Share

23. Cinta Pahit

Beberapa jam yang lalu.

Setelah mengambil konten Bayu bersama Aira, Lukman duduk di teras sambil menikmati sarapan bersama yang lain.

Suara obrolan mendominasi. Asap tipis aroma cokelat keluar dari atas mug. Benda putih tebal itu memberi hangat pada telapak tangannya. Ia fokus mengamati sosok yang dia kagumi.

"Man, lihat."

Lukman menoleh. Busa cokelat menutup bagian atas bibir Kevin. Benda itu terlihat seperti kumis unik mirip kumis tokoh pak tua pria monopoli. Tetapi Lukman menanggapi datar.

Kevin menyenggol lengan Lukman. "Bagus tidak?"

"Bagus sih, tapi tidak sebagus yang di dalam."

"Yang di dalam? Siapa?" tanya Kevin penasaran. Dia ikut memandang ke dalam rumah. "Maksudmua Aira?"

"Ana."

"Ana?"

Lukman tersenyum. "Matanya sejernih air danau Swiss. Rambutnya hitam sehalus sutera tertiup angin. Suaranya selembut lantunan dawai. Gue ingin banget memeluk erat tuh cewek, gue memanjakan, gue taruh ke

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status