Share

Bab 15. Hati yang Mulai Terjerat 2

Selepas makan, aku duduk di ruangan keluarga sambil menonton televisi dengan Laras, putriku. Mendengarkannya bercerita tentang kegiatannya seminggu ini di sekolah, pun mulai menanyakan hal pribadi tentangnya. Sedangkan Sinta dan Rasti mereka mulai mengobrol di taman belakang rumah kami dekat kolam renang.

Di usia Laras yang sudah mulai beranjak remaja, pasti sudah mulai ada ketertarikan dengan lawan jenis. Dan aku ingin ia lebih terbuka mengenai itu terhadapku seperti seorang teman.

“Ayah dengar, kamu sering banget cerita soal Dzawin. Dia kakak kelasmu, kan? Yang mana sih Ayah jadi pengen tahu,” ujarku membuat raut wajah putriku itu berubah lebih cerah.

“Iya, kakak kelas, Yah. Dia itu idola satu sekolah, sih. Kak Dzawin juga calon ketua OSIS tahun ini,” terang putriku dengan sorot mata yang berbinar.

“Kamu suka sama dia?” tanyaku kembali setelah suasananya menghangat. Kucoba sebisa mungkin agar Laras tak merasa sedang diinterogasi.

Melihat wajah putriku yang langsung bersemu merah,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status