Home / Romansa / Ketika Keyla Menjadi Istri Kedua / [1] Dilamar Suami Orang

Share

Ketika Keyla Menjadi Istri Kedua
Ketika Keyla Menjadi Istri Kedua
Author: qeynov

[1] Dilamar Suami Orang

Author: qeynov
last update Last Updated: 2024-04-28 21:51:43

“APA?! Ulangin coba?!”

Keyla— gadis 28 tahun yang masih tetap setia dengan ke-single-annya itu baru saja berteriak.

Setelah tidak ada satu pun pria yang berani mengajukan lamaran kepadanya, lamaran itu justru datang dari anak sahabat bundanya. Masalahnya, Fathan ini bukan lah seorang perjaka, bukan pula seorang duda. Laki-laki itu merupakan pria beristri dengan 2 orang anak yang masih bocah.

Keyla memalingkan wajahnya, menatap Maya yang tak lain merupakan ibu kandung Fathan. “Tante May, Keyla minta maaf.” Sedetik kemudian, sumpah serapah pun mengudara, mengarah kepada laki-laki gila yang melamarnya. “Mbak Sisil yang galak itu mau Mas kemanain?!” sentak Keyla, menanyakan nasib istri Fathan. Meski ia tidak terlalu menyukai Sisil, hati nuraninya sebagai wanita tentu saja tak tega.

Di dunia ini siapa sih yang bercita-cita untuk dimadu? Sebagai seorang perempuan, ia juga tak ingin suaminya beristrikan dua wanita. Kalau-kalau suaminya nanti nekat bermain api dibelakangnya, sudah pasti ia akan meregog, kalau perlu ia daftarkan suaminya ke klinik yang menyediakan pelayanan untuk suntik mati.

“Lah, Key. Kamu bukannya pernah bilang pengen suami yang kayak Mas?”

Mendengar itu, Keyla pun mengerang. Ia tak memungkiri jika dirinya memang pernah mengutarakan kalimat tersebut, tapi tolong, tidak dengan Fathan juga menikahnya!

“Mas, taubat, Mas. Inget anak deh at least.” Jika Fathan tidak mengingat istrinya, setidaknya pria itu kasihan kepada kedua anaknya. Kegilaan Fathan ini jelas akan berdampak pada anak-anak menggemaskan yang sudah dirinya anggap sebagai keponakannya sendiri.

“Lho, Mas begini karena inget mereka Key. Kamu mau ya? Please, Key.”

Sadar jika berbicara dengan Fathan tidak akan membuahkan hasil, Keyla pun memilih menyampaikan unek-uneknya kepada mami pria itu.

Ia meminta mami Fathan untuk menasehati putranya alih-alih mendukung rencana tak masuk akal pria itu.

 “Tante, anak salah tuh dibilangin. Jangan malah didukung kayak begini, Tan. Masa anak mau poligami malah Tante anterin sih!”

Sahabat bundanya terbilang aneh. Bisa-bisanya wanita itu datang jauh-jauh dari Bandung hanya demi melamarkan madu untuk menantunya. Sejauh-jauhnya kekejaman mertua, sumpah, bagi Keyla ini yang paling jauh. Sinetron Ikan Terbang saja tidak sekejam kelakuan mereka.

“Bun, Bunda tau nggak sih, Tante May kesini buat ini?”

Bunda Keyla— Kamila, menggelengkan kepalanya. Ia juga terkejut saat Fathan meminang anak gadisnya untuk dijadikan istri ke-2.

Keyla meracaukan kata kacau berulang kali. Ia berseru jika perbuatan keduanya merupakan dosa yang tidak terampuni pada istri Fathan.

“Dosa apa hamba, Lord?” desah Keyla, dramatis.

Malam minggunya yang kelabu mendadak bertambah menjadi gelap gulita sampai tak bercahaya. Kedatangan kedua tamunya menggelapkan seluruh dunia Keyla. Parahnya, kedatangan mereka tergolong mujur dikarenakan sang ayah yang tengah bertugas ke luar kota.

