Share

38. Harapan

Angin dingin bertiup kencang malam ini. Awan hitam menghiasi langit dan perlahan menutupi bulan yang menggantung sendirian. Tidak ada bintang.

Layla menatap pemandangan yang tersaji, entah kenapa mengingatkannya pada mata Arsen yang kelam.

Pria itu sedang beristirahat di kamar sekarang. Setelah kejadian memijat yang membuat Kiran salah paham, Layla menghabiskan waktunya di ruang tamu untuk membaca.

Nenek dan Kiran sudah tidur di kamarnya. Kiran pasti kelelahan setelah menjelajahi mall sampai sore. Kaki Layla pegal luar biasa, tetapi sangat menyenangkan menghabiskan waktu dengan gadis itu.

Kiran membeli banyak barang, bukan sekadar dekorasi. Layla sendiri hanya membeli sebuah dasi dan kemeja untuk Arsen. Ia tidak tahu harus membeli apa sebagai hadiah. Arsen juga bilang kalau hadiah apa pun tidak masalah untuk pria itu. Ia harap Arsen menyukainya.

Layla ingin membuatkan makanan berkuah sebagai hadiah yang lebih spesial.

Ia menutup jendela ketika angin kencang kembali bertiup, membawa bul
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status