Share

5. Perubahan Jason

Author: Rendi OP
last update Huling Na-update: 2025-02-06 07:45:42

Kali ini, Jason yang biasanya dipukuli oleh para Berandalan itu, sekarang ia justru melakukan hal yang sebaliknya, Jason lah yang sekarang berbalik memukul mereka sampai terjatuh.

"Apa, lagi? Ayo maju kalau berani?" tantang Jason, ia merasa percaya diri karena adanya bantuan Sistem.

Rupanya, tadi Sistem menginstal satu teknik baru pada tubuh Jason. Teknik itu adalah teknik Penguat Tubuh. Dengan mengaktifkan teknik ini, maka tubuh Jason akan otomatis langsung diperkuat menjadi seratus kali lipat, baik itu tubuh bagian luar maupun organ dalamnya. Pantas saja tadi saat ia mengarahkan tiap pukulannya ke wajah para Berandalan itu mereka semua langsung terpental. Wajah mereka masing-masing hanya terkena satu pukulan dari Jason di bagian wajah. Luka yang didapatkan dari serangan Jason bervariasi. Ada yang terkena bagian mulut, sehingga bibirnya terlihat miring. Lalu bibir bagian atasnya yang mencuat ke atas, dan juga ada beberapa giginya juga yang rontok. Alhasil, orang itu susah untuk berbicara. Dan untuk yang satunya, ada lagi yang terkena bagian pelipisnya. Pelipis orang itu langsung sobek, sehingga mengeluarkan darah segar. Hal itu membuatnya merasa pusing. Lalu untuk yang dua orang lainnya, masing-masing mendapatkan bogem mentah pada bagian pipi kanan dan pipi kirinya. Akibatnya, wajah mereka berdua nampak bengap, matanya tertutupi gumpalan daging dari pipi yang membenjol.

Kemudian, Jason melangkah maju karena tidak mendapat jawaban dari keempat orang Berandalan itu ketika ia menantangnya untuk kembali maju. Saat berada di hadapan orang yang pertama, orang yang memiliki luka pada bagian bibirnya itu merangkak ingin lari karena ketakutan. Tapi Jason dengan cepat menginjak badannya, sehingga orang itu tak berkutik. Ia hanya bisa menolehkan kepalanya.

"Mau lari ke mana, kau? Hem? Coba lihat ini...," Jason ternyata menunjukkan gepokan uang yang tadi baru saja ia ambil dari mesin ATM. "Ini jumlahnya satu juta loh...," imbuh Jason lagi, ia nampak menggoda keempat Berandalan yang tersisa, karena yang satu sudah tak sadarkan diri terlebih dahulu.

Perasaan campur aduk menyelimuti hati dan pikiran keempat Berandalan itu.

Salah satu Berandalan yang tadi merangkak ingin melarikan diri, ketika melihat uang yang Jason tunjukkan, kedua matanya langsung berubah menjadi hijau. Rasa takut dan rasa sakit yang ia rasakan sebelumnya kalah dengan rasa haus uang yang ada dalam dirinya. Ia pun segera memberontak dari injakan Jason. "Uang itu milikku...! Cepat berikan padaku!" ujarnya berteriak seraya berusaha meraih uang yang ada di tangan Jason.

Bugh...!

Krak!

Dengan cepat Jason menepis dan menginjak tangan orang itu hingga terdengar suara tulang yang patah.

"Argh...! Tanganku...!" Orang itu berteriak kesakitan.

Kemudian Jason kembali menekan tubuh orang itu ke tanah, sambil mengarahkan pandangannya kepada ketiga orang lainnya.

"Ayo, siapa lagi? Sini maju?" Jason juga menggerakkan tangan kanannya ke depan dengan telapak tangan yang jemarinya bergerak-gerak, mengisyaratkan bahwa dirinya mempersilahkan ketiga orang lainnya untuk maju.

Namun ternyata, ketiga orang itu secara serempak menggelengkan kepalanya sambil mundur. Dan beberapa detik kemudian, mereka bertiga berteriak serempak. "Lari...!"

