Home / Fantasi / Kristal Jiwa Raja Naga / 02. Diselamatkan Ular

Share

02. Diselamatkan Ular

last update Last Updated: 2025-01-25 23:34:42

Di sisi lain, masih di dalam Hutan Sawo Alas.

Serumpun semak belukar bergerak-gerak akibat baru saja disusupi seseorang yang berlarian menerobos gerimis deras dan masuk begitu saja ke Hutan Sawo Alas yang terkenal angker.

"Ternyata mereka semua memang mengejarku!" seru pemuda yang bersembunyi di balik rimbun semak belukar. Ketakutan dan kedinginan akibat siraman air hujan telah membuat tubuh basah kuyupnya gemetaran, seakan membeku di tempat.

"Mengapa mereka semua mengejarku?" Pemuda itu berbisik dengan suara lemah dan bergetar.

Ketakutan benar-benar telah mencengkeram perasaan anak muda tersebut, hingga wajah tampan dan manis miliknya semakin tampak pucat pasi dengan badan menggigil.

"Pa--paman, to--tolong A--aku! Aku takut!" Anak muda lelaki itu merintih dalam ketakutan sambil memeluk lututnya. "Paman! Ampuni aku yang sudah melanggar larangan Paman An Se!" Pemuda belia itu terus bergumam dalam ketakutan.

"Di mana dia?"

Suara seorang pria bernada kasar dan dingin yang sekali lagi berhasil mengejutkan pemuda belia yang sedang menggigil ketakutan di balik rimbun semak.

Suara lain menyahut, "Sepertinya tadi dia lari ke tempat ini!"

"Kalau begitu cepat periksa dan jangan biarkan pemuda itu lolos!" seru sang pemimpin, tegas.

"Siap!"

Puluhan sosok-sosok misterius berjubah hitam segera menyebar tanpa memedulikan derasnya hujan. Gelegar halilintar juga diabaikan.

Para pemburu ini hanya ingin menemukan pemuda yang telah terdeteksi oleh pimpinan mereka sebagai pemilik tanda khusus di dalam tubuhnya. Hal itu pulalah yang membuat mereka dengan sangat mudah menemukan sang buruan.

"Celaka! Bagaimana ini?" Pemuda berusia enam belas tahun yang masih bersembunyi, berseru dalam hati. "Dewa, tolong aku!"

"Paman! Paman An Se, tolong aku!" Anak lelaki muda itu hanya bisa meratap dan menyebut sang paman dalam hati sambil mencucurkan air mata.

Sosok-sosok berjubah hitam masih terus mencari buruannya dengan tanpa bersuara, walaupun mereka semua harus bermandikan hujan di senja hari.

Entah siapa, dari mana mereka berasal, dan apa maksud tujuan orang-orang misterius itu memburu anak muda yang semula sedang dalam perjalanan pulang lalu tersesat di Hutan Sawo Alas.

Salah seorang pria berjubah tiba-tiba mendekati semak-semak tempat di mana si anak muda lelaki itu bersembunyi.

Sosok tubuh tinggi besar itu sudah serupa hantu bagi si anak muda dan sialnya lagi, pria berjubah hitam tampaknya tidak akan menyurutkan langkahnya.

"Jangan! Jangan temukan aku!" Si anak muda berbisik lirih, nyaris tak terdengar oleh telinganya sendiri. "Jangan mendekat ke mari, kumohon!"

Si anak muda lelaki memejamkan kedua matanya sesaat, lalu mengintip lelaki berjubah hitam dari celah dedaunan yang basah.

Ketegangan benar-benar seperti hendak membunuhnya saat ini juga. Tubuh lemahnya semakin gemetar dengan debar jantung yang terus berdetak cepat.

"Mungkin ... dia ada di dalam semak-semak ini?" gumam sosok berjubah hitam sambil menusukkan ujung pedangnya hingga berulang kali ke dalam semak belukar. "Kamu tidak akan bisa lolos lagi, Bocah Sialan!"

"Aaa!" Suara pekikan kecil dalam bungkaman telapak tangan si anak muda berhasil mengekspos keberadaan sang anak muda, ketika ujung pedang menembus rimbun semak dan nyaris menusuk salah satu matanya.

Anak muda di dalam semak merasa lega karena matanya masih selamat. Ia hanya mampu berkata dalam hati. "Untunglah tidak mengenai biji mataku!"

Pria berjubah tiba-tiba mendengar suar gemerisik benda-benda yang saling bergesekan. "Suara apa itu?"

"Sepertinya aku mendengar suara aneh di sini." Lelaki berjubah sibuk mencari sesuatu.

Anak muda di balik rimbun semak semakin ketakutan.

Pria berjubah hitam yang basah kuyup itu melihat suatu pergerakan dan langsung menebaskan pedangnya ke arah rerimbunan semak tersebut dan seekor ular hitam belang kuning sebesar batang pohon tebu pun tersangkut di ujung pedangnya dalam keadaan sudah mati.

