Share

Part 46

"Iya, Sayang. Mas akan selalu menjaga kesehatan untuk kamu. Agar kita bisa terus bersama sampai anak-anak kita besar. Doain Mas supaya panjang umur ya, Dek!"

Aku mengangguk mengiyakan kemudian membenamkan wajah di dada Mas Kenzo.

"Ya sudah makan dulu, habis itu kamu bobo lagi. Aku beliin bubur ayam di depan komplek ya, Mas!"

"Iya, Sayang. Hati-hati. Kalau nggak minta tolong Salim atau Salman saja. Soalnya nyebrang jalan!"

Aku segera mengambil kerudung lalu menutup pintu kamar. Menyambar dompet yang ada di atas lemari es, berjalan ke depan untuk membeli sarapan.

"Bu Fita mau ke mana?" sapa seorang tetangga yang berpapasan di depan rumah.

"Mau beli bubur, Bu," jawabku sembari mengembangkan sedikit senyuman.

"Bu Fita lagi isi ya? Kok pucat sekali. Wajahnya kelihatan beda gitu!"

"Aamiin, doakan saja, Bu."

"Mudah-mudahan Saquina cepat punya adek. Ya sudah, saya duluan, Bu Fita!" pamitnya.

"Iya, Bu. Monggo."

Tidak lama berselang, Salim muncul menggendong Saquina. Dia tersenyum, lalu meraih
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status