"Tunggu, bukannya dia istri mas Firman ya" batin Shela yang tak lain adalah perempuan yang ada di dalam foto yang dilihat Andin.
"Oh Haii, Andin" ucap Andin sembari mengulurkan tangan. "Haiii, aku Shela" sambut Shela "Oh yaudah Ndin, maaf ya, kami duluan, masih ada acara" pamit Diandra pada Andin. "Iya Di gapapa" Seperginya Diandra dan Shela, Andin mengajak putrinya untuk segera pulang. Karena hari sudah mulai siang. _Di rumah_ "Hallo sayang, kamu kemana seharian ini? Kenapa telepon ku tidak kamu angkat" cecar Firman pada seseorang di sebrang telepon. "Ih sayang,, lagi keluar akuu. Oh iya nas, tadi aku ketemu istrimu lo di taman" jawab seseorang di telepon "Istri?? " "Gausah ngelak mas, aku tahu kamu udah punya istri. Berisi juga ya istrimu. Kok kamu mau sih mas. Kamu kan ganteng, iya sih dia cantik kalo kurus. Kalo kurus yaaa" Firman hanya diam mendengarkan lawan bicaranya. "Mass masssssss!!!! " "Ah iya Shela sayang maaf. Hehe iya, dia itu beruntung sekali bisa kunikahi, dulu mas cuma kasihan sama dia, karena orangtuanya sakit2 an terus minta mas buat nikahin anak perawannya"jelas Firman yang penuh dengan kebohongan. Sejak kapan orangtua Andin sakit2an. " gitu ya mas. Oh iya besok senin yaa. Kamu ke kantor kan? Aku ikut yaa" rengek Shela pada Firman. "Kamu mau bareng mas sayang? Iya boleh. Besok pagi mas jemput yaa. Kita kan searah" Tanpa Firman tau sejak tadi ada 2 pasang mata yang sedang melihat Firman sedang telponan dengan lawan bicaranya. Mereka juga kompak mendengarkan Firman berbicara Setelah Firman mematikan telepon dan berbalik ke arah pintu. "Astagaaaa, ibuu, Mulan!!! Kalian ngapainn???" "Kamu yang ngapain, telponan sama orang kok sayang-sayangan. Siapaa? " tanya bu Winda pada Firman. "Eh ituuu, bukan siapa-siapa kok" "Halah mas, kamu kira kita ini anak kecil gatau siapa yang kamu telpon, itu tadi selingkuhan mu kan? Ngaku mass" desak Mulan pada masnya. "Gapapa mass kalo mau selingkuh, toh mbak Andin juga sekarang jelek. Gapernah ngasih duit pula. Bisanya ngabisin duit mas" "Ya gimana mau ngasih duit. Mas ngasih sebulan cuma 400ribu" Terus tadi siapa? Bener kan mas selingkuh? " "Iya, dia Shela. Sudah 6bulan masmu ini menjalin hubungan dengannya" Bu Winda yang sedari tadi diam akhirnya ikut berbicara, "Dia kaya apa tidak? " "Seorang sekretaris di sebuah perusahaan" jawab Firman dengan bangganya. "Waaahhh banyak duit dong. Udah mas. Cerai in ajaa mba Andin " dasar mulut Mulan si kompor meleduk. "Ya gabisa tiba-tiba dong lan. Lagian mas juga masih ada rasa sama mbamu, udah mas mau mandii" jawab Firman yang langsung pergi menuju kamar mandi. Siang harinya, Andin dan Fara baru pulang sekitar jam 1 siang. "Bagus yaaa, suami lagi libur bukannya dilayani malah asik keluyuran sampe siang" cerca bu Winda saat Andin baru saja masuk ke dalam rumah. "Sayang, Fara masuk dulu ke dalam kamar yaaa" "Iya buu" Fara yang dasarnya anak penurut hanya mengiyakan perintah ibunya "Maaf Bu, lain kali tidak lagi. Tadi Fara keasyikan main di taman karena banyak temen. Toh Fara juga jarang pergi keluar"jelas Andin pada ibu mertuanya. "Adaaa aja jawaban kamu inii" "Yaudah bu Andin masuk ke