Share

Di Hajar Habis-Habisan

"Tuan Juan, ada tak apa-apa?!" 

Samar-samar terdengar suara Angelo menanyakan keadaannya. Juan menatap Angelo dengan pandangan yang mulai kabur.

"Cepat! Bawa tuan Juan kerumah sakit! Para preman ini biar aku yang memberinya pelajaran!" Perintah Angelo pada anak buahnya.

Anak buah Angelo segera mengangkat tubuh Juan yang babak belur dan tak berdaya kedalam mobil. Setelah itu mereka segera pergi ke rumah sakit.

Sebelum kesadarannya hilang, samar-samar Juan dapat melihat Angelo berdiri dengan mata menatap tajam para preman didepannya, senyum tersungging dibibir Angelo. Setelah itu kesadaran Juan menghilang.

"Oke! Kalian para bajingan! Hadapi aku!" Seru Angelo dengan senyum mengejek diwajah.

Pemimpin kelompok itu langsung memuncak emosinya ketika melihat senyum mengejek diwajah Angelo. Tanpa banyak bicara, ia segera memerintahkan anak buahnya menyerang Angelo yang hanya seorang diri.

"Habisi pria itu! Sekarang!!!!"

Anak buah pria itu segera maju menyerbu Angelo dan membentuk lingkaran. Angelo yang berada didalam lingkaran tersebut hanya berdiri diam tanpa berbuat apa-apa. 

"Hehehe... Kau sudah terkepung! Apa yang bisa kau lakukan seorang diri? Mana nyalimu yang besar tadi, HAH?!" Ejek pemimpin preman itu.

"Heh!" Angelo mencibir.

"Majulah, hajar aku kalau bisa," tantang Angelo.

"Bangsat kurang ajar! Kau benar-benar minta dihajar rupanya! Jika itu yang kau minta akan segera kukabulkan!" Seru pemimpin preman itu kesal.

"Hajar dia!" 

Anak buah preman itu segera maju satu-persatu berniat menghajar Angelo yang kelihatan sangat angkuh dimata mereka. Namun Angelo bukanlah pria biasa. Para preman itu tak mengetahui siapa lawan mereka.

Dalam sekejap mata para anak buah preman itu jatuh bergelimpangan sambil menahan sakit ditubuh masing-masing. Sedangkan Angelo dengan santai berdiri tanpa terluka sedikitpun.

Pemimpin preman itu tersentak kaget melihat anak buahnya kalah semua. Wajah pongahnya berubah ketakutan saat dilihatnya Angelo berjalan menghampirinya.

Merasa dirinya tak akan menang melawan pria dihadapannya, pemimpin preman itu langsung jatuh berlutut memohon ampun pada Angelo.

"Mohon ampuni aku. A-aku minta maaf karena sudah berani macam-macam padamu."

"Heh, jadi kau sekarang sudah tahu siapa aku?" Tanya Angelo.

"T-tidak! Aku tidak tahu siapa kau! Ta-tapi melihat kau menghajar semua anak buahku dengan begitu mudah, aku sudah tahu kalau kau sangat hebat. Tolong ampuni aku!"

"Aku akan mengampunimu, asal kau memberitahuku siapa yang mengirimmu untuk terus mengganggu tuan Juan," ucap Angelo.

"A-apa maksud anda, tuan? T-tidak ada yang mengirimku. Aku sendiri yang ingin mengganggu pria itu. Sebab, kehadirannya sangat mengganggu mataku," balas pria itu cepat.

"Jangan membohongiku!" Sery Angelo seraya meninju pipi pria itu.

Pemimpin preman itu langsung jatuh tersungkur. Beberapa giginya tanggal berserakan ditrotoar. Mulut pria itu seketika bersimbah darah.

"Am-ampuni aku, tuan. Ak-aku tidak bohong," rengek pria itu.

"Katakan yang sebenarnya!" Seru Angelo seraya menginjak kepala pemimpin preman itu.

"Aahhhh!!!!" Pria itu mengerang kesakitan.

"Cepat! Atau kupecahkan kepala busukmu ini!" Ancam Angelo.

"Fe-Ferrari! Ferrari! Ferrari yang mengirimku!!!" Teriak pria itu ketakutan.

"Aku mengatakan yang sebenarnya, tuan! Aku mengatakan yang sebenarnya!" Teriak pria itu sambil menahan rasa sakit atas kepalanya yang diinjak oleh Angelo.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status