Ketiga orang Berandal itu akhirnya lari terbirit-birit ketakutan pada Jason. Padahal, sejak kecil sampai usia mereka dewasa sekarang ini, Jason selalu saja dirundung, dipukuli, pokoknya diperlakukan layaknya seekor anjing jalanan. Keberadaan Jason tidak dianggap seperti manusia. Meskipun begitu, mereka juga hampir tiap hari merampas uang hasil Jason memulung barang bekas dari tong sampah dan yang ada di jalanan.

Kemudian, ketika Jason melihat ketiga orang itu lari terbirit-birit ketakutan, ia tidak mengejarnya. Perhatian Jason kembali fokus kepada pria yang saat ini ia injak. Meskipun tangannya berhasil ia patahkan, dan wajahnya juga ia buat babak belur, tapi pria ini masih tetap sadarkan diri.

"Nah, sekarang, apa yang sebaiknya aku lakukan padamu, ya?" tanya Jason, ia membungkukkan tubuhnya agar bisa berhadapan dengan pria yang tadi ia injak.

Tubuh pria itu langsung gemetar dan mengeluarkan keringat dingin. Ia berusaha berkata-kata walaupun terbata. "Ja-jason..., a-aku mau..., mu-muwiinta muwaap puadamu," ujarnya, suaranya terdengar sedikit tidak jelas karena bibirnya yang terluka dan beberapa giginya rontok akibat ulah serangan yang Jason lakukan padanya beberapa saat lalu.

Jason mencoba mendengarkan perkataan pria itu yang agak tidak jelas, namun ia dapat memahaminya. Jason menganggukkan kepalanya beberapa kali kemudian berkata, "Oh..., jadi begitu ya? Bukankah sangat mudah untuk meminta maaf ketika kita berbuat salah kepada seseorang? Yah, benar sekali. Meminta maaf sangatlah mudah! Tapi apa kau ingat, berapa tahun kalian telah menyiksaku?! Apakah hanya dengan satu kalimat permintaan maaf yang keluar dari mulutmu bisa menghapus semua luka dan derita yang telah kalian berikan kepadaku selama ini?! Hem?!" Rasa amarah akhirnya hinggap pada Jason. Ia memejamkan kedua matanya. Nampaknya ia berniat ingin memukul lagi wajah orang yang selama bertahun-tahun ini hampir setiap hari menyiksa dan merundungnya itu dengan kekuatan penuh.

"Dasar kalian...!" teriak Jason.

Boom...!

Terdengar seperti ada suara ledakan kecil saat Jason menghantamkan tinjunya.

Untungnya, Jason dapat menahan rasa amarahnya agar tidak membalas dendam. Ia menghantamkan kepalan tinjunya dengan kekuatan penuh ke arah samping wajah orang itu, Jason menjatuhkan tinjunya ke tanah, bukan ke wajah orang tersebut.

Pedati demikian, orang yang sudah babak belur itu yang merasa terkejut karena berpikir tinju Jason akan menghabisinya langsung tak sadarkan diri.

Jason pun berdiri, ia mengarahkan wajah dan badannya ke atas langit sambil berteriak dengan keras. "Argh...! Kurang ajar...!" Sepertinya, meskipun tadi Sistem telah memberikannya ramuan agar merasa tenang, hanya bereaksi sesaat. Mungkin karena rasa sedih yang Jason rasakan terlalu dalam, jadi efek dari ramuan itu menjadi lebih singkat.

Setelah melampiaskan perasaan dalam hatinya dengan cara berteriak, Jason kemudian pergi. Ia membiarkan tubuh kedua orang yang tengah tak sadarkan diri karena melawannya tadi.

Kemudian saat Jason berjalan menelusuri trotoar jalan, tubuhnya berjalan sambil membungkuk. Satu tangannya ia letakkan di keningnya. Ia berjalan sambil bergumam pelan, "Percuma..., percuma saja punya banyak uang jika kenyataannya Kakek telah tiada...!" Akhirnya air mata dari sudut matanya mengalir begitu saja.

Kemudian, di sepanjang jalan yang entah tak tahu arahnya akan ke mana, dengan menghiraukan juga perhatian orang di sekitarnya, Jason terus berjalan sambil menunduk. Ia bingung, apa yang harus ia lakukan saat ini. Ia masih terbayang dengan mendiang Kakeknya.

Akan tetapi, saat Jason terus berjalan dengan menunduk, karena tidak melihat ada orang di depannya, Jason menabrak seseorang.