kamar dulu" "Heh mau kemana kamu, masak siang dulu, kami semua belum makan"perintah bu Winda sembari mencekal tangan Andin. Sebentar, Andin celingukan mencari keberadaan suaminya. Karena semenjak ia pulang ia tak menemukan suaminya. Biasanya jika ia mendengar suara istrinya ia buru-buru keluar dari dalam kamar. "Suamimu keluar sama Mulan, mau nganterin Mulan cari apa ya ibu lupa tadi. Udah sana kamu masak" "Iya Buu..." Andin hanya mengangguk dan segera masuk ke dalam kamar untuk mengganti bajunya menjadi daster rumahan. Tapi sebelum itu ia akan ke kamar putrinya. Menyuruh putrinya untuk tidur siang. Karena tadi sebelum pulang ia dan Fara sudah makan siang di restoran cepat saji. Jadi Fara tinggal istirahat saja di rumah. Setelah 1jam berkutat di dapur, aroma masakan mengudara seisi rumah. Bu Winda yang sedang menonton TV bergegas menuju dapur untuk melihat menu apa yang dimasak menantunya. "Kamu masak soto ya? Hmm kelihatannya enak" ucap bu Winda yang langsung duduk di kursinya. "Mas Firman kok belum pulang ya bu? Sudah jam 2 lebih" "Udahh nanti juga pulang sendiri" tukas bu Winda. _Di sebuah Pusat Perbelanjaan_ Setelah dari taman tadi, Shela sengaja beralasan pada Diandra saat Diandra mengajaknya segera pulang. Ia beralasan akan menemui seseorang terlebih dahulu. Diandra yang kadung capek karena jogging tadi pagi bersama Shela mengiyakan omongan Shela. Ia pulang sendiri menggunakan taxi. Sedangkan Shela buru-buru masuk ke dalam mobilnya. Tadi pagi memang Shela yang mengajak Diandra untuk jogging di taman. Jadi ia yang menjemput Diandra ke rumahnya menggunakan mobil. "Daaaa Di.. " Shela melambaikan tangan pada Diandra yang hendak masuk ke dalam taxi. Diandra hanya mengacungkan jempolnya pada Shela. "Ganti baju dimana yaa?" Shela menggumam lirih saat ia sudah masuk ke dalam mobilnya. Shela memutuskan untuk singgah terlebih dahulu di sebuah mall, ia akan mengganti baju joggingnya dengan baju casual. Tanpa mandi karena tadi pagi sebelum berangkat jogging ia sudah mandi terlebih dahulu. Ia hanya menyemprotkan parfum lebih banyak pada tubuhnya. Lalu ia segera mengeluarkan HP dari tas kecilnya dan segera menelfon Firman. Disinilah mereka bertiga sekarang. Shela, Mulan dan Firman. Ya mereka bertiga saat ini sedang makan siang di sebuah stand makanan di mall tempat Shela berganti baju. Firman mengajak Mulan sekaligus karena ia tahu nanti saat Andin pulang pasti menanyakan keberadaan dirinya pada ibunya. Saat mengajak Mulan ia jadi punya alasan kenapa ia keluar. "Jadi, tante ini selingkuhan nya mas Firman? "Tanya Mulan pada Shela yang membuat Shela seketika merubah ekspresi wajahnya menjadi sedikit marah. " tante? Selingkuhan? Heh umurku masih muda yaa, ketimbang mbakmu itu juga masih stylish dandananku. Dan apa tadi selingkuhan? Heh dengar. Aku ini adalah perempuan yang saat ini dicintai oleh masmu inii"tegas Shela pada Mulan. "Soalnya kamu dandan udah kaya tante2 kak. terus apa dong kalo bukan selingkuhan,kan mas Firman masih punya istri. Sorry kak hehe" ucap Mulan sambil mengangkat 2jarinya. "Mas adikmu iniiiii" rengek Shela menggelayut manja pada lengan firman. "Udah shel jangan