Coba saja ayahnya tidak sedang bertugas, Keyla dapat menjamin, bahkan sampai 100% jika Fathan akan pulang dalam keadaan tulang tidak tersambung. Nyawanya masih menyatu dengan raga saja termasuk kedalam keberuntungan.

“Key, ini emergency. Kalau bukan karena kepepet, Mas nggak bakalan deh ngelamar kamu. Kamu kan udah Mas anggep kayak adek sendiri.”

Mami Fathan menambahkan jika putranya sudah benar-benar mengalami kebuntuan. Mereka tidak serta-merta datang tanpa pemikiran yang panjang— lalu, cerita antar bestie pun mengalir secara natural. Maya bercerita tentang rumah tangga Fathan yang diterpa ujian berat hingga tanpa sadar, pria itu gelap mata dan berakhir dengan kekhilafan yang dirinya sesali.

Hati yang meradang serta kacaunya pikiran, rupanya membuat mulut Fathan kelepasan. Ditengah bertengkarannya bersama sang istri, pria itu menjatuhkan tiga talak sekaligus. Barulah setelah emosinya mereda, dirinya menyesali seluruh tindakannya.

“Tiga, Than?” pekik bunda Keyla, terkaget-kaget. Setahunya Fathan ini pria yang memiliki kesabaran seluas samudera. Ayah dengan 2 orang putra itu dikenal bucin pada istri cantiknya. Jadi ketika mendengar  sampai melayangkan talak yang tak tanggung-tanggung jumlahnya, Kamila pun sangat terkejut.

 mengangguk lemah, “iya, Tante. Udah sebulan ini kami pisah rumah.”  menjelaskan jika Sisil sudah kembali ke kediaman orang tuanya sebab mereka yang tak lagi menjadi suami istri.

“Pantes nggak pernah liat Sisil. Tante kirain dia ada kerjaan di luar.”

“Nggak. Dia sakit hati karena  sempet salah sangka sampe jatuhin talak.” Jelas Maya memberitahukan mengapa menantunya kekeuh pergi dari rumah.

Suasana kemudian menjadi hening beberapa saat, sampai bunda Keyla kembali membuka mulutnya. “Tapi Than, kalau kasus kamu itu, bukannya yang nikah lagi harusnya pihak perempuan ya?”

“Bukan dua-duanya, Tan?”

“Nggak loh. Setahu Tante ya istrimu aja, Than. Telepon Pak Ustad coba biar lebih jelas.”

Keyla ber-idih-ria. Ia tak habis pikir dengan keimpulsifan keduanya. Setidaknya, sebelum melakukan lamaran, keduanya harus mengantongi informasi yang valid, bukan asal lamar anak orang saja.

“Kalau ternyata salah, siapa yang mau nanggung coba?!!” dumel Keyla.

“Mas stress, Kay. Apalagi sekarang Mas sama Mbak Sisil lagi pengajuan cerai di PA.”

“Hadeh! Rumah tangga Mas yang gonjang-ganjing kok jadi aku yang diribetin? Kalau emang ngebet nyari bini muda, Mas cari aja orang lain, jangan aku! Aku ini perawan ting-ting loh, Mas. Ya kali jadi janda after kalian rujuk.”

“Kamu nakutin itu?”

“Iya lah!!” balas Keyla, ngegas.

Tidak mungkin kan dirinya akan tetap dinikahi setelah hubungan mereka membaik? Istri  saja posesifnya setengah mati.

Pernah Keyla mengantarkan makanan ketika perempuan itu sedang pergi, entah mendapatkan informasi dari mana, setelah dia pulang, Keyla dilabrak habis-habisan. Rasanya Keyla ingin merontokkan seluruh rambut wanita bernama sisil itu karena mengatainya gadis gatal.

“Oke! Kalau cuman itu gampang, Key. Mas janji nggak akan jadiin kamu janda cuman buat jandanya Mas.”

“Mas, anak Bu Dinda tuh nganggur. Dia kan ngefans sama Mas, kedipin aja udah, dijamin dia ikhlas dijadiin bini ke-2.”

