Tolong berikan saja dua piala penghargaan itu—juara terbodoh dan juara paling berengsek—pada dua orang yang masih asyik saling mencumbu di atas karpet ruang tamu.
Indira mendadak menjadi orang paling bodoh di dunia ini. Kewarasannya terkalahkan oleh hasrat yang menginginkan Mahesa menyentuhnya lebih intim. Tanpa berusaha melawan ataupun menghentikan tangan Mahesa yang menarik ujung kemejanya, lalu jemarinya menyentuh kulit perut Indira, mengelusnya di sana, sembari bibirnya sibuk mengecupi wajah dan leher Indira. Elusan pria itu, di bagian perut Indira berhasil membuat sekujur tubuhnya merinding, menggeliat, dan melenguh sebagai respon gairahnya. Perlahan jemarinya bergerak ke belakang, mengelus naik turun, dan berakhir di kancing bra.
“Mahesa.”
Indira sedikit menjauh untuk menatap mata Mahesa yang juga balas menatapnya.
“Maaf,” ujar Mahesa seraya menarik tangannya kembali, tapi Indira menahannya.
Kali ini, Indir
Seperti yang sudah aku umumkan di beberapa bab terakhir, bahwa ending versi GN hanya sampai bab 40. Untuk kelanjutannya (bab 41-TAMAT), Ekstra bab, spin off, hanya tersedia di aplikasi KaryaKarsa. Tersedia 3 Paket yang dapat kalian pilih untuk membaca ekstra bab:1. Baca saja 6 (enam) ekstra bab (21+)2. Unduh file pdf Spin Off (21+)3. Baca saja 6 ekstra bab dan unduh file pdf Spin Off, ditambah dengan diskon harga.Silakan instal aplikasi KaryaKarsa, lalu cari akun KOMOREBI dan pilih tab KONTRAK CINTA. Setelah itu pilih metode pembayaran yang menurut kalian paling nyaman untuk digunakan. Selanjutnya, kalian akan dapat mengakses file. (PASSWORD PDF HANYA TERSEDIA, SETELAH KALIAN MELAKUKAN PEMBAYARAN)
BAIKLAH, KARENA BANYAK YANG PROTES DAN KECEWA. AKU AKAN UPLOAD SAMPAI PADA ENDING YANG BENER-BENER ENDING. MUNGKIN AKAN LAMA, KARENA AKU JUGA ENGGAK MAU BIKIN PEMBACA YANG UDAH KE KARYAKARSA MERASA PERCUMA BELI DI SANA. BAGI YANG ENGGAK SABAR, BISA LANGSUNG KE KARYAKARSA.TAPI EXTRA PART DAN SPIN OFF HANYA BISA DIBACA DI KARYAKARSA. TERIMA KASIH. .“Ibu Dira,”Indira menghentikan langkahnya, saat seorang pegawainya memanggil.“Saya perlu tanda tangan Ibu untuk pengiriman stok sore ini.”Indira mengambil map yang ada di tangan pegawainya, membacanya sekilas, kemudian membubuhkan tanda tangan di sana. Setelah itu, Indira melangkah cepat menuju sebuah mobil yang sudah menunggunya sejak 15 menit yang lalu.“Ke mana dulu?”“Jemput Tante Anin, Arya sama Sierra dulu di r
Pak Rusli masih sibuk mencatat jumlah karung teh dan kopi yang pagi ini harus diangkut dan diantar ke konsumen. Sesekali beliau akan berteriak menegur pegawai yang malas-malasan mendorong troli berisi karung-karung teh dan kopi ke truk yang parkir di depan gudang.Setahun lalu, bapak tiba-tiba saja memutuskan untuk melakukan pemekaran kebun. Kebetulan sekali dua hektar lahan di sebelah kebun teh bapak dijual, karena pemiliknya sedang butuh uang. Melihat kesempatan itu, bapak langsung membelinya dan menjadikannya lahan kebun kopi. Keputusan bapak melakukan diversifikasi tanaman produksinya mendapat sambutan baik dari Pak Rusli dan para pegawai lainnya. Bahkan, hal tersebut juga berhasil membuka lapangan kerja baru bagi penduduk sekitar perkebunan.“Jangan galak-galak sama pegawai, Rus,” tegur Bapak. “Kamu ini udah tua, nanti kalau tensimu naik, bisa bahaya, kan. Dibawa santai saja.”“Tapi truk ini jam sepuluh nanti harus sudah berang
“Mau aku pesenin makanan?”“Enggak usah.”“Atau kita makan di luar aja?”“Enggak usah, Lia. Aku udah makan kok tadi.”“Beneran?”Indira mengangguk cepat untuk menyakinkan sepupunya ini.“Tante meskipun keliatannya cuek sama kamu, tiap hari nelponin aku terus lho, Dir. Cuma buat mastiin kamu udah makan atau belum.”“Lia—”“Iya, aku tahu. Aku juga enggak mau tante khawatir soal kamu.” Lia beranjak dari kursi kerjanya, berjalan mendekati Indira yang duduk di sofa dan sibuk bermain dengan dua bocah balita. “Lo sama Adrian masih jalan? Kemarin kata mama, Arya lo ajak pergi ke pesta?”Indira mengangguk. “Maaf banget, ya.”“Kenapa minta maaf? Harusnya aku sama Dimas yang makasih ke kamu, udah mau jagain Arya sama Sierra selama kami sibuk. Kalau enggak ada kamu, mama pasti sekarang ini udah m
