Share

Bab 13. Awal Rasa Bersemi 2

Benar saja, ketika wanita itu datang, aku sampai tak bisa berkedip saat melihatnya setelah sekian lama. Ternyata, Sinta semakin hari semakin cantik dari terakhir dulu melihatnya. Aura inner beauty semakin terpancar dari wajahnya yang memesona.

“Suami Rasti, ya. Eh ... Mas Ezran, kan?” tanyanya sambil menyodorkan tangan saat kami tak sengaja bertemu di teras rumah ketika Sinta baru saja datang dan hendak mengetuk pintu rumah. Sedangkan aku, baru saja habis bersepeda mengelilingi kompleks rumahku.

“Eh ... iya. Pasti kamu Sinta, ya? Aku masih ingat wajah kamu. Makin cantik saja dari terakhir kita ketemu dulu,” pujiku tak sadar.

“Ah Mas Ezran bisa aja,” jawabnya dengan pipi yang bersemu merah. Mataku tertegun menyaksikan wajah tersipu malu dari wajah sahabat istriku itu.

Ah, kenapa jantung ini jadi bergetar begini. Ingat! Dia istri orang lain. Lagi pula, istrimu tak kalah menarik darinya.

Aku berkali-kali mengela napas demi menormalkan detak jantungku yang tak berirama setiap mata ka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status