Share

Dikerjain

kuberanikan diri menengok ke belakang, tepat ke arah sumber suara.

Benar dugaanku. Itu suara kaka iparku yang pertama. Irvan namanya seorang perwira TNI, dan di belakangnya di ikuti 3 orang adiknya yang lain, bersama istri-istri mereka. Hanya Irvan yang sendirian tanpa di temani anak istrinya. Dia tersenyum sinis padaku, membuat nyaliku menciut seketika  yang benar saja satu lawan empat siapa yang bisa menang, aku bukan anak pemilik padepokan yang punya ilmu kanuragan, yang sekali wush langsung mental semuanya.

“Jadi ini bini muda lo Wan? kenalin ke gue dong.” ledeknya, kulihat Santi terlihat bingung, tapi syukurlah dia tak banyak bicara memilih diam saja, setidaknya itu tak menambah masalah bagiku.

“Siapa sih Bang dia, baru dateng kok gayanya songong banget,” celetuk Santi. Ya Tuhan mati sudahlah aku, tak sadarkah dengan apa yang telah dia ucapkan. Kutepuk pinggangnya, memberikan kode agar dia mau diam sebentar saja.

“Jadi ini yang mau gantiin a

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status