“Nggak bisa Key.” Fathan memaparkan kalau selain Keyla, ia takut gadis itu akan jatuh hati kepadanya. Hal itu nantinya justru mendatangkan mala petaka baru untuk pernikahan ketiganya, secara istrinya pasti tidak berkenan jika dirinya membagi hatinya.

“Mas, pikirin lagi deh! Mas kan tau segimana nggak sukanya Mbak Sisil ke aku.”

Wah!! Habis sudah kesabaran Keyla. Calon duda yang satu ini sungguh menipiskan stok sabarnya. Ia dan istrinya kan seperti musuh bebuyutan. Kalau mereka dipersatukan, hari kiamat bisa-bisa cepat datangnya.

“itu kan bisa dibicarain. Kalau udah kejadian, Sisil nggak akan gangguin kamu. Mas bisa jamin, Key. Mami juga pasti bakalan belain kamu kok. Iya kan, Mi?”

“Heum, betul itu. Kalau Keyla yang jadi mantu Mami.”

“Eits. Keyla bukan mantu Tante, jadi jangan mami-mamian segala ya!!” serobot Keyla tak suka dengan perubahan penyebutan Maya padanya.

“Iya, Tante, Key.” Maya mengulang kembali kalimatnya lalu menambahkan jika Keyla akan menjadi menantu kesayangannya jika ke.duanya sudah menika

“Tetep, nggak!!” Ucap Keyla, menekan setiap kalimatnya.Ia lebih baik menjadi perawan tua dibandingkan terseret pernikahan sesat yang membawanya ke dalam kesialan. Ia hidup untuk ke surga, kenapa malah mencari neraka di dunia. Nehik ya, skip pokoknya.

“Udah, sampe disini aja! Intinya lamaran Mas  Keyla tolak, titik!!”

Keyla pun bangkit. Perempuan itu tak melangkah memasuki rumahnya, melainkan berjalan keluar ke arah pintu utama kediamannya.

Kepergian Keyla mengundang tanda tanya, membuat Kamila berteriak, menayakan akan kemana putrinya malam-malam begini.

 “Beli martabak. Keyla laper abis dibikin emosi.”

“Ey, Bangsul!!” Pekik Keyla, terkejut karena langkah kakinya terhalang oleh keberadaan seorang bocah. “Dion, kamu, ih!! Untung aja nggak ketabrak Tante! Kamu nyariin Daddy? Tuh orangnya. Bawa pulang gih sebelum Tante bikin Daddy kamu jadi rica-rica!”

“Tante-Tante.” tak selaras dengan perintah yang Keyla keluarkan, anak bernama Dion itu justru melenceng dari tema pembicaraan mereka. “Dion denger, Tante mau nikah sama Daddy ya?”

“Dih! Nggak ya! Hoaks itu, nggak usah dipercaya!” jawab Keyla, mengibaskan tangannya di udara.

Dion pun memasang tampang murung. “Kenapa? Nikah aja nggak apa-apa.” Anak itu mencicit jika dirinya sudah bosan dengan sang Mommy. Ia mengimbuhkan kalau diriya ikhlas beribu-tirikan Keyla.

Duar!!

Lah kok pada nggak sehat semua otaknya!

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (3)
goodnovel comment avatar
qeynov
Aha.. Caranya ternyata ada di paling bawah chapter ben.. Yg tulisannya dukungan wkwkkw
goodnovel comment avatar
qeynov
Lah aku juga ga tau ...... sama kantroknya kita beb
goodnovel comment avatar
Khairun Nissa
ni cara votenya gmn si? aku katro nih...
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Ketika Keyla Menjadi Istri Kedua   [66] One, two, three. Kabooooor!

