Share

Bab 4

Tangan Kiara tiba-tiba bergetar saat memegang garpu dan bisa-bisanya dia duduk dihadapan pria yang tidak disukainya itu, Jay. Dia duduk dengan gugup dan tiba-tiba garpunya jatuh ke lantai. Kiara masih memikirkan peristiwa itu rasanya dia enggan untuk menemui calon suaminya itu.

Jelas-jelas awalnya dia menolak untuk menyetujui pernikahan ini tetapi dia tidak bisa berbuat apapun. Dan sekarang Kiara malah menikmati makanan yang disuguhkan oleh keluarganya. Walaupun sekarang dia menguatkan diri dan berani untuk makan di depan Jay. Kiara bisa merasa pasti Jay adalah orang yang tidak memiliki sopan santun.

“Kenapa kamu tidak datang saat bergabung minum teh di ruang kerja saya?” Aman berkata, kata-katanya mengagetkan pikiran ayahnya.

Dia kaget dan mulai mengangkat kepalanya setelah mendengar ucapan ayahnya. Kiara bisa merasakan jantungnya mulai berdetak kencang, Kiara takut ayahnya akan marah padanya. Di dalam pikirannya, dia cemas dan apa yang ayahnya bicarakan tentangnya.

“Apa kamu selalu bersedih seperti ini?”

Kiara hanya diam dan memikirkan jawaban dari pertanyaan yang diberikan oleh ayahnya. Rasanya jantung itu masih berdetak kencang dan tak berhenti.

“Bicara! Saya mengira anda tidak bodoh!” Dia mengentalkan dagunya ke samping dan mulai menahan pandangannya. Amarahnya mulai membara terlihat pada matanya yang tajam. Untuk alasan apapun, dia tidak tahu jika pria yang duduk di sampingnya memendam amarah yang luar biasa. Entah apakah ini masih berhubungan dengan masa lalunya atau tidak.

“Saya minta maaf, Pak.”

Dia berusaha menelan ludahnya sendiri, tapi sulit ada pikiran yang membelenggu di dalam otaknya. Dia berusaha menampilkan yang terbaik di hadapannya. Walaupun airmatanya mau jatuh ke lantai, dia berusaha menahannya.

“Pak?” Tawanya mulai membuat punggungnya merinding saat itu juga. “Saya merasa, saya belum pernah melihat yang ini sebelumnya. Tapi disini Kiara, kamu duduk dan mengatakan seperti itu. Ini kenapa Kiara?”

Mulutnya mulai tak bisa diajak kerjasama dan hal ini tidak membantu ketika ada benjola yang muncul di tenggorokan hingga membuat saluran udara menjadi tersedak.

“Kamu harus menjadi suamiku.” Kata Kiara sambil berbisik pelan. Saat mendengar ucapan dari Kiara, dia tidak bisa berkata apa-apa. Matanya hanya menatap ke arah Kiara terlihat pastinya dia marah dengan ucapan yang dilontarkan oleh Kiara.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status