dimasukin hati. Mulan emang kaya gitu" Firman hanya bisa mengelus lembut tangan Shela yang berada di lengannya. Mulan hanya bisa mencebikkan bibirnya. _Di Rumah_ "Kok aku curiga ya mas Firman pergi kemana" batin Andin saat ia sedang istirahat di kamar. "Apa aku coba lacak hpnya aja ya, aku minta tolong ke Viska aja lah" Viska sendiri adalah salah satu orang kepercayaan Andin untuk saat ini. Karena ia sangat jenius dan bisa meng-hack sebuah handphone. "Baik Buu bisa. Sekarangpun bisa" jawab Viska di ujung telepon. "Makasih ya Vis" balas Andin. 30menit kemudian, Andin mendapatkan pesan dari viska, ia mengakatan jika suaminya sedang berada di sebuah mall. Tepatnya di sebuah stand makanan. "Apa perlu saya suruh orang saya untuk mengikuti suami ibu?" Tanya viska pada Andin. "Ahh boleh juga bisa, kutunggu kabarmu"Berulang kali Retno terlihat menghela nafas berat. Pun dengan Bu Winda yang terlihat mengepalkan tangannya di atas paha. Karena waktu sudah menunjukkan hampir pukul 9 malam, Retno lebih memilih untuk menidurkan Chika terlebih dahulu. Karena sedari tadi putrinya itu bermain dengan Sugeng. Bagaimanapun, Chika tetap rindu dengan Sugeng. Karena yang ia tahu, dulu papanya adalah seorang papa yang sangat baik terhadapnya. Terlihat ia enggan beranjak dari pangkuan Sugeng, penampilan yang kumal tak membuat Chika menjauh. Justru karena rasa rindu itu membuat ia semakin tak mau lepas dari Sugeng."Mamaa, Chika nggak mau bobok. Chika may main sama Papa" tangis Chika menggema di malam yang sunyi ini."Chik! Nurut sama Mama. Tidur! Kalau enggak! " mata Retno terlihat melotot ke arah Chika yang meringkuk ketakukan dalam dekapan Sugeng."Retno Jangan" ucap Sugeng pelan."Apa kamu! Jangan ikut campur! Ini urusanku dengan putriku! ""Tapi dia juga putriku! ""Putri? Hah b*adab!! "Sebelum perdebatan m
Mata sembab itu sangat kentara terlihat dari pandangan Andin. Ia tak peduli lagi dengan berbagai tatapan para pengunjung masjid yang melihatnya penuh kagum. Mengingat ia saat ini masih mengenakan gaun yang sejak sore tadi ia pakai. Hanya make up nya saya yang terlihat memudar karena sengaja ia hilangkan untuk ke absah an sholat.Kakinya melangkah pelan ke arah 2 manusia yang tampak meringkuk ketakutan. Tubuhnya terlihat bergetar di balik pilar masjid. Andin mengenali wajah mereka meskipun tersamarkan oleh berbagai noda serta pakaian kumal."Mulan? "Mulan yang merasa namanya dipanggil segera menoleh ke asal suara. Di depannya berdiri seorang wanita yang sangat cantik. Namun ia masih mengenali dengan baik siapa wanita cantik ini.Mbak AndinPerempuan yang dulu sering ia hina-hina. Hingga ia sering merendahkannya. Sekarang bediri bak seorang putri dari Kerajaan dongeng."Mbak Andin? " sapa Mulan lebih dulu dan menyentak lamunan Sugeng."Kalian ngapain di sini? " tanya Andin heran.Sugen