    Keyla mengulum bergantian bibir atas dan bawahnya. Ia terbaring gelisah dengan jari-jari bertaut di dalam selimut yang membungkus tubuhnya. Sampai detik ini, ibu dua anak itu tak kunjung dapat menyusul kedua anak tirinya yang beberapa jam lalu sukses memasuki gerbang mimpi mereka dan semua terjadi berkat bergabungnya satu makhluk durjana yang Keyla yakini tengah berbahagia di atas penderitaan malamnya. Keyla memejamkan mata ketika sebuah pergerakan membuat jantungnya semakin berdetak kencang.Jangan salah tafsir. Jantung itu berdetak bukan karena degup kegembiraan, apalagi oleh perasaan meledak-ledak sebab dapat menghabiskan malam dengan orang terkasih. Big to the no ya Bestie!Alih-alih merasa bahagia, Keyla justru dendam kesumat. Ia memendam kekesalan karena Fathan nyatanya tak bisa diandalkan. Sudahlah! Berharap pada janji manusia memang tak ada gunanya. Salahnya sendiri. Sudah tahu Fathan sering ingkar dengan melewati batas perjanjian, kok ya bisa-bisanya ia selalu terjatuh di

  • Ketika Keyla Menjadi Istri Kedua   [65] Avah lagi ini, Suketiih?!

    Pulang dari restoran membawa bungkusan makanan?Tet-tot!Lantas apa yang Keyla bawa? Jawabannya adalah helaian rambut milik Hans yang dirinya rontokkan saat memberikan pelajaran.Sengaja Keyla mengumpulkannya. Ketika ia tiba di rumah, Keyla pun langsung membuka sesi ghibah, lengkap dengan serangkaian barang bukti berupa penampakan acak-acakkan si Impostor dan rambutnya.“Gila, Mbak. Ternyata selama ini kita ditipu.”Diseberang sana, Hardi tertawa. Alih-alih ikut emosi karena dikhianati Hans, perempuan itu justru terhibur melihat reaksi yang Keyla pertontonkan di layar ponselnya.“Bisa-bisanya kita ngegibahin anak-anak jalur ordal, didepan ketua Impostornya langsung, Mbak. Mana dia hebat banget lagi ngibulnya, pake sok-sokan ikut ngehujat kinerja abal-abal mereka.”[Tapi Hans kan kerjanya bener, Key]“Bener dari mananya, Mbak? Gara-gara dia kan kita sering kena omel si Botak.”Hardi lagi-lagi menyemburkan tawa. Bukan kasung yang disengaja aslinya. Keyla saja yang sial karena kepala HR s

  • Ketika Keyla Menjadi Istri Kedua   [64] The Real Impostor Has Been Caught

    “Oh, gini toh rasanya nepotisme? Sedep bener ya. Tahu langsung dapet room VVIP, lo keluarnya lebih cepet dong.”Pantas negara Wahkanda ini pejabatnya terlenakan oleh KKN. Orang baru nepotismenya saja, kesulitan hidup seketika menjadi begitu mudah berkat bantuan si donatur gelap.Kacau! Tak heran rakyat sampai lebih percaya dengan pihak keamanan Bank Central. Dibayar UMR-pun, para satpam itu tetap melayani sepenuh hati tanpa menerima amplop selipan di dalam kantong saku seragam kerjanya.“Pasti kalau pejabat yang kesini, nggak bakalan lo suruh nunggu kayak kita-kita kan?”Hans tersedak.Kampret sekali memang Keyla.Mulutnya itu loh, seperti tidak pernah makan bangku sekolahan. Tahu sih kalau sebuah kursi tidak bisa dimakan. Minimal sewaktu berangkat, otaknya ikut lah. Jangan ditinggal di rumah.Hans mendelik. Sahabat yang dulunya berada di dalam satu ruang kerja dengan Keyla itu mengucapkan terima kasih kala Dion mengulurkan selembar tisu ke arahnya. Ia lalu mengembalikkan atensinya pad

