara yaitu, Mas Hilman yang tinggal di kota K dan mbak Sella yang tinggal di kota S.

Anita tersadar dari pingsannya, namun dia seperti orang yang sedang kesurupan.

Anita berjalan ke luar rumahnya, mencari keberadaan Marwan.

"Akhirnya ketemu juga kamu, Mas!" sentak Anita, yang langsung melayang kan tangannya ke arah Marwan.

Plak! satu tamparan keras tepat mulus dipipi Marwan.

"Ini semua gara-gara kamu, Ibu, meninggal. Mana perempuan itu, Mas!" jerit Anita, di hadapan Marwan.

"Kamu jangan menyalahkan aku, Anita. Yuni tidak salah apa-apa, dia kesini hanya ingin menjemput aku pulang." sentak Marwan pada Anita, di depan banyak orang.

"Kamu bilang bukan salah kamu? Kenapa kamu tidak pergi saja bersama dia, Mas. Seandainya kamu tidak di sini dan wanita itu tidak hadir. Ibu tidak akan meninggal!" teriak Anita, Anita sudah seperti kehilangan ibunya sendiri.

Dia orang yang paling merasakan sakit ditinggalkan bu Ida, karena hampir enam tahun Anita menemani bu Ida.

"Neng, istighfar, Neng." ucap seorang ibu-ibu yang memenangkan Anita.

Anita dibawa paksa, ke rumah yang dulu di tinggali mertuanya.

"Neng istighfar. Jangan seperti ini, ingat masih ada anak kamu yang membutuhkan kamu." ucap pelan wanita itu, membelai kepala Anita.

Mendengar nama anaknya disebutkan, seketika Anita tersadar.

"Astaghfirullahalazim. Shakira, Shakira mana, Bu?" tanya Anita pada wanita itu.

"Bunda sudah datang, Allhamdulilah kamu sudah tenang ya, Nak." ucap bu Jannah yang membawa Shakira ke hadapan Anita.

Shakira anteng dalam gendongan bu Jannah, anak itu sesekali tersenyum melihat keatas.

"Shakira, maafkan, Bunda ya, Nak." lirih Anita dengan buliran air mata yang tak kunjung reda.

"Shakira pasti haus, ya? Ayo sekarang kita minum asi dulu." ajak Anita sembari berdiri,

"Bu Jannah, Bu Mella. Terima kasih banyak ya, sudah menenangkan saya dan anak saya." ucap Anita tulus, sebelum dirinya berlalu ke kamar mertuanya dulu, untuk memberikan asi pada Shakira.

Anita memutuskan untuk tinggal sementara di rumah mertuanya, dirinya tak ingin melihat Marwan dan Yuni.

Pagi harinya, Anita menitipkan Shakira pada bu Jannah, karena dirinya ingin menghadiri pemakaman mertuanya.

Mbak Sella menangis memeluk Anita,

"Maafkan, Mbak ya, Anita. Selama ini, Mbak sudah lalai menjaga Ibu." ucap Sella dalam isak tangisannya memeluk Anita.

"Sudah, Mbak. Tidak perlu ada yang disesali lagi, karena sekarang Ibu sudah tenang." jawab Anita mencoba tegar.

"Terima kasih banyak, Anita. Karena kamu sudah sangat tulus menyayangi dan merawat Ibu, selama ini."

"Sama-sama, Mbak. Aku ikhlas melakukan itu semua. Ayo sekarang kita pulang, Mbak.'' ajak Anita pada Sella.

Begitu sampai di rumah Anita, tepatnya di ruang tamu, ternyata sudah ada, Yuni, Hilman dan juga istrinya.

"Dia siapa, Anita?" tanya Sella pada Anita, mempertanyakan, Yuni.

"Datang juga kalian, Anita, Sella. Silakan duduk." ucap Hilman, saudara tertua Marwan.

Anita dan Sella duduk bersebelahan,

"Langsung saja pada intinya ya, saya tidak mau basa basi lagi. Karena saya harus segera pulang." ucap Hilman membuka suara.

"Memangnya mau ngomong apa, Mas?" tanya Sella heran.

"Begini, Sella. Mas ingin menjual rumah peninggalan Ibu, untuk kita bagi tiga hasilnya. Tapi," Hilman menggantung kalimatnya,

"Tapi apa, Mas?" tanya Sella, penasaran.

"Karena Ibu, memiliki dua anak laki-laki. Dimana anak laki-laki mendapatkan hak yang lebih tinggi dari perempuan, jadi, Mas dan Marwan, mendapatkan empat puluh persen, sisanya kamu dua puluh persen. Dari hasil penjualan itu." jelas Hilman, membuat Sella seketika terdiam.

"Tidak bisa begitu doang, Mas. Itu tidak adil namanya, selama ini kan yang mengurus Ibu itu, Anita, bukan kalian semua termasuk aku." ucap Sella dengan nada tinggi.

