Share

Bab 7

“Diam sebentar, Kiara!” kata Anita yang sedang fokus mewarnai kaki Kiara. Dia sedang sibuk membuat Henna di kaki Kiara, dia sudah memakan waktu 3 jam hanya untuk membuat Henna. 

“Aku minta maaf, Anita!” Kiara meminta maaf untuk beberapa kali pada pagi itu. Dia mulai merasakan kecemasan, dia tidak menyadari kakinya sejak tadi tetap bergerak-gerak. Otaknya mulai berpikir tentang Jay mulai marah padanya, entah kesekian kalinya Kiara mulai memikirkan lelaki yang dibencinya sepanjang malam hingga pagi. Dia takut pada Jay akankah dia mengecewakan dirinya? Apakah ucapan yang diucapkan oleh Jay tadi malam benar-benar serius. Kiara mulai khawatir dan kebingungan.

 

“Kiara, apa kamu baik-baik saja?” Anita bangkit, dengan ekspresi kekalahan yang terlihat di mata cokelatnya.

“Kakimu dari tadi tidak berhenti bergerak. Saya merasa kamu memiliki masalah yang menyebabkan kamu khawatir?” matanya mulai menatap mata Kiara. 

Apakah dia harus memberitahu Anita yang sesungguhnya? Apakah dia bisa mengerti? Tapi dia tidak bisa menyimpan pikiran yang membuat dirinya terganggu, beban ini terlalu berat untuk diberikan kepadanya. Kiara tahu dia bisa mempercayai Anita, tetapi tidak untuk hal ini. Mereka sudah menghabiskan beberapa tahun untuk menjadi seorang saudara perempuan. Anita adalah kakak perempuannya tetapi dia seperti seumuran bagi Kiara. 

“Itu normal untuk khawatir terhadap masalah,” Anita mulai meletakkan tangannya di bahu adiknya, Kiara. 

“Tapi aku yakin semuanya akan baik-baik saja.”

“Dari mana kamu tahu?” Airmata Kiara mulai membasahi matanya. “Jay bilang dia tidak ingin menikah denganku.” Airmata Kiara mulai membasahi wajahnya kembali, riasan wajah Kiara perlahan-lahan akan memudar. 

Anita mulai sedikit membungkuk dan mulai mengusap wajah Kiara yang penuh airmata dengan menggunakan saputangan. “Jay terlihat sangat marah padaku, Anita. Lihat saja saat kemarin dia menemuiku, tak ada perilaku baik yang ditunjukkan oleh dirinya. Dan rasanya ingin sekali aku memberitahu ayah tapi aku tak bisa..”

“Tentu saja tidak! Ayah bisa marah kalau mendengar hal ini. Kamu harus kuat, Kiara. Pernikahan memang tidak mudah tetapi jika ada cinta semuanya akan lebih mudah,”

Kiara mempercayai ucapan kakaknya, Anita. Jikalau dia mencintai pria itu, dia menginginkannya. Tetapi masalahnya adalah dia sama sekali tidak memiliki perasaan kepada pria itu lalu bagaimana mereka saling mencintai satu sama lain. Bahkan Jay sendiri selalu mengatakan tidak akan bisa jatuh cinta dengan Kiara. Dia hanya mengangguk dan berusaha tegar dalam kondisi apapun. 

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status