"Hanya seekor cacing rupanya." Pria berjubah langsung melemparkan bangkai ular secara sembarangan.

'Ha--ham ... hampir saja!' Anak muda lelaki berseru dalam hati dengan napas tertahan.

Kali ini, si anak muda selamat dari seekor ular yang diam-diam sedang mengincarnya. Binatang itu merasa terganggu oleh kehadiran mahluk lain dalam semak belukar tempat istirahatnya.

'Terima kasih, Saudara Ular, kamu sudah menyelamatkanku!' bisik pemuda itu dalam hati.

Napas pemuda itu terengah-engah, akibat rasa panik yang tiada tara. Keringat dingin mengalir dan bercampur dengan air hujan. Tubuh basah kuyupnya semakin menggigil ketakutan, hingga suara sengalannya terdengar jelas.

"Suara apa lagi itu?" Sosok pria berjubah hitam merasa curiga sambil menebas berulang kali dedaunan kecil hingga beterbangan.

Tentu saja, pemuda itu menjadi semakin ketakutan dan tubuhnya terjengkang ke belakang akibat dari rasa kagetnya. Akan tetapi, dia juga tidak ingin tertangkap tanpa melakukan suatu usaha.

Dia pun segera bergerak dengan cepat keluar dari persembunyian, untuk kemudian lari semampu dia bisa, dan terus pergi sejauh-jauhnya dari tempat tersebut.

Namun naas, sosok berjubah hitam lainnya melihat pergerakan bocah lelaki yang sudah mulai merasa tidak enak pada salah satu bagian tubuhnya.

"Sakiiiiit!" Si lelaki muda tiba-tiba saja meringis, memegangi bagian perutnya yang terasa sangat sakit.

Ia pun hanya bisa mengeluh dan bertanya dalam hati. "Apa lagi yang terjadi denganku? Mengapa sakit ini datang pada saat yang sangat tidak tepat?"

"Sakit! Perutku sangat sakit!"

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (5)
goodnovel comment avatar
Xiao San
sangart seru
goodnovel comment avatar
Ghoshot
ular JD Korban
goodnovel comment avatar
Shen Sha
keren parah
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Kristal Jiwa Raja Naga   203. Si Tukang Curiga

    KRASH! "Ah!" Dengan satu kibasan kipas yang indah namun kejam, kepala prajurit itu terpenggal dan terpisah dari tubuhnya. Darah hitam menyembur tinggi sebelum badan tanpa kepala itu dijatuhkan, ambruk ke tanah dalam keadaan tak bernyawa. "Kamu sendiri yang memintanya," ucap Yin Long, datar. An Meng bergidik ngeri melihat kekejaman pria tampan berambut perak yang seakan pernah dilihatnya. Ia bergerak mundur sambil memperbaiki sisa bajunya yang robek-robek dengan perasaan malu dan takut. Tubuhnya yang setengah telanjang membuatnya merasa sangat tidak nyaman di hadapan orang asing ini. Yin Long berbalik dan berjalan mendekat. Pemuda itu berjongkok di depan An Meng yang masih duduk di tanah. "Kamu tidak apa-apa?" An Meng menggeleng kecil, wajahnya merona malu. "Tidak apa-apa. Hanya luka kecil yang tak seberapa." Hanya luka kecil tetapi rasa malunya akibat dilecehkan oleh para prajurit Klan Naga Hitam benar-benar menyakitkan. Terlebih lagi dengan hilangnya An Zi, bagaimana mu

  • Kristal Jiwa Raja Naga   202. Itu Yin Long!

    Semua orang menoleh ke arah datangnya suara bentakan dengan wajah tegang. Jika gelombang angin kekuatannya saja sudah sangat mengerikan, mereka menduga kalau orang ini benar-benar sangat sakti.'Mengapa suara itu terdengar seperti suaranya?' batin An Meng, matanya mencari."Ternyata dari dulu, sifat orang-orang Klan Naga hitam tidak pernah berubah sama sekali. Kalian masih sama seperti dulu, buruk dan beraninya main keroyokan!" Suara itu terdengar lagi.Salah seorang prajurit Klan Naga Hitam berusaha bangkit dari jatuhnya, matanya memancarkan kemarahan. "Hei, manusia pengecut, keluarlah! Jangan beraninya menyerang sembunyi-sembunyi!""Oh, baiklah," sahut suara asing.Bersamaan dengan itu pula, munculah segelombang besar energi spiritual yang menyilaukan disertai kipas sutera putih sulam Phoenix yang melesat dan melayang-layang di udara seperti senjata boomerang, menebas tubuh para prajurit Klan Naga Hitam dengan presisi mematikan hingga banyak yang tewas tercerai-berai di tempat.Yin

