Share

#6-Hari itu

Langit terlihat sedikit berawan, matahari sepertinya enggan menampakkan wajah nya hari ini, angin sepoi-sepoi menambah sejuk suasana pagi hari. 

Aku berangkat sekolah seperti biasanya, memakai seragam yang disetujui oleh pihak sekolah, aku datang tepat ketika bel pertanda masuk berbunyi, syukur lah aku datang tepat waktu, ucapkan dalam hati. 

Aku langsung saja bergegas ke dalam kelas agar tidak di katakan terlambat. Sesekali aku berlari-lari kecil, agar bisa sampai dengan cepat (kelas ku berada paling ujung, jadi lumayan jauh dan aku harus mempercepat langkah ku agar bisa masuk lebih dulu daripada guru yang mengajar di kelas ku nanti). 

Aku menjalani hari itu cukup baik, seperti biasanya, belajar di dalam kelas, pergi makan ke kantin, laporan ke toilet (alasan agar tidak mengikuti jadwal pelajaran full) menggosip ala emak-emak dan menggoda teman-teman ku. 

Itu adalah jadwal keseharianku di sekolah, kadang-kadang ada yang bertambah sedikit, namun hari itu sedikit berbeda, ketika bel berbunyi pertanda istirahat, teman-teman ku mengajakku untuk pergi ke kantin, namun aku menolak dengan alasan diet (padahal aslinya aku kurus, cuma lagi tidak ingin pergi saja) yang pastinya mereka tidak percaya kalau aku diet, mereka akhirnya pergi dan aku menitip makanan agar nanti di belikkan (hehehe gagal diet nih ceritanya). Aku pergi keluar kelas, melihat-lihat sekitar sambil berjalan-jalan. Arkan datang dan mengikuti langkah ku, "sa, kamu ga pergi ke kantin, kan biasanya kamu itu wajib banget kesana?" tanya nya begitu, "aku lagi ga mood" balas ku. "kenapa? Kamu sakit? Atau ga enak badan?"  Sambil mengangkat tangan nya dan hendak mendarat di keningku, untung aku sadar lalu mundur beberapa langkah dari Arkan, "apaan sih" aku melotot padanya agar dia tidak mengulangi hal seperti itu lagi. 

Waktu istirahat hampir berakhir, aku hendak pergi meninggalkan Arkan dan masuk ke kelas, namun Arkan menghentikkan langkah ku, katanya dia ingin membicarakan sesuatu yang serius, di waktu yang sedikit itu, "sa, aku mau ngomong sesuatu, ini penting banget,"  ucap Arkan padaku. "Mau ngomong in apa? Ngomong aja."

" Tunggu bentar ya, bentaar aja," dia pun pergi meninggalkan ku dan kembali lagi dengan membawa buku tulis "ooh, kamu mau minta jawaban ya, emangnya kamu belum selesai in PR bahasa inggris?"  (jam selanjutnya kami ada pelajaran bahasa inggris dan guru bahasa inggris memberikan soal yang lumayan rumit untuk dikerjakan). Bukan, aku udah siap kalau PR yang itu, aku mau ngomong sesuatu nih sama kamu" (sambil menggulung-gulung buku tulis yang ada di tangan nya). 

"Iya apaan, mau ngomong apa?" tanyaku padanya. "gini, ini aku kasih kamu buku (buku yang sejak tadi di pegang arkan), aku mau ngomong, kalau seandainya Kamu ga setuju, pukul aja aku pakai buku ini, tapi kalau kamu setuju, jangan pukul, okay?" aku mengangguk mengiyakan perkataan nya. 

"aku suka sama kamu" ucap Arkan padaku, aku menatapnya dengan ekspresi terkejut, dia masih berdiri di depan ku dengan wajah yang serius dia mengulangi perkataan nya "aku suka sama kamu sa." aku menatapnya dalam, sangat dalam, badan ku kaku, lidahku juga ikut kaku, wajahku memerah hangat, aku tidak bisa menjawab nya, "kalau kamu ga mukul berarti jawaban nya mau?" ucap arkan padaku dengan nada bahagia dan dia tersenyum manis tepat di hadapan ku, aku memukulnya dengan buku itu spontan ketika dia mengucapkan itu, dia langsung melihat ku seolah tak percaya "kamu ga mau? Kenapa? Tanya nya padaku dengan nada yang rendah," gapapa" jawab ku singkat, sembari mengatur nafasku yang sedari tadi tidak beraturan. "yaudah, sini bukunya" dia meminta bukunya kembali karena dia mengira aku tidak menerima nya. Aku lalu menyodorkan buku itu padanya dengan wajah sedikit menyesal.  Arkan hendak pergi meninggalkan ku, namun aku menghentikannya lalu berjalan ke arah nya, aku langsung mengambil buku yang ada di tangan nya. "mungkin sekarang aku belum ada rasa, tapi kita bisa mencoba nya bukan, kita ga tau apa yang akan terjadi dimasa mendatang, kita harus mencoba, karena menurutku cinta datang karena nyaman dan terbiasa." aku menatap Arkan dengan tatapan serius, dan dia juga balas menatap ku dengan senyuman indah nya.  

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status