Share

15. Sesuatu

Layla keluar dari kamar setelah mandi pagi. Suasana rumah Arsen tampak sepi, tetapi ketika ia menginjakkan kaki di lantai satu menuju ruang makan, riuh rendah percakapan keluarganya sayup-sayup terdengar.

Di meja makan, ia melihat ibunya, mertuanya, nenek Arsen, Kiran, juga suaminya yang tengah menyantap sarapan.

Suaminya.

Kata itu masih agak asing di telinganya.

Mereka telah sah menjadi suami-istri sejak kemarin, tetapi rasanya tidak ada yang berubah.

Layla berjalan mendekat dengan suara pelan, tetapi ketika menginjakkan kaki di ambang pintu ruang makan, atensi semua orang langsung tertuju padanya. Mereka tersenyum manis—kecuali Arsen yang menunduk—dan Layla balas tersenyum.

"Ah, sudah bangun, Sayang?" Ibu mertuanya berdiri dari kursi dan menghampiri Layla dengan wajah ceria. Ia segera menuntun gadis itu menuju meja makan. "Maaf tidak membangunkanmu Nak, kami pikir kau butuh istirahat."

"Tidak apa-apa, Ibu."

Layla duduk di kursi dan menyapa ringan semua orang. Ibunya menyodorkan sepi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status