"Aduh...," ujar orang itu yang terjatuh karena ditabrak oleh Jason. Dan orang itu rupanya adalah seorang gadis cantik.

Pikiran Jason buyar karena menabrak gadis cantik itu. Ia kemudian sadar, dan merasa bersalah. Jason mengulurkan tangannya, bermaksud ingin membantu gadis itu untuk bangkit.

"Ma-maafkan aku Nona, aku salah karena tidak memperhatikan arah jalanku dengan benar."

Plak!

Namun ternyata, uluran tangan Jason ditepis oleh gadis itu.

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Kisah Jason si Pemulung: Pengendali Sistem   84. Perasaan

    Jason akhirnya menghadiri undangan rapat bersama perwakilan rakyat dan sejumlah pejabat negara Onde-ondesia. Saat pertama kali Jason akan masuk ke sebuah gedung, ia melihat area sekitarnya. 'Lingkungan di sini sangat bersih. Berbeda sekali dengan lingkungan rakyatnya. Harusnya mereka ini menerapkan lingkungan yang bersih seperti ini pada tiap desa yang ada...,' gumam Jason seraya menganggukkan kepalanya dan melihat sekelilingnya. Dan saat tiba di ruang rapat, ternyata mereka rapat di dalam sebuah ruangan tertutup. Hal ini memicu Jason untuk mengajukan beberapa pertanyaan kepada anggota yang hadir dalam rapat kali ini. "Maaf semuanya, saya atas nama Jason Putra, Anak dari Rendi Putra mau bertanya...," ujar Jason sambil mengangkat tangan kanannya. Sontak, semua perhatian langsung tertuju pada Jason. Tring! "Selamat! Misi menjadi pusat perhatian para Koruptor selesai!" 'Apa-apaan ini...?! Ada-ada saja, haha!' Jason kemudian tertawa dalam hatinya. Kemudian Jason mengataka

  • Kisah Jason si Pemulung: Pengendali Sistem   83. Surat undangan

    KomAndo yang mulai bergerak, ternyata memicu menariknya perhatian masyarakat. Masyarakat di Negara Onde-ondesia ini, menyatakan bahwa jika mereka melihat KomAndo bergerak, itu artinya ada kejadian yang sangat genting sedang terjadi. Dan memang benar kenyataannya bahwa saat ini sedang ada kejadian yang membuat banyak orang sangat panik. Kejadian itu adalah kejadian di mana saat Jason hilang koneksi setelah tertusuk jarum suntik yang berisikan serum terlarang. "Saryani biadab!" Tuan Besar Rendi sangat marah, ia teringat dengan siaran langsung yang terakhir kali ia lihat. "Jika sampai terjadi sesuatu hal yang buruk pada Jason, Anakku..., aku..., aku bersumpah! Tidak akan membiarkanmu mati dengan tenang!" Tuan Besar Rendi kemudian bergegas ke suatu ruangan. Nampaknya, ruangan yang dituju oleh Tuan Rendi adalah ruangan yang benar-benar sangat rahasia. Akan tetapi, saat di tengah perjalanan, ia dicegah oleh istrinya untuk menuju ruangan itu. "Lepaskan! Biarkan aku standby di ruang

  • Kisah Jason si Pemulung: Pengendali Sistem   82. KomAndo

    Jason tidak menyangka jika kekuatan kepala Saryani bisa sekuat itu. Ia akhirnya kembali memikirkan strategi barunya. 'Jika kepalanya memang keras, kenapa aku harus menyerang kepalanya...? Dasar bodoh...! Ya..., ampun..., Jason..., kau harusnya menyerang titik lainnya, bukan malah mengikuti maunya dia beradu kekuatan! Haish...! Aku salah langkah tadi,' Jason berbicara pada dirinya sendiri, hal ini ia lakukan karena untuk menjaga agar emosinya tetap stabil. Kemudian barulah Jason berlari ke arah samping kanan, dan kemudian dia menerjang Saryani dengan tinjunya yang mengarah ke ulu hati. Bam...! 'Apakah masih kurang?' tanya Jason dalam hatinya, ia memperhatikan ekspresi wajah yang Saryani tampilkan. 'Sepertinya itu terasa sakit untuknya, yes! Akhirnya aku menemukan celah dalam pertarungan ini.' Jason kemudian bergerak mengelilingi Saryani dengan langkah kaki yang menghasilkan bunyi. Langkah kaki Jason semakin lama semakin cepat, sehingga suara yang dihasilkan juga semakin sulit

