Beberapa hari kemudian, Jason dan Susan beserta seratus lima puluh orang wanita yang mereka selamatkan kemarin, kini tengah mendiami satu desa yang telah porak-poranda akibat peperangan. Jason mengatakan pada mereka untuk dengan bebas memilih di mana tanah yang ingin mereka bangun untuk tempat tinggal. Tring! "Misi baru terdeteksi. Misi pertama, Jason membuatkan bangunan untuk tempat tinggal seratus lima puluh orang wanita yang saat ini sedang bersama Jason. Misi kedua, pilihlah Pemimpin dari salah satu wanita yang tinggal di sini nantinya. Dia adalah orang yang akan bertanggung jawab untuk mengolah sumber daya di Desa baru yang akan Jason bangun." Jason sempat terkejut saat melihat pemberitahuan dari sistemnya. Namun Jason mengerti apa inti dan makna dari misi yang diberikan padanya oleh sistem saat ini. Jason merasa ini benar-benar sangat kebetulan. Misi dari sistem kali ini benar-benar sejalan dengan kata hati dan pikirannya. 'Bagus sistem! Ini adalah keinginanku,' ucap Jaso
"Baiklah jika kalian memang sudah menyerah, aku tidak akan membunuh kalian berdua." Jason mengikat keduanya lalu ia suruh duduk. "Nah, aku ingin bertanya, di mana ruang bawah tanah tempat kalian menyandera para wanita dan anak-anak?""Di sana," jawab salah satu dari pasukan IDP itu ke arah dekat menara yang tadi sudah Jason robohkan."Betul, di halaman dekat menara itu ada pintu tersembunyi. Aku akan memberi tahu kalian, tapi jangan bunuh kami." Rekan yang satunya menambahi, ia ingin meyakinkan Jason dan Susan agar tidak membunuhnya."Baik, aku akan memeriksanya." Jason menyuruh Susan untuk mengawasi kedua orang itu. Sedangkan dia langsung berjalan ke tempat yang diberi tahu oleh prajurit IDP itu.Ternyata benar yang mereka katakan. Ada pintu yang terbuat dari besi di lantai halaman dekat menara itu. Pintu itu tertimpa beberapa puing-puing bangunan. Butuh sedikit usaha bagi Jason agar dapat membukanya.Dan setelah berhasil membuka pintu rahasia itu, Jason masuk ke lorong yang ada di b
Keadaan di sana langsung ricuh. Para prajurit IDP langsung bertebaran dan bersiap untuk mengalahkan Jason dan Susan. Hingga akhirnya mereka menemukan jalan buntu. Dan mereka pun mengerahkan beberapa tank baja mereka untuk melawan kendaraan tempur Jason dan Susan. Duar...! Boom...! Kendaraan Jason terkena tembakan bom dari salah satu tank baja pasukan IDP. Kendaraan yang Jason gunakan terguling-guling akibat ledakan yang terbilang sangat besar. Akan tetapi, ketahanan kendaraan itu terhadap serangan semacam ini tidaklah cukup untuk merusaknya. Bahkan, sedikitpun tidak ada lecet atau goresan yang terjadi. "Susan, apakah kau baik-baik saja?" tanya Jason khawatir, karena dia juga sempat merasa mual akibat guncangan kendaraan yang terguling-guling. "Aku baik-baik saja, Jason. Hanya saja kepalaku sedikit pusing. Sial! Mereka benar-benar menggunakan tank hanya untuk melawan kita. Coba bayangkan, jika kita hanya menggunakan kendaraan biasa, dengan daya ledak sedahsyat ini, tubuh kita pas
Setelah melewatkan malam yang terasa sangat panjang bagi Jason, esok harinya mereka berdua kembali fokus pada niatan mereka yang ingin mencari keberadaan penjara bawah tanah, di mana katanya di penjara itu banyak tahanan wanita yang dijadikan budak.Esok harinya, Jason membuka sistemnya. Ia membuka menu pada sistem penjualan. Dan ternyata Jason membeli beberapa drone berteknologi canggih. Drone itu memiliki kamera yang terhubung langsung dengan penglihatan Jason. Dan kelebihan drone ini ternyata bisa juga memetakan wilayah yang pernah direkamnya."Susan, sebelum kita lanjut pergi, ada baiknya kita cari tahu dulu tentang tentara IDP ini menggunakan alat ini." Jason memperlihatkan drone baru miliknya."Benar, Jason. Dan kalau bisa, saat mengintai mereka jangan sampai ketahuan. Tapi bagaimana caranya? Setahuku, drone seperti ini memiliki suara yang cukup bising, Jason." Susan memperhatikan drone itu."Tidak apa-apa, Susan. Walaupun nantinya drone ini ketahuan atau bahkan dirusak, drone i
Jason dan Susan awalnya pasrah saat digeledah. Karena Jason yang berpenampilan layaknya pemulung, awalnya ia tidak terlalu dicurigai. Namun saat mereka memeriksa Susan, penampilan Susan berbeda dari Jason. Dan lagi, wajah Susan berbeda dengan penduduk lokal. "Kau! Iya, kau! Kemari!" Susan ditunjuk, ia diminta untuk mendekat pada Komandan patroli itu. Akan tetapi, Jason dan Susan sudah tau jalan pikiran orang ini. Dia pasti ingin melakukan hal buruk pada Susan, seperti hal mesum contohnya. "Tidak, aku tidak mau mendekatimu! Tubuhmu bau, dan wajahmu juga jelek!" ungkap Susan dengan tegas. Jason sempat terkekeh mendengar ucapan Susan barusan. "Sialan! Beraninya kau menghinaku! Apa kau tidak tahu?! Aku ini Komandan di sini, hah?!" "Cuih...!" balas Susan yang meludah ke lantai. "Mau Komandan, kek, Jendral kek...! Memangnya aku perduli?!' sahut Susan, ini membuat amarah Komandan itu semakin memuncak. "Dasar tidak tahu malu! Akan aku beri pelajaran kau, ya!" Komandan itu membe
Jason dan Susan langsung mencari dan mendekati sumber suara dari wanita tadi. Dan saat tiba di lokasi, Jason melihat ada seorang gadis yang tengah dikepung oleh empat pria. Nampaknya pria-pria itu adalah tentara dari para penjajah. "Apa yang akan mereka lakukan pada Gadis ini?" tanya Jason pada dirinya sendiri. "Sepertinya mereka adalah para tentara mesum! Aku tidak akan membiarkannya!" Susan kemudian berinisiatif maju terlebih dahulu. Sebenarnya Jason ingin melihat dulu apa yang terjadi. Namun, Susan yang tersulut amarahnya malah maju terlebih dahulu. Alhasil, Jason hanya bisa mengikuti alur yang ada. "Dasar kalian para lelaki bajingan...!" teriak Susan dengan lantang, ia pun menendang dua orang yang ada di hadapannya. "Sialan! Siapa kamu?!" teriak pria yang lainnya. "Wah..., ternyata ada Gadis cantik lainnya di sini, hahaha...!" Rekan pria itu tertawa bangga dengan aura mesum yang memancar. "Benar-benar bajingan...!" Amarah Susan semakin memuncak. "Aku suka Gadis yang