Share

Hasil Test DNA

"Issh genit. Mesum. Dasar lelaki!" umpat Arini berkali-kali.

Burhan tertawa terbahak-bahak melihat bibir Arini yang mengerucut merajuk, akibat selalu diganggu Burhan.

"Kemarin sok sokan godain, sekarang malah takut, bilangin suami sendiri mesum."

"Kemarin otakku belum dirukiyah, he." Arini tertawa ngakak, pinggangnya masih digelitiki Burhan.

"Masih mual?" Burhan menghentikan tangannya. Arini berpaling menatap wajah Burhan. Mengangguk kecil.

"Sedikit, kadang tengkuk terasa berat."

Burhan menghela napasnya berat.

"Bolehkah aku bertanya sesuatu?"

Arini mengerjit. Mengapa tiba-tiba Burhan berubah serius. Menyandarkan kepalanya di bahu Burhan memberi kode ia tidak keberatan.

"Kau tidak keberatan tinggal di gubuk begini?"

Arini tersenyum tipis mendengar pertanyaan Burhan.

"Kirain mau nanya apa-an, rumah ini bisa kita pugar lebih besar."

"Ya, kau tidak keberatan dengan adik-adikku."

"Aku hidup sendirian, mana mungkin keberatan, aku tau rasanya begitu sakit hidup sendiri, makanya aku mener
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status