Share

Bab 31

"Mana teh untukku, Sin?" tanya Mas Yudi menghampiriku yang sedang masak nasi goreng dan hampir matang. Kemudian ia menarik kursi dan duduk menungguku menyuguhkan sarapan.

Aku tersenyum miring melirik ke arahnya.

Tanpa menyahuti pertanyaannya.

Aku tuang nasi goreng ke dalam dua piring, dan meletakkannya di meja makan, tepat depan kursi tempat biasa aku duduk, dan di depan kursi biasa Rizki duduk.

"Sin, kok nasi gorengnya cuma dua piring, buatku mana, Sin?" tanyanya lagi melihat ke arah nasi goreng yang masih mengepul asap di atasnya. Kemudian menatapku dengan tatapan aneh, tampak bingung.

"Nasi sisa semalam cuma cukup untuk dua piring, Mas!" jawabku, santai.

"Lalu aku sarapan apa, Sin?" tanya Mas Yudi, dengan intonasi sedikit meninggi.

"Bukan kah beberapa hari lalu kamu biasa sarapan bersama calon istri mudamu, Mas!" jawabku sambil mencuci tanganku di wastafel.

Mas Yudi membuang napas dengan kasar, sepertinya ia sedikit kesal dengan ucapanku.

"Bukankah tadi malam, kita udah baikan, Si
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status