Short
Kobaran Masa Lalu

Kobaran Masa Lalu

Oleh:  Baheera AnastasiaTamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Belum ada penilaian
9Bab
2.6KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Suami dan anakku sama sekali tidak menghargaiku. Mereka malah membawa wanita lain yang baru saja bercerai, pulang ke rumah kami. Wanita itu licik dan penuh tipu muslihat. Dia terus mengadu dombaku dan suamiku, membuat kami jadi bertengkar. Karena sudah tidak tahan lagi, aku pun mengusir wanita itu dari rumah. Namun, suami dan anakku justru marah. Suamiku menyebutku cemburu buta dan tidak punya belas kasihan. Dia bahkan menyebutku tidak sebanding dengan wanita itu. Dan kalaupun harus ada yang pergi, akulah yang harus pergi. Bahkan anak yang sudah kukandung selama sembilan bulan pun lebih memihak wanita itu. Dia juga memaksaku minta maaf, kalau tidak, dia enggan menganggapku ibunya lagi. Hatiku hancur melihat suami dan anakku lebih memihak wanita lain. Aku pun memutuskan untuk bercerai. Wanita itu baru menunjukkan dirinya yang sebenarnya di hari aku dan suamiku mau bercerai. Dia sengaja mengunciku di kamar dan meledakkan tabung gas. Ketika suamiku yang merupakan tim pemadam kebakaran tiba, dia malah sibuk menyelamatkan wanita itu karena menganggapku sudah mati terbakar. Suami dan anakku sampai kaget ketika kami bertemu lagi, "Kamu bahkan sampai pura-pura mati demi membuat kami menderita ...."

Lihat lebih banyak

Bab 1

Bab 1

Suami dan anakku sama sekali tidak menghargaiku. Mereka malah membawa wanita lain yang baru saja bercerai, pulang ke rumah kami.

Wanita itu licik dan penuh tipu muslihat. Dia terus mengadu dombaku dan suamiku, membuat kami jadi bertengkar.

Karena sudah tidak tahan lagi, aku pun mengusir wanita itu dari rumah.

Namun, suami dan anakku justru marah.

Suamiku menyebutku cemburu buta dan tidak punya belas kasihan. Dia bahkan menyebutku tidak sebanding dengan wanita itu. Dan kalaupun harus ada yang pergi, akulah yang harus pergi.

Bahkan anak yang sudah kukandung selama sembilan bulan pun lebih memihak wanita itu. Dia juga memaksaku minta maaf, kalau tidak, dia enggan menganggapku ibunya lagi.

Hatiku hancur melihat suami dan anakku lebih memihak wanita lain. Aku pun memutuskan untuk bercerai.

Wanita itu baru menunjukkan dirinya yang sebenarnya di hari aku dan suamiku mau bercerai. Dia sengaja mengunciku di kamar dan meledakkan tabung gas.

Ketika suamiku yang merupakan tim pemadam kebakaran tiba, dia malah sibuk menyelamatkan wanita itu karena menganggapku sudah mati terbakar.

Suami dan anakku sampai kaget ketika kami bertemu lagi, "Kamu bahkan sampai pura-pura mati demi membuat kami menderita ...."

....

Leon Chandra mencengkeram erat tanganku hingga nyaris mematahkan tulangku.

Dia menatapku tajam sambil berkata dengan nada membentak, "Kenapa kamu nggak pulang kalau masih hidup?"

"Apa kamu tahu bagaimana aku dan anak kita menjalani hidup selama tiga tahun ini?"

Leon berkata sambil mendorong Dimas Chandra ke depanku.

Dimas masih memandangiku dengan tatapan kaget. Tapi sedetik kemudian dia langsung memelukku sambil menangis tersedu, "Ibu, ternyata Ibu masih hidup! Syukurlah! Apa Ibu tahu betapa aku merindukanmu, Bu ...."

Jantungku berdebar kencang ketika melihat Dimas sudah tumbuh besar.

Aku ingat terakhir kali aku bertemu dengannya adalah sehari sebelum aku memutuskan untuk bercerai dengan Leon.

Aku bertanya pada anak itu, apakah dia mau ikut pergi bersamaku. Tapi dia mengernyitkan wajah dan malah mendorongku keras. Dia berteriak marah sambil menyuruhku pergi.

