Share

22. Layla Sakit

Setelah mengantar kepergian ibu mertuanya, nenek, dan Kiran, Arsen langsung mengantar Layla ke supermarket untuk berbelanja. Arsen berniat untuk menemani, tetapi Layla menolak. Pria itu sudah terlambat untuk pergi ke kantor dan menemaninya berbelanja akan membuatnya semakin terlambat.

Untungnya, Arsen mengikuti permintaannya dan segera berangkat ke kantor.

Layla hanya tidak ingin merepotkan Arsen, lalu membuat pekerjaan pria itu bertambah. Dia sudah cukup pusing dan lelah dengan pekerjaan kantor, jadi Layla tidak ingin menambah masalahnya.

Layla mengambil keranjang belanjaan dan melangkah ke dalam supermarket yang tidak terlalu ramai. Ia berhenti sejenak untuk memijat kepalanya yang kembali berdenyut sakit. Dalam perjalanan ke sini, Arsen lagi-lagi bertanya mengenai kondisinya.

Memangnya sekentara itu, ya?

Layla menatap pantulannya di dinding kaca supermarket. Ia terkejut mendapati wajahnya begitu pucat, perona pipi rupanya tidak cukup untuk menutupinya. Pantas saja Arsen terlihat kha
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status