Share

Bab 16

"Alexa, sidang perceraian pertama Minggu depan ya, Om akan dampingi kamu, Apa kamu sudah siap?" Ucap Om Wijaya dalam ruang kerjaku.

"Beneran, Om. Secepat itu!" Tanyaku masih tak percaya.

"Iya, kenapa? Apa kamu belum yakin akan keputusanmu?" Tanya Om Wijaya menyelidik.

Ya, semua bukti dan berkas perceraian sudah ku serahkan semua pada Om Wijaya. Ia selalu membuat ku bangga karena selalu bergerak cepat tiap menjalankan tugasnya. Nggak heran ia selalu menjadi orang kebanggaan Papa saat beliau masih hidup.

Cara kerja Om Wijaya yang profesional dan lihai, membuat sepak terjangnya tak lagi bisa dipandang sebelah mata.

Aku menarik napas panjang. Jantungku sedikit berdebar lebih cepat. Tak terasa status baru akan ku sandang beberapa bulan kedepan.

"Ale siap Om. Tak ada istilah mundur setelah maju kedepan," ucapku mantap.

"Soal hak asuh Anggia, apakah aman Om, aku sedikit merasa takut bila ia menuntut hak asuh anakku," ujarku lagi sedikit merasa gelisah.

"Tenang, bagaimanapun, anak di bawah li
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status