Extra Part dan Spin Off hanya tersedia di apps / web KARYAKARSASilakan cari akun: Komorebi.Berkebun mungkin adalah salah satu cara mama untuk tidak terus larut dalam kesedihan setelah ditinggalkan papa. Seperti saat ini, beliau tengah menikmati udara sore yang masih hangat, sembari bersenandung, dan memotong cabang tanamannya yang mati. Secangkir teh hijau juga menjadi temannya menikmati kudapan saat tubuhnya perlu diistirahatkan.“Sore, Ma,” sapa Indira yang baru turun dari mobil dan langsung menghampiri mama untuk mencium kedua pipinya.“Kamu sore banget ke sininya? Nanti pulangnya enggak kemalaman?”“Aku mau nginep di sini malam ini, kan weekend.”“Tumben. Memangnya kamu enggak ada janji makan malam sama Adrian weekend ini? Udah lama banget dia enggak ke sini. Terakhir waktu kalian pergi sama Arya, kan?”Indira menghela napas lelah, lalu duduk di kursi teras
6 bab ekstra dan Spin Off hanya tersedia di aplikasi / web KaryaKarsa. Silakan cari akun: Komorebi..Mahesa masih berdiri di sana. Menatap dua petugas kebersihan yang sedang mengepel lantai dan membersihkan kamar mandi. Kamar itu sudah kosong, dan itu artinya Mahesa kembali kehilangan jejak Indira.Mahesa pikir, dia sudah cukup kuat menyiapkan hatinya saat bertemu kembali dengan Indira. Menyusun setiap kata maaf dan penjelasan yang akan diucapkannya. Namun, saat wanitanya itu menjerit histeris dan mengusirnya, semua hancur berantakan.Mahesa kira dirinya masih—meskipun sedikit—dicintai oleh Indira dan angin kebahagiaan yang diberikan Raga akan bertahan sedikit lebih lama, tapi nyatanya semua itu kembali direnggut paksa, karena kalimat Raga kala itu, tidak berakhir di sana.“Indira dan Adrian, hubungan mereka bukan seperti itu. Mereka bukan suami-istri. Mereka enggak p
6 BAB EKSTRA DAN SPIN OFF HANYA TERSEDIA DI APLIKASI DAN WEBSITE KARYAKARSA. SILAKAN CARI AKUN: KOMOREBI. ..“Gimana, Ma?”Mama menoleh dan mendapati Adrian sudah berdiri di sebelahnya. Wanita itu tersenyum, lalu mengangguk ke arah Indira, memberi semangat pada putrinya yang sedang ikut menjalani terapi.“Udah kemajuan banget dua minggu ikut terapi. Kemarin dia udah enggak pake kruk.”“Syukurlah.”“Mama belum sempet ngucapin makasih sama kamu. Makasih ya, Ian.”“Buat apa, Ma?”“Kamu selalu ada buat Dira. Kapan pun dan di mana pun. Beruntung Dira punya kamu, Ian.”“Aku yang beruntung punya Dira, Ma.”Mama kembali melemparkan tatapannya pada putri semata wayangnya yang tengah tertawa bersama terapisnya. “Ian, kamu enggak berencana ngelamar Dira lagi? Apa orang tua kamu
6 BAB EKSTRA DAN SPIN OFF HANYA TERSEDIA DI APLIKASI DAN WEBSITE KARYAKARSA. SILAKAN CARI AKUN: KOMOREBI. ..“Kamu enggak nerima lamaran Adrian, kan?”“Apa ucapanku kemarin kurang jelas? Aku enggak mau ketemu apalagi ngomong sama kamu!” tegas Indira, lalu membereskan barang-barangnya, dan hendak beranjak. Namun, Mahesa sudah lebih dulu menghalangi langkahnya. “Kamu mau bikin aku jadi bahan gosip lagi? Kamu mau aku jadi bahan olokan orang-orang yang ada di sini? Lepasin, Sa!” desis Indira.“Indira, aku enggak bermaksud seperti itu. Kita bicara sekarang, ya?”Tanpa menunggu persetujuan Indira, Mahesa langsung menggandeng tangan Indira. Namun, pekikan kesakitan langsung membuat Mahesa berhenti dan menoleh. Dilihatnya Indira menunduk, menyentuh kakinya yang masih terbalut perban. Mahesa berjongkok untuk melihat kondisinya.“Masih sak