  • Ketika Keyla Menjadi Istri Kedua   [63] Pertemuan Dengan Orang Tak Terduga

    “Why?”“Gila ya, Mas. Mas mau jadi bahan gosip Kang Sate sama warga komplek?” Keyla menyipitkan matanya, memandang tajam Fathan yang bisa-bisanya masih bertanya kenapa ia tidak menyetujui usulan pria itu.“Astaga, Key. Siapa yang mau gosipin kita, heum? yang artis kan udah ke Amerika.”“Nggak, nggak! yang lain aja.” Keukeuh, Keyla.Ia malas kalau harus menjadi topik perbincangan orang. Apalagi kalau sampai bertemu dengan si kembar yang salah satunya tukang nyinyir. Jiwa dan raganya terlalu lemah sekarang. Ia saja masih belum bisa menerima kenyataan kalau dirinya terusir dari rumah ayahnya.“Ya udah. Kamu maunya apa?” “Mau balik ke rumah Ayah, huwaaaa.” Alamak! Ternyata drama si anak terusir masih berlanjut. “Minta makan ke rumah Ayah nih jadinya?” “Nah, iya! Ayo-ayo. Masakan Bunda jauh lebih enak daripada beli.” Sayangnya ketika Keyla hendak membuka gerbang rumahnya, gerbang itu terkunci dengan gembok besar yang belum pernah Keyla lihat sebelumnya.“A-AYAAAAAAH!!!”“Dad..” Dion me

  • Ketika Keyla Menjadi Istri Kedua   [62] Keyla Si Tukang Drama VS Mertua Tsundere

    “Bye-bye rumah. Mianhae..” Keyla meletakkan ujung tisu pada sudut mata kanannya. Wanita itu berkata tidak sanggup, lalu terisak setelah melirihkan kata ‘no,’ sembari mengulurkan tangan untuk menggenggam rumahnya.Keyla kalah berperang melawan sang ayah. Usai tak dapat mempertahankan kedudukannya, kini Keyla pun harus meninggalkan rumah yang dalam proses pembuatannya, Keyla kalah dalam peperangan. Usai tak dapat mempertahankan posisinya, kini ia harus berpisah dari rumah yang dalam proses pembangunannya, tak menguras satu angka di rekeningnya.Ya, Pemirsa yang Budiman. Keyla tidak menyumbang apapun, baik itu batu bata begitu pula dengan pasir dan tumpukan semen pengikat bangunan. Ia hanya bermodalkan udara yang keluar masuk dari paru-parunya, kemudian bisa tinggal sampai beberapa detik lalu, tepatnya sebelum dirinya benar-benar terusir.“Hiks, rumahku. Jangan lupain aku ya.”Ayah Keyla berdecak menyaksikan betapa berlebihannya tingkah putrinya. Ngidam apa dulu istrinya sampai anak tung

  • Ketika Keyla Menjadi Istri Kedua   [61] Ubur-Ubur Ikan Lele.. Kok Jadi Gini Ceritanya, Le?!

    Sudah jatuh, tertimpa menara Eiffel pula, begitulah perumpamaan yang saat ini menggambarkan kondisi Keyla. Mengapa tidak— Dikarenakan guyonan papi mertuanya, baby sepolos Nakula justru menginginkan adik. Tak tanggung-tanggung, langsung lima sekaligus seolah dirinya ini seekor kucing yang dapat melahirkan dalam jumlah banyak.“Hahaha, maaf ya Key. Papi tadi cuman asal ngucap loh. Nggak maksud buat ngomporin. Sumpah.”Hah! Mau marah pun percuma. Waktu tidak bisa diputar kembali dan Nakula sudah terlanjur excited menantikan adik-adiknya. Padahal perihal adik sudah sempat ia amankan ketika mereka berada di Bandung. Siapa sangka tema itu diangkat lagi ke permukaan.“Ehem.. Kalau dipikir-pikir, Ayah sama Bunda juga nggak masalah kalau punya cucu cepet. Daripada makin tua. Nanti malah nggak kuat gendongnya.”Jedduar!Soundtrack sinema azab tiba-tiba saja terdengar di indera pendengaran Keyla. Apa ini? Kenapa ayahnya justru ikut-ikutan begini? “Kamu nggak masalah kan Than kalau nambah tanggu

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status