Share

Bab 13 Pandangan Sinis Wirya

Mayla menatap layar ponselnya yang berbunyi pertanda ada pesan masuk. Ternyata pesan dari Adam

[May, lusa sidang pertama perceraian kita.]

[Ya, aku akan usahakan datang] balas Mayla.

[Masih ada waktu jika kamu berubah pikiran May, aku dengan senang hati akan menerima kamu kembali. Apa kamu lupa dengan masa-masa romantis kita dulu?]

Mayla tertawa kecil melihat pesan yang dikirim Adam.

[Mimpi!] balas Mayla singkat.

Mayla menyenderkan kepalanya di kursi kerjanya, mengangkat kedua tangannya lalu meregangkan tubuhnya yang terasa penat lantarab terlalu lama duduk.

Hilman yang melihat apa yang dilakukan Mayla menjadi tersenyum.

"Capek May?" tanya Hilman.

"Lumayan Mas, soalnya ngebut ngerjain data ini. Alhasil pinggangku pegal banget rasanya," jawab Mayla.

"Sudah selesai, atau ada yang bisa aku bantu?"

"Udah selesai kok Mas, ini aku mau antar ke ruangan Pak Waluyo."

"Oo." Hilman mengangguk. Sejak dulu Mayla memang sangat mandiri, sulit sekali bagi Hilman untuk mencari celah agar bisa memban
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status