Share

Bab 18

Jantungku berdegup kencang, sungguh di antara kita sudah tidak dibatasi jarak lagi. Kupandangi wajahnya yang datar dengan sorot mata menatap pintu. Warnanya masih sama. Putih kekuningan. Tapi kenapa tubuhku memanas dan mungkin wajahku sudah merah padam.

Sungguh memalukan.

"Kamu tidak perlu mendengar perkataan menyakitkan mereka, Mas. Mas Surya itu hanya iri sama kamu karena berada di dekat seorang direktur utama," ucapnya sambil tetep menutup telingaku.

Bahkan hembusan napasnya meniup wajahku, karena jarak di antara kita benar-benar sangat dekat.

"Mas tidak dekat dengan Pak Dirga, Ran. Tapi dianya sendiri kadang tiba-tiba memanggil Mas hanya untuk sekedar menanyakan kabar kamu dan Mas," jawabku jujur.

Aku saja sangat heran dengan tingkah Pak Dirga akhir-akhir ini. Ya, hanya beberapa minggu ini. Karena sebelumnya aku tidak pernah diperlakukan beda. Semuanya sama.

Rania terlihat kebingungan, tapi apa yang membuatnya risau seperti itu?

"Tidak perlu dipikirkan, Mas tidak apa kok jika Pak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Alif Firmansyah
ceritanya bes
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status