"Bu, ada paket untuk ibu" ucap Irish saat melihat Andin baru keluar dari lift."Paket? Dari siapa? ""Emm, ada namanya nanti di dalam bu""Terus dimana paketnya? ""Sudah saya letakkan di dalam bu" tunjuk Irish pada ruangan Andin.Setelah pintu terbuka, pandangan pertama Andin jatuh pada sebuah kotak berwarna putih dengan pita kecil si sudutnya. Terlihat cantik namun elegan. Ukuran kotak ini lumayan besar. Sampai-sampai Andin harus mengangkatnya dengan kedua tangan.Baru membukanya saja, aroma wangi yang tercium membuat Andin sedikit tersipu. Belum lagi sebuah kertas kecil yang menarik perhatiannya."Hai, udah buka kan? Inget nggak janjiku kemarin? Aku suruh kamu tunggu sampai sore ini? Dipake ya nanti! See you at 5p.m!Ttd AD""AD? " Andin berusaha mengingat siapa inisial nama yang ada di kertas kecil ini. Perlu beberapa menit hingga Andin menemukan siapa inisial nama tersebut."Alex? Astaga. Bisa so sweet juga dia hmm. Oke"Perlahan tangan Andin terulur membuka sebuah bingkisan yan
"S*alan kamu mas! "Prankk"M-marwah? "Lihat, aktifitas menjijikkan antara Bagaskara dan Shela seketika terhenti saat Bagaskara melihat sosok istrinya di ambang pintu kamar mandi. Tak salah lihat, setelah berulang kali ia mengucek mata, yang ia lihat sekarang memang istrinya. Dalam keadaan tubuhnya yang B*gil serta b*tang k*maluan yang masih menancap, Dengan segera ia melepas penyatuan mereka. Bagaskara sangat takut hingga kesulitan menemukan penutup untuk dirinya.Yang lebih memalukan, seorang OB tengah merekam aktivitas mereka. Dengan livestreaming!"Hei matikan ponselmu! " bentak Bagaskara pada OB tersebut."Heh b*ngsat! Sini kamu! " dengan brutal Marwah menarik lengan Bagaskara sekuat tenaga. Tubuhnya yang sebelumnya terasa sakit akibat meriang karena flu sudah tak ia rasakan. Baginya yang terpenting ia melampiaskan kemarahannya pada sang suami."K*rang aj*rrr!!Plak plak plak Bughh bugh bughBeberapa tamparan serta pukulan Marwah hadiahkan pada Bagaskara. Tak peduli sekarang sua
Makan siang kali ini terlihat begitu mengesankan. Setelah pagi tadi ia berhasil menjinakkan Andin, Alex segera memperkenalkan dirinya yang menunggu di luar ruangan.Dan di sinilah mereka. Di sebuah restoran bintang 5. Alex membawa Andin beserta Aurel dan Irish. Semua ia lakukan demi membuat Andin merasa nyaman kembali dengannya.Selesai makan siang, Alex mengantarkan Andin serta Irish kembali ke kantor mereka. Sepanjang jalan, hanya keheningan yang tercipta. Andin yang tergolong perempuan yang banyak bicarapun sama sekali tak mengeluarkan sepatah kata."Andin" panggil Alex canggung."Hmm""Emm, sekali lagi aku minta maaf ya""Hmm"Sedangkan kedua perempuan yang berada di bangku belakang hanya saling pandang. Tak ikut berkomentar."Sampai jumpa besok sore Ndin" ucap Alex saat sampai di parkiran kantor Andin."Hmm""Assalamu'alaikum""Walaikumsalam"Tanpa menunggu mobil Alex keluar dari parkiran mobil, Andin segera masuk ke dalam kantor.Di dalam mobil, Aurel hanya bisa terdiam menyaksi
"Dari mana saja kamu hah? Biasanya kamu kalau dapat shift pagi pulang cuma sampai sore. Ini kenapa sampai malam hah? Kamu nggak lihat listrik kita mati?! " teriakan Bu Winda di tengah malam itu mampu membakar amarah Firman yang sebelumnya sudah reda."Ibu! Berisik! Malam ini biarkan gelap seperti ini. Aku capek! ""Firman! Kamu kenapa sih?! " Bu Winda yang kepalang marah menarik kerah baju Firman hingga terjerembab ke lantai."Akhhh ibu! ""Kenapa hah? Mau mukul ibu? Kamu ini aneh Firman! