Share

75. Hadiah dan Kecupan

"Ini sudah sebulan Nak, bukankah itu normal bagi Layla untuk hamil? Ibu sudah cukup bersabar."

Arsen memijat sisi kepalanya yang mendadak terasa sakit memikirkan permintaan ibunya. Bagaimana ia memberi jawaban yang tepat? Ibunya sangat berharap dengan kehamilan Layla, sementara hubungannya dengan gadis itu hanya sekadar... kontrak.

"Ibu, tolong dengarkan penjelasanku dulu," kata Arsen dengan suara lembut, mencoba membujuk ibunya yang keras kepala dengan keinginannya. "Aku tahu Ibu sangat menginginkan kehamilan Layla, tapi kami masih ingin menikmati waktu berdua."

"Layla juga menginginkan hal yang sama?"

"I-ya," jawab Arsen kaku. Ia menelan ludah dan memohon maaf berulang kali dalam hati karena telah membohongi ibunya. Arsen hanya berharap ibunya yang berada jauh di seberang sana bisa percaya dengan ucapannya.

"Baiklah, tapi tetap saja Ibu berharap adanya bayi dalam waktu dekat. Mungkin Layla akan berubah pikiran," sahut ibunya, masih bersikeras.

"Aku pasti akan memberitahu Ibu jika ka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status