Share

39. Harapan yang Menyedihkan

Layla terbangun karena suara petir yang menggelegar di luar.

Ia membuka mata dengan perlahan dan nyaris berteriak karena melihat wajah Arsen yang hanya beberapa senti di depan wajahnya. Kemudian, ia teringat dengan apa yang mereka lakukan sebelumnya—berpura-pura menjadi suami-istri yang romantis.

Layla dan Arsen tidak berniat untuk tidur dalam posisi yang sama, tetapi itulah yang mereka lakukan. Mungkin karena hujan yang mengguyur di luar dan keduanya sama-sama mengantuk waktu itu. Layla tidak tahu kapan ia menutup mata dan akhirnya kegelapan membawanya ke alam mimpi.

Sekarang, posisi mereka telah berubah menjadi saling berhadapan.

Entah kenapa suasananya terasa berbeda. Jantung Layla tidak lagi memukul seperti gong, malahan ia merasa ... nyaman.

Apakah ia sebenarnya sedang bermimpi?

Jam di dinding menunjukkan pukul dua malam. Layla mencubit kecil pahanya dan meringis. Ia sedang tidak bermimpi. Ini nyata.

Arsen masih memeluknya. Satu tangannya berada di punggungnya, sementara tangan l
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status