Home / Romansa / Kiara / Bab 3

Share

Bab 3

Author: Dina Sylvia
last update Last Updated: 2021-05-22 22:47:39

Sebelum turun dari mobil, Jay sudah marah-marah di mobil. Dia kesal, orangtuanya tetap kekeh untuk menjodohkannya dengan wanita yang tidak dia cintai. Tapi ucapan dan kekesalan dari Jay tidak ada gunanya, orangtuanya hanya mendengarkan saja tanpa bereaksi apapun.

Hal ini wajar karena Jay merupakan anak semata wayangnya yang artinya Jay adalah anak tunggal di dalam keluarga. Dia adalah satu-satunya pewaris keluarga yang dimiliki oleh kedua orangtuanya jadi bukan tidak mungkin jika dia akan dinikahkan dengan putri dari seorang miliarder. Dia dijodohkan dengan Kiara sejak 12 tahun, dia sudah tahu pasti seperti apa masa depannya nanti.

Saat ini yang dilakukannya adalah berusaha menjauhi sebaik mungkin dari Kiara, dia tidak mau mendekat dengan gadis itu. Kalau dia bisa, dia tidak ingin tinggal di Delhi melainkan ingin tinggal di luar negeri, kuliah dan bercinta disana. Ahh..tapi ini mustahil, dia tidak mungkin melawan permintaan dari orangtuanya.

Namanya Kiara, dia bukan orang asli India. Dia hanya sekedar tinggal di India karena permintaan orangtuanya. Jika orangtuanya menyetujui permintaan Jay, rasanya ingin sekali Jay memutuskan pertunangan dengan Kiara. Dia hanya menginginkan gadis India, bukan gadis yang berasal dari Indonesia.

Selama melajang, dia sudah sering melihat berbagai tipe gadis mulai dari yang penurut, pendiam, lemah lembut, pencemburu dan lainnya. Dan mungkin Kiara memiliki salah satu sifat dari yang disebutkan Jay tadi. Dia bukan tipe lelaki yang menginginkan wanita yang penurut melainkan Jay menginginkan wanita yang menantang setiap ucapannya. Mungkin saja Kiara adalah salah satu tipe gadis yang termasuk.

Dia menarik napas perlahan-lahan sebelum mobil berhenti, tak lama pintu mobil mulai terbuka. Dia mulai turun dari mobil dan berjalan di bekalang orangtuanya. Sebenarnya dia tidak ingin menemui wanita itu tetapi apa boleh buat. Mau tidak mau dia harus menemuinya, dan tak mungkin jika Jay harus masuk ke mobil kembali. Dari kejauhan, dia melihat gadis dengan rambut berponi warna hitam dan Jay mengira itu pasti Kiara.

Jay mulai berlutut di hadapan ayah Kiara, dia meminta berkat darinya. Ayah Kiara menunduk perlahan dan memberikan salam kepada Kau. Kemudian, dia meminta salam kepada ibunya Kiara dan berusaha untuk menyentuh kaki wanita paruh baya itu. Akhirnya dia membungkuk dan menyentuhkan tangan di atas kakinya. Dia mendengar ibunya Kiara bernapas, dan mulai bangkit untuk berdiri.

Dia melihat jelas calon ibu mertuanya sedang mengenakan sari berwarna ungu yang menutupi perutnya. Dia juga melihat bindi yang ada di wajahnya, bubuk merah yang dioleskan tepat diantara kedua alisnya. Ibunya bernama Adline berada tepat di samping kiri suaminya, sambil menggandeng tangan suaminya.

Suaminya, Aman adalah seorang pria dengan rambut berwarna hitam yang dipenuhi dengan uban berwarna putih. Dia mengenakan pakaian tradisional khas India berwarna putih. Jay, tampil dengan kemeja hitam dan celana denim berwarna putih.

“Jay?”

Dia mendengar suara ibunya, dia tahu apa yang ibunya maksud. Tapi dia tidak ingin menurut pada ibunya, rasanya dia ingin menghentikan permainan pernikahan palsu yang dirancang oleh keluarganya. Lebih cepat dia menyelesaikan rencananya maka akan lebih baik dan dia tidak perlu melakukan pernikahan.

“Makanannya dimana?” Dia menanyakan dengan tatapan yang tajam setelah melewati mereka dan mulai masuk ke tempat.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Kiara   Epilog

    "Hati-hati!" Jay berbisik di rambut Kyra saat dia menuntunnya menaiki tangga. Dengan mata terlipat, dia mencoba yang terbaik untuk memastikan dia tidak tersandung sari birunya."Ini tidak masuk akal, Jay!" Dia mengerutkan kening."Aku tahu.." Dia terkekeh sebelum membantunya menaiki tangga terakhir.Kiara benar, itu tidak masuk akal. Seluruh hidup mereka selama setahun terakhir sejak mereka meninggalkan India tidak masuk akal. Ke seluruh dunia, Jay dan Kiara tidak ada lagi pada sore hari mereka berdua menghilang tanpa sepatah kata pun; Kiara, lalai menyerahkan pengunduran dirinya ke perusahaannya atau hanya menjualnya, dan Jay, lalai memberi tahu orang tuanya tentang keputusannya untuk meninggalkan India.Jay tahu keluarganya – terutama ayahnya – akan sangat marah dengan tindakannya, tetapi dia tidak peduli. Dia tidak bisa mengambil risiko ayahnya mencoba untuk kembali ke kehidupan mereka dan mencoba untuk menyakiti Kiara dan