  • Kristal Jiwa Raja Naga   201. Prajurit Haus Darah

    Di belakangnya, segera menyusul prajurit-prajurit lain dengan sikap serupa. Mata mereka menyala hijau menyeramkan, liur-liur menjijikan berjatuhan dari mulut mereka.An Meng merinding dibuatnya, merasa kalau orang-orang ini benar-benar sangat menjijikkan!"Cantik, ke marilah! Aku yakin tubuhmu itu pasti sangat nikmat," ujar salah seorang dari mereka sambil menjilat bibirnya dengan penuh nafsu. "Lihat kulitnya yang putih dan mulus itu. Pasti dagingnya empuk sekali!"Saat ini, An Meng bukan hanya merasa sangat ketakutan, tetapi juga frustrasi karena ia baru saja kehilangan An Zi. Tubuhnya gemetar hebat, keringat dingin membasahi dahinya.'Ya Dewa, bagaimana ini? Apakah aku sanggup melawan banyak orang seperti ini?' batin An Meng, mulai merasa was-was. 'Bagaimana kalau mereka berniat merusak kesucianku?''Celaka, aku harus segera lari dari tempat ini!' An Meng bergerak mundur dengan badan menggigil, jantungnya berdebar kencang dan wajahnya pucat pasi. "Kalian mau apa?" tanya An Meng den

  • Kristal Jiwa Raja Naga   200. Jangan Sentuh Aku!

    Jenderal Hei Kun Long menyeringai, hatinya senang bukan main. Pria itu merasa sudah menggenggam piala kemenangan. Ia mengendurkan cekikkannya karena bagaimanapun juga, An Zi tidak boleh terluka sama sekali, atau kakak sepupunya itu akan murka padanya.An Zi tersentak, napas dan detak jantungnya sangat kacau. Ia terbatuk hingga beberapa kali akibat baru saja kehabisan udara.An Zi meski sebenarnya merasa takut terhadap orang asing ini, tapi ia sangat penasaran dengan maksud orang-orang yang memiliki perangai liar dan tampaknya mereka tidak berniat baik."Si--siapa kalian ini dan mengapa kalian menghancurkan lembah ini?" tanya An Zi dengan napas masih sedikit terengah-engah. "Katakan, apa salah kami pada kalian?""Siapa kami?" Jenderal Hei Kun Long balok bertanya. "Siapa kami itu tidak penting." "Tapi yang jelas, kami adalah orang yang sudah lama mencarimu. Dan karena mereka sengaja melindungimu di lembah ini dengan formasi pelindung yang cukup kuat, maka tidak ada jalan lain selain da

  • Kristal Jiwa Raja Naga   199. Bahan Sandera

    Di sisi lain, Yin Long berlari kencang setengah terbang melewati puing-puing reruntuhan, keadaan sangat kacau dan mengerikan. Rumah-rumah penduduk hancur total, hewan-hewan ternak banyak yang mati bergelimpangan. Udara dipenuhi aroma darah dan debu yang menyesakkan. Yin Long mencari An Zi ke berbagai penjuru dengan perasaan sangat khawatir. Jantungnya berdegup kencang. Ia sempat melihat cahaya ledakan tabrakan energi spiritual yang menyilaukan di sebelah Selatan. "Apakah itu pusat pengendalian formasi pelindung lembah?" gumam Yin Long dengan perasaan khawatir. "Jadi, aku harus ke sana, atau tetap mencari An Zi?" Yin Long merasa bimbang. Tiba-tiba, hidungnya mengendus bau aura dan napas naga yang melesat ke suatu arah. "Sepertinya aura ini bukan milik Senior Zi," pikir Yin Long. "Aku harus segera mencari tahu!" Tanpa berpikir panjang, Yin Long melesat terbang mengikuti aura gelap yang sangat mencurigakan. ***** Pada saat yang sama, An Zi dan An Meng tengah berlarian den

  • Kristal Jiwa Raja Naga   198. Mempertahankan Formasi Pelindung

    Sementara itu, di balai pusat formasi pelindung yang terletak di jantung lembah, suasana jauh lebih genting dan mencekam. Retakan pada pagar gaib pelindung semakin lebar, cahaya biru keunguan yang memancar dari pilar-pilar formasi bergetar hebat, sesekali terang dan terkadang redup. Guru Qing Zhe berdiri tegak di tengah lingkaran murid-muridnya. Tangan-tangan mereka berusaha menopang pilar formasi yang terus bergetar. "Guru, retakannya semakin lebar! Bagaimana ini?" teriak salah seorang murid wanita dengan napas memburu. "Guru, sepertinya kita sudah tak mungkin lagi bisa bertahan!" Murid lain menyahut, ekspresi wajahnya menampilkan kelelahan. 'Apa yang harus aku lakukan sekarang? Keadaan murid-muridku sudah sangat kasihan dan sepertinya mereka tidak akan lagi mampu bertahan lebih lama.' Qing Zhe membatin, hatinya mulai diliputi kekhawatiran. 'Dan mengapa sampai sekarang tidak ada kabar sama sekali dari tuan besar? Apakah tuan besar dan tuan muda baik-baik saja, atau telah terjadi s

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status