"Anita itu hanya menantu di rumah ini, bukan keluarga kita Mbak. Tidak ada unsur yang mewajibkan menantu mendapatkan warisan, Mbak Sella." timpal Marwan membuka suara.

"Ya tetep gak bisa gitu, pokoknya aku enggak setuju. Aku gak rela Anita tidak mendapatkan apa-apa, seharusnya dia yang lebih berhak. Karena dia yang sudah merawat Ibu selama enam tahun." bela Sella lagi.

"Tidak, Sella. Anita hanya menantu. Tidak ada bagian untuk orang luar, hak warisan itu hanya untuk anak saja." jelas Hilman membuat Sella murka.

Sella tidak mengerti dengan jalan pikiran kakak dan adiknya sendiri, mereka begitu serakah dengan uang. Tanpa memikirkan nasib orang yang sudah sangat berjasa merawat ibunya sendiri.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (31)
goodnovel comment avatar
Tri Hesti
ya Allah kuburan ibunya masih basah udah ribut masalah warisan
goodnovel comment avatar
Lunar
bisa² nya meributkan warisan pdhl ibunya br sj dimakamkan dasar anak² durhaka
goodnovel comment avatar
Azlika Razwa
anak durhaka semua pada gak jelas nih anak bukannya berduka malah mikirin harta
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Ketika Cinta Pertama Suamiku Kembali   Bab 76. Anita mengetahui video itu

    "Zaki antarkan saya pulang ke apartemen.""Sekarang?" tanya Zaki spontan. "Tahun depan, Zaki. Lagi pula kamu kenapa menatap saya seperti itu?""Ah tidak ada, Bos. Memangnya kenapa kok tumben mau pulang ke apartemen?""Kamu mulai kepo lagi?" Akhirnya Zaki terdiam. Ia tak lagi bertanya pada Lucas dan segera mengantarkan Lucas ke apartemennya. Begitu sampai di lobby, "apa kamu menempati apartemen pemberian saya?""Tentu dong, Bos. Dikasih fasilitas enak masa di sia-siakan.""Hmmm!" gumam Lucas. Kemudian dirinya segera berjalan lebih dulu. "Si Bos kenapa ya? Penampilannya kucel, kaya tidak memiliki semangat hidup saja. Dan tumben sekali berjauhan dengan Nyonya muda?" heran Zaki. Berbagai pertanyaan memenuhi pikiran Zaki, tapi dirinya tak mau ambil pusing. Ia lebih suka menghabiskan seluruh waktunya dengan wanita yang sudah menjadi istrinya saat ini. Sebelum masuk ke dalam kamar unitnya, Zaki melihat seorang pelayan membawakan banyak sekali jenis minuman beralkohol di depan pintu kam

  • Ketika Cinta Pertama Suamiku Kembali   Bab 75. sisi lain Lucas

    Cekrek. Cekrek. Beberapa kali Sella mengabadikan momen Yuni dengan lelaki itu. "Akan aku pastikan adikku melihat dengan mata kepalanya sendiri, baca kelakuan istrinya itu."Yuni tersenyum bahagia, karena sebentar lagi dirinya akan sukses membuat dua orang yang pernah melukai hatinya akan segera hancur. Aku harus menghubungi Marwan," ucap Sella. Ia segera melakukan panggilan pada adiknya. "Hallo," sapa Sella setelah panggilan itu terhubung. "Hallo, Mbak. Apa benar ini kamu?" "Kamu pikir siapa?""Ya Allah Mbak selama ini dirimu kemana aja? Aku sudah mencari kamu kemana-mana tapi tak pernah ketemu."Sella sedikit terharu mendengar kekhawatiran sang adik, "terima kasih. Mbak hanya sedang sibuk akhir-akhir ini. Maafkan Mbak sudah membuatmu cemas.""Mbak dimana sekarang?""Aku baru kembali ke ibu kota. Apa bisa kita ketemuan?""Kenapa Mbak tidak datang langsung saja ke tempat aku?""Mungkin lain kali.""Yasudah tidak masalah. Mau ketemu dimana Mbak?"Sella segera menyebutkan alamatny