  • Kiara   Epilog

    "Hati-hati!" Jay berbisik di rambut Kyra saat dia menuntunnya menaiki tangga. Dengan mata terlipat, dia mencoba yang terbaik untuk memastikan dia tidak tersandung sari birunya."Ini tidak masuk akal, Jay!" Dia mengerutkan kening."Aku tahu.." Dia terkekeh sebelum membantunya menaiki tangga terakhir.Kiara benar, itu tidak masuk akal. Seluruh hidup mereka selama setahun terakhir sejak mereka meninggalkan India tidak masuk akal. Ke seluruh dunia, Jay dan Kiara tidak ada lagi pada sore hari mereka berdua menghilang tanpa sepatah kata pun; Kiara, lalai menyerahkan pengunduran dirinya ke perusahaannya atau hanya menjualnya, dan Jay, lalai memberi tahu orang tuanya tentang keputusannya untuk meninggalkan India.Jay tahu keluarganya – terutama ayahnya – akan sangat marah dengan tindakannya, tetapi dia tidak peduli. Dia tidak bisa mengambil risiko ayahnya mencoba untuk kembali ke kehidupan mereka dan mencoba untuk menyakiti Kiara dan

  • Kiara   Epilog

    "Hati-hati!" Jay berbisik di rambut Kyra saat dia menuntunnya menaiki tangga. Dengan mata terlipat, dia mencoba yang terbaik untuk memastikan dia tidak tersandung sari birunya."Ini tidak masuk akal, Jay!" Dia mengerutkan kening."Aku tahu.." Dia terkekeh sebelum membantunya menaiki tangga terakhir.Kiara benar, itu tidak masuk akal. Seluruh hidup mereka selama setahun terakhir sejak mereka meninggalkan India tidak masuk akal. Ke seluruh dunia, Jay dan Kiara tidak ada lagi pada sore hari mereka berdua menghilang tanpa sepatah kata pun; Kiara, lalai menyerahkan pengunduran dirinya ke perusahaannya atau hanya menjualnya, dan Jay, lalai memberi tahu orang tuanya tentang keputusannya untuk meninggalkan India.Jay tahu keluarganya – terutama ayahnya – akan sangat marah dengan tindakannya, tetapi dia tidak peduli. Dia tidak bisa mengambil risiko ayahnya mencoba untuk kembali ke kehidupan mereka dan mencoba untuk menyakiti Kiara dan

  • Kiara   Bab 68

    Namun, dia tidak yakin akan kebenaran mereka. Apakah mereka benar? Apakah Jay berarti salah satu dari kata-kata itu? Akankah cintanya untuknya selalu ada?Bahkan sebelum dia bertanya, dia tahu jawaban atas pertanyaannya. Dia tahu, saat dia menatap mata hijau terindah yang pernah dia lihat, bahwa dia mencintainya, dan pada detik itu, dia tahu dia tidak ingin pergi dari cintanya lagi.Berbalik menghadap sungai, dia memegang vas berisi abu ayah di dadanya. "Ayahku meninggal, Jay."Ini adalah pertama kalinya dia menyebutkan kematian ayahnya dengan lantang. “Saya selalu berpikir untuk membalas dendam atas kematian ibu saya. Apa aku sudah memberitahumu bahwa dia membunuhnya?” Dia bergumam tanpa jiwa. "Ayahku...Dia membunuh ibuku..." Air mata segar mengalir di matanya dan dia membiarkannya jatuh ke wajahnya. "Tetap saja, aku berdiri di sini, meratapi dia, tidak bisa mencurahkan abunya."Dia mengendus dan menatap tidak ada yang

  • Kiara   Bab 67

    Tangannya pasti terlepas dari tubuh ayahnya yang sudah mati, dia tidak tahu pasti. Kyra tidak ingat banyak dari sore yang menentukan itu, yang dia ingat hanyalah cerita yang dia ceritakan; ayahnya telah dibunuh oleh keamanan perusahaan yang berteriak berkali-kali agar dia berhenti mencekiknya. Khawatir bahwa ayah Jay akhirnya akan membunuh Kiara, seorang petugas keamanan muda yang baru bergabung dengan perusahaan, telah menembak ayah Jay dari belakang di mana peluru bersarang di paru-parunya, menghentikannya dari bernapas.Kiara mendukakan ayahnya selama berhari-hari, dan kesedihan untuk ayahnya cukup kuat untuk menyeret kehilangan ibunya dan meninggalkan kesedihannya sekali lagi untuk Adline. Hilang dalam kesedihan untuk Adline, Kiara akan menemukan dirinya berduka untuk Jay. Dia merindukannya, dia merindukan lengannya di sekelilingnya untuk menghilangkan rasa sakit yang terus-menerus menyayat hati ini, untuk menyembunyikannya di bawah keamanan pelukannya dan menjagany

  • Kiara   Bab 66

    Suara benturan keras cukup kuat untuk menarik perhatian Kiara saat napasnya mulai stabil. Dia merobek kelopak matanya, bayangan kabur dari sesuatu muncul di hadapannya. Pada awalnya dia tidak tahu apa itu, tetapi ketika penglihatannya menjadi lebih jelas, begitu pula kenyataan dari apa yang dia lihat; ayahnya, terbaring di genangan darahnya sendiri.Untuk sesaat, Kiara duduk di sana di lantai kantor, bingung. Tampak baginya bahwa ayahnya sedang sekarat, namun, dia tidak bisa memaksa dirinya untuk menerima kenyataan mengerikannya.Matanya mengamati ruangan, wajah ketakutan stafnya balas menatapnya."Apa?" Bibirnya bergetar."...terjadi?"Keheningan memenuhi ruangan, orang-orang di dalamnya tampaknya sama sekali tidak bisa bergerak.Sambil menarik napas, dia mengalihkan perhatiannya kembali ke ayahnya, bergegas ke sisinya. Dia menyentuh wajahnya yang berkeringat, mata cokelat lebar menatapnya dengan ngeri sa

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status