Dia bilang mau menjadikan Marinka Ruslan sebagai ibunya.

Dia bilang kalau Leon menyukai Marinka, dan aku sudah menjadi penghalang kebahagiaan keluarga kecil mereka ....

Aku terpaksa mendorong tubuh Dimas menjauh, sambil berusaha keras menarik tanganku dari genggaman Leon. Aku lalu menatap dingin wajah penuh harapan dari sepasang ayah dan anak itu, "Kalian salah orang."

Dimas segera menghapus air matanya, dia menatapku sambil mengerutkan kening, "Nggak mungkin, kamu pasti ibuku. Aku ingat ada tahi lalat di punggung tangan Ibuku. Sini, biar aku lihat punggung tanganmu!"

Dimas tidak memedulikan ucapanku dan langsung menarik tanganku. Tapi ketika dia melihat tidak ada tahi lalat dan malah ada bekas luka bakar yang memenuhi punggung tanganku, dia pun tertegun, "Ibu, kenapa tanganmu bisa terbakar begini?"

Aku mengikuti tatapannya ke bekas luka yang memenuhi punggung tanganku. Kulit tanganku sampai keriput dan warnanya tidak rata. Kemudian aku mengalihkan pandangan ke arah Leon.

Hari itu, saat aku sedang membereskan barang di kamar, tiba-tiba saja terdengar suara ledakan keras yang menggetarkan seluruh bangunan.

Aku pun berusaha lari keluar dalam keadaan panik, tapi pintunya malah terkunci dari luar.

Aku memukul-mukul pintu sekuat tenaga sambil menelepon panggilan darurat. Sayangnya, api di luar makin besar dan menjalar ke dalam kamar.

Kamar itu penuh dengan barang yang mudah terbakar. Begitu api mulai merambat masuk, kobaran api seketika memenuhi ruangan.

Aku yang ketakutan pun hanya bisa berjongkok dalam bak di kamar mandi, sambil menyaksikan api yang siap melahapku kapan saja. Aku terus berusaha mencoba menelepon Leon dengan tangan gemetaran, tapi teleponnya selalu saja sedang sibuk.

Kemudian, aku mendengar suara dari luar. Aku pun berjuang merangkak ke pintu sambil memukul-mukulnya dengan putus asa. Tapi yang kudengar malah suara Leon berkata, "Selamatkan Marinka! Apinya sangat besar, orang di dalam pasti nggak selamat ...."

Aku hanya bisa bersandar di pintu dengan putus asa karena mendengar suara langkah kaki di luar sana makin menjauh.

Lalu, tiba-tiba ada gelombang panas yang menerjang wajahku. Aku refleks mengangkat kedua tangan untuk melindungi diri, tapi tanganku yang harus terbakar parah hingga berdarah.

Aku berusaha merangkak kembali ke kamar mandi sambil menahan rasa sakit. Tapi balok kayu yang terbakar tiba-tiba saja terjatuh menimpa kakiku.

Kaki kananku pun patah, dan hangus terbakar balok yang dilahap api ....

Tubuhku sampai gemetar saat mengingat kejadian itu lagi. Rasa sakit dari masa lalu seolah-olah kembali menyelimuti tubuhku.

Aku mengepalkan tanganku dan menariknya keras, sambil terus menyangkal, "Sudah kubilang, kalian salah orang."

Leon mengerutkan kening dan menatapku tajam, "Jangan menyangkal lagi. Kamu memang Shiren Raharjo."

"Aku janji nggak akan mempermasalahkan kejadian tiga tahun lalu, di mana kamu pura-pura mati setelah membakar rumah karena cemburu pada Marinka. Tapi kamu harus pulang bersama kami."

"Kamu juga harus menerima kenyataan bahwa Marinka tetap akan tinggal bersama kita. Dia depresi berat karena kematianmu, jadi kita harus merawatnya."

Aku muak melihat bagaimana Leon bicara seenaknya. Sambil tersenyum menyeringai, aku pun mengangkat cincin berlian yang melingkari jariku, "Aku sudah menikah dengan orang lain."

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

Tidak ada komentar
9 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status