  • Ketika Cinta Pertama Suamiku Kembali   Bab 74. Pelakor teriak pelakor

    Hotel Kencana nomor 112 adalah kamar yang di tempati Sella saat ini, tapi rupanya di hotel yang sama juga seseorang sedang memandu kasih penuh kenikmatan. "Sayang bagaimana kalau kita jalan-jalan sebentar," ajak Yuni pada Damian. "Berikan servis terbaikmu dahulu. Apa pun yang kamu inginkan akan aku turutkan."Tanpa membantah lagi Yuni segera melancarkan aksinya. Sejak Leon dan Marvel masuk penjara, teman kencan Yuni satu-satunya hanya Damian. Terlebih sekarang Damian memiliki waktu lebih untuk bertemu Al meski tanpa sepenuhnya Marwan. Rasa sayang Damian pada Al begitu besar, tapi dirinya juga tak bisa meninggalkan Thalia karena semua aset kekayaan yang ia miliki berasal dari keluarga Thalia. Pria beristri dan perempuan memiliki suami, menjalani hubungan rumit sampai memiliki anak. Sungguh kisah cinta yang sangat di luar nalar. "Ahhhhh Yuniku! Kamu memang selalu memberikan servis terbaik," erang Damian di sela-sela Yuni menelan habis larva putih kental itu ke dalam mulutnya. "Ap

  • Ketika Cinta Pertama Suamiku Kembali   Bab 73. Apakah Lucas menyesal?

    Tak ada pilihan untuk meredakan kemarahan Sella, Lucas milih untuk menuruti kemauan Sella dengan membawa kembali dirinya ke rumah yang ditinggali Anita. Sepanjang perjalanan jantung Lucas berdetak tak karuan. Meski dirinya marah pada Anita. Namun, untuk membawa gadis lain secara terang-terangan ia juga menjadi ketar ketir. "Babe," ucap Sella tiba-tiba. "Hmmm.""Sepertinya aku berubah pikiran.""Maksud kamu bagaimana?" Lucas menoleh ke samping. "Bagaimana kalau kamu belikan saja aku apartemen mewah?" Sella memberikan usul. "Kenapa begitu?" Lucas heran dengan permintaan Sella yang mendadak. "Hm! Setelah aku pikir-pikir kayanya bermain di belakang Anita lebih menyenangkan, dari pada bermain secara langsung.""Usul yang cerdas!" balas Lucas cepat. Sedetik kemudian jantungnya berpacu dengan normal kembali, ia lega dengan permintaan Sella. Lucas segera menghubungi Zaki untuk mempersiapkan satu unit apartemen mewah yang akan digunakan Sella. "Sedang di urus. Bagaimana kalau sementa

  • Ketika Cinta Pertama Suamiku Kembali   bab 72. Kesalahan kedua Lucas

    "Apa kamu ingin kita melakukannya lagi, Babe?" dengan lancang Sella membelai pipi Lucas. "Hentikan! Hapus video itu atau kamu akan menyesal.""Uhhh takut! Bagaimana kalau vidio itu sampai ke tangan Anita ya?""Itu tidak akan pernah terjadi!" Lucas mencekal dagu Sella. "Kamu takut, Babe? Bukan kan semalam kamu memaki-maki Anita pada saat dirimu mabuk?""Stop!""Kenapa? Atau kamu mau semua client kamu tahu skandal kamu?" ancam Sella tidak main-main. Dengan kasar Lucas menghempaskan cekalan itu. "Kamu mau apa? Uang? Sebutkan berapa jumlahnya?""Aku ingin kamu. Dan aku ingin memilikimu, Babe," balas Sella. Ia langsung menyerang Lucas dengan ciuman panasnya. Awalnya Lucas memberontak, tapi semakin Sella berbuat liar semakin Lucas tak berdaya. Dirinya lelaki normal meski Sella baru sekali bermain gila dengannya tapi sepertinya Sella telah berhasil menemukan titik kelemahan Lucas. "Ahhhhh!" akhirnya erangan tertahan itu keluar juga dari bibir seksi Lucas. Dengan lihai Sella telah mengu

  • Ketika Cinta Pertama Suamiku Kembali   Bab 71. Masuk Ke Dalam Perangkap Sella

    Sepanjang malam Anita terjaga, berkali-kali dirinya menghubungi Lucas. Namun tak ada satu pun panggilan yang di jawab hingga sering telpon itu terjawab oleh oprator pertanda ponsel Lucas telah kehabisan batrei. "Kamu ada dimana Abang?" ucap Anita dengan lirih. Luka bekas operasi saja belum sembuh, tapi sekarang ada yang lebih sakit dari luka itu. Yaitu hilangnya kepercayaan Lucas pada dirinya. "Aku bukan orang yang menyebabkan Bunda meninggal, Bang. Kenapa kamu tega menuduh aku seperti ini?""Aku kehilangan anak-anakku, mertuaku dan sekarang aku juga kehilangan kepercayaan kamu Bang."Beberapa kali pelayanan mengetuk pintu kamar Anita, tapi tak ada satu pun yang dihiraukan Anita. Ia larut dalam kesedihan yang mendalam. "Nyonya muda, anda harus makan. Dari pagi anda tidak makan apa pun, kalau Nyonya seperti ini Bunda Clara pasti akan sedih," ucap Bi Sum. Wanita berusia lanjut itu tidak pernah lelah membujuk Anita sedari tadi. Mendengar kata-kata Bunda Clara, seketika Anita bangki

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status