  • Kisah Jason si Pemulung: Pengendali Sistem   81. Keras kepala

    Akan tetapi Jason tidak mengijinkannya. "Tidak! Ini bukan masalah sekedar umpan saja. Ada hal lain yang harus aku lakukan nantinya saat aku menggiring Saryani yang sekarang terlihat seperti monster itu." Dalam hatinya, Jason merasa yakin jika nanti pasti akan ada kejadian buruk jika yang menghadapi Saryani bukan dirinya. Dan akhirnya, Jason yang bergegas bertemu dengan Saryani. Namun sepertinya Jason merasakan hal yang dianggapnya sangat aneh, karena ternyata ia mendengar Saryani dapat berbicara. "Jason...! Kau adalah Jason! Yah, Jason! Kau Jason! Kau harus kulenyapkan!" Suara Saryani terdengar sedikit serak, tidak seperti suara yang biasanya. "Aku memang Jason. Tapi tunggu dulu, apakah kau adalah Saryani?" Jason menguji, apakah kesadaran Saryani masih utuh atau benar-benar sudah tertelan oleh serum terlarang yang ia gunakan. "Kau adalah Jason...! Hargh...!" Melihat respon Saryani yang berikan semakin brutal seperti ini, Jason mengambil telah mengambil kesimpulan, bahwa Sary

  • Kisah Jason si Pemulung: Pengendali Sistem   80. Berani

    Setelah Jason berhasil mengalahkan semua petarung Saryani, ia berharap agar Saryani menepati janji atas taruhannya. Akan tetapi, namanya juga mafia, mana mau mereka menepati janji sesuai kata-kata mereka sendiri? Alhasil, Saryani sempat kabur dan bersembunyi di salah satu ruangan dalam gedung yang memiliki banyak lantai ini. Setelah pertarungan Jason berakhir, ada bom asap yang meledak. Kabut dan asap yang sengaja dilemparkan inilah kesempatan bagi Saryani untuk melarikan diri ke ruangan lain. Akan tetapi, walaupun Jason tahu Saryani melarikan diri, ia nampak tidak terlalu khawatir. Karena ia merasa bahwa Saryani hanya pindah tempat saja. Selagi masih di gedung yang sama, dia masih bisa menemukannya. Dan ternyata, nama Jason kini terdengar semakin luas berkat siaran langsungnya. Bukan hanya di daerah Kecamatan, Provinsi bahkan di ruang lingkup ASEAN nama Jason tersebar dengan julukan Master SmekDon. Tring! "Selamat! Jason telah menyelesaikan misi rahasia, yaitu mendapatkan gelar

  • Kisah Jason si Pemulung: Pengendali Sistem   79. Error

    Jason memberikan penampilan yang layak untuk ditonton. Dan ternyata, saat ini bahkan dunia menyaksikan siaran langsung yang Jason lakukan saat ini. Ternyata, Jason meminta sistem untuk menguasai teknik SmekDon dengan singkat, semuanya. Tring! "Teknik SmekDon berhasil diinstall semuanya. Jason bisa bergerak seperti semuanya." Itu lah sebab, kenapa Jason bisa menghadapi Derok dan Ken seorang diri. Jason saat ini telah mengaktifkan sistem kelas dua. Ternyata bukan hanya Jason saja yang bisa meningkat, melainkan sistemnya juga ikut naik. "Ayo..., mana lagi yang mau aku lawan...? Hah?!" Jason terlihat sangat bersemangat. Saat ini, Jason sudah masuk ke dalam Sistem Level dua. Akan tetapi, Jason kepikiran tentang Susan. 'Sistem, bagaimana dengan Susan?' tanya Jason penuh harap. Jason berharap Susan dapat mengendalikan Sistem tanpa bantuannya. *** Di sisi lain, Susan yang saat ini sedang kecewa karena mengetahui bahwa ternyata selama ini ia hidup dengan uang haram karena ayah

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status