Share

Bab 7

            “Om, maaf. Mendadak perut aku sakit, jadi sepertinya aku butuh istirahat.” Senja memegangi perutnya demi bisa menyempurnakan aktingnya agar rencananya untuk tidak menemani Kala ke dinner dengan klien barunya berhasil batal.

            “Kamu pikir aku percaya dengan kepura-puraan kamu ini?” ternyata Kala mengetahui kebohongan Senja yang sedang menipunya.

            “Ma-maksud om apa? Aku tidak pura-pura. Aku beneran sakit perut kok.”

            “Aktingmu sangat jelek, Senja. Baiknya, kalau memang kamu ingin membohongi aku lain kali, kamu harus berlatih berkali-kali.”

            “Huh!” Senja mendengus kesal. Dia melepaskan tangannya dari baju yang diremas olehnya sejak tadi, lalu kembali menegakkan tubuhnya di hadapan Kala.

            “Bagaimana om bisa tahu kalau aku sedang berbohong?” Senja bertanya sambil melirik sinis.

            “Jangan banyak bicara. Cepat pakai gaun ini dan lakukan dalam waktu 10 menit.” Kala melempar gaun ke arah Senja, yang kemudian Senja tangkap dengan kedua tangannya.

“Kenapa aku harus ikut segala? Makan malam ini kan tidak ada kaitannya dengan pernikahan kita. Ini pekerjaan om dan aku hanya sebatas membantu om dalam urusan pernikahan saja. Selebihnya, ya om lakukan sendiri dong!!” Senja kesal. Bicaranya terlalu cepat dan memusingkan Kala yang mendengarnya.

            Kala pun langsung memijat bagian tengah dahinya yang terasa nyut-nyutan untuk meringankan sakit kepalanya.

            “Apa susahnya sih menurut padaku? Aku ini sudah menjadi suami kamu dan kamu—“ Kala menghentakkan kakinya, lalu dia melangkah untuk lebih mendekat dengan Senja. “Harus menuruti semua perintahku, apapun itu, mulai dari sekarang. Kamu mengerti?” lanjutnya.

            Senja langsung terdiam ketika seringai tatapan tajam dari kedua mata Kala menyorot ke arah matanya. Senja pun langsung menganggukkan kepalanya dengan anggukkan kaku.

            “Satu lagi. Karena kamu sudah menjadi istriku, maka ke mana pun kamu pergi, kamu harus pergi diantar oleh supir pribadi kamu.”

            “A-apa? Ini tidak adil buat aku. Dengan adanya supir, itu berarti kebebasan aku direnggut paksa oleh om. Yang sudah jelas hal itu tidak tercatat dalam surat perjanjian pranikah di antara kita.”

            “Jangan macam-macam kamu, Senja. Meskipun pernikahan kita hanyalah pernikahan kontrak, tapi aku berkuasa atas segala hal apapun yang ada di dalam hidup kamu dan juga seluruh diri kamu.”

            “Om ini ternyata orang yang sangat menyebalkan. Aku menyesal telah menerima pernikahan kontrak dengan om, kalau tahu om adalah orang yang egois!” Pekik Senja dengan perasaan yang penuh emosi.

            Tapi kekesalan Senja diabaikan oleh Kala. Dia tetap pada pendiriannya untuk bisa menguasai hidup Senja mulai sekarang, bahkan dia berniat untuk mengikat Senja di dalam hidupnya agar baby sugar itu tetap patuh kepadanya.

            “Apa kamu tahu siapa aku?”

            “Tentu saja. Om Kala adalah CEO dari Hoster Group, tepatnya calon presiden direktur yang akan berada diposisi tertinggi dalam peralihan seluruh kepemilikan dan ahli waris dari tuan Duta Greg.”

            “Hanya sebatas itu saja yang kamu tahu tentang aku?”

            “Memangnya apa lagi? Apa ada yang lainnya yang belum aku tahu tentang om? Om jangan coba-coba pamer padaku soal kekayaan om. Aku ini sudah terbiasa melayani banyak pria kaya raya, meskipun para pria itu tidak sampai sekaya om.”

            “Aku ini seorang bos mafia.” Ucap Kala dengan cepat.

            Deg!

            Seketika mulut Senja yang terbuka sedikit langsung terlipat ke dalam. Dia terkejut bukan main begitu pengakuan Kala membuat Senja semakin menyesali pernikahannya.

            “Om bercanda?”

            Kala menggeleng dengan raut datar.

“Itu artinya... bisnis yang om jalani bersama dengan keluarga om adalah...” Senja tidak sanggup melanjutkan kalimatnya yang dia rasa tidak mampu dia terka dengan baik.

            “Bisnis senjata tajam dan pembunuh bayaran.”

            “Wh-what!!???”

            Rasanya Senja mau pingsan saja saat ini juga, setelah dia mengetahui bisnis yang dijalani oleh suami kontraknya itu.

            “Aku rasa... aku ingin bercerai dengan om saja sekarang juga. Aku tidak sanggup jika harus menjadi istri dari seorang mafia sekalipun pernikahan kita hanyalah pernikahan kontrak.”

            “Kamu tidak bisa memutus hubungan kerja di antara kita begitu saja. Kamu sudah terikat kontrak denganku dan itu berarti kamu harus menuntaskan kontrak itu sampai selesai.”

            “Apa setelah masa kontrak pernikahan kita sudah selesai, om juga akan membunuhku?” Senja ketakutan. Tubuhnya cukup gemetaran dan jantungnya berdebar kencang.

            Mendengar pertanyaan Senja, Kala langsung tertawa. “Kamu pikir, tujuanku menikahi kamu adalah untuk menghabisi nyawa kamu? Begitukah?”

            Senja mengangguk kaku.

            “Apa untungnya untukku jika aku sampai membunuh kamu? Kamu saja rela menikah kontrak denganku demi uang. Sedangkan, orang-orang yang berbisnis denganku adalah orang-orang yang memiliki banyak uang. Mereka semua berani membayar mahal pekerjaanku karena mereka tidak bisa melakukannya sendiri.”

            Setidaknya, jawaban Kala membuat Senja bisa bernafas dengan normal kembali.

            “Senja.” Kala meraih kedua tangan Senja, lalu wajahnya mendekati wajah Senja dan mencium bibir Senja dalam lumatan yang singkat. “Aku tidak akan menyakiti kamu, selama kamu patuh padaku. Aku justru akan membuat kamu bahagia selama pernikahan kita dan aku akan memfasilitasi apapun yang kamu butuhkan. Maka dari itu, alasan aku memberikan supir pribadi untukmu adalah untuk menjaga keselamatan kamu dari para musuhku, yang bisa kapanpun melukai kamu.”

            Mendengar Kala mengatakan itu semakin membuat Senja merasa tidak aman berada di dekat pria itu.

            “Sekarang, ganti pakaianmu dengan gaun yang aku berikan. Berdandan yang simple, lalu segera temui aku di ruang tamu.” Titah Kala.

            Kemudian dia meninggalkan Senja. Namun sebelumnya dia mengecup dahi Senja sebelum akhirnya dia keluar dari kamar mereka.

            “Senja. Ternyata kamu sudah melakukan hal-hal yang bodoh. Bukan hanya terikat kontrak dengan tante Onna, tapi kamu juga telah terikat kontrak dengan bos mafia. Dia justru yang paling berbahaya, yang bisa menjebloskan kamu ke liang lahat mengerikan, kapanpun dia menginginkannya.” Senja hanya mampu merapatkan kedua matanya dengan dada yang terasa sesak setelah dia mengetahui segalanya tentang Kala dan kehidupan keluarganya.

            Kehidupan Senja memang telah berubah secara drastis setelah dia menikah dengan Kala. Kala yang seorang pimpinan dari sebuah perusahaan multinasional Hoster, sekaligus bos mafia yang sangat kaya raya. Tentu saja Senja telah menjadi seorang nyonya muda. Tidak hanya rumah yang sangat mewah, tapi juga mobil, uang yang banyak, fasilitas dari para pelayan di kediaman rumannya bersama Kala, bahkan fasilitas dari helikopter dan pesawat pribadi mampu membuat Senja mengistirahatkan kehidupannya dari pekerjaan yang melelahkannya selama ini.

            Namun sayangnya. Kehidupan dari impian para wanita selama ini tidak bisa benar-benar Senja miliki hanya karena dia masih terikat kontrak dengan mucikarinya.

            Setelah selesai berdandan, Senja pun segera menghampiiri Kala di ruang tamu. Dia berjalan dengan sangat anggun dan menampilkan postur tubuhnya yang seksi. Belahan panjang dari gaun yang dikenakannya di bagian paha membuat Kala langsung menyusuri keindahan dari kedua kaki Senja.

            “Aku rasa, kita butuh waktu sebentar untuk kembali ke kamar sekarang.”

***

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status