Share

BAB 17

“Syukurlah, Tuhan,” lirihku terpejam di hadapan cermin kamar mandi usai mendapati diri tengah datang bulan sungguhan.

Ya. Sepertinya Tuhan berpihak padaku untuk melindungi keperawananku malam ini.

Tok! Tok! Tok!

“Kamu masih lama di dalam?” tanya Diran di balik pintu kamar mandi.

“Bentar,” sahutku.

Usai membereskan diri, aku kemudian keluar kamar mandi dan mendapati Diran sudah bersedekap di samping pintu menungguku.

“Kamu tahu janji kamu malam ini “kan?” tanyanya menggoda.

Melihat wajah memuakkan itu, aku melewatinya begitu angkuh menuju meja rias.

“Jangan bersandiwara lagi, Gee,” ucapnya. Langkahku seketika terhenti.

“Ini udah seminggu aku menahan diri untuk mengikuti permainan kamu,” lanjutnya.

Aku tergelak cukup terkejut. Lalu menoleh menatapnya yang masih bersedekap dan bersandar pada dinding dengan tatapan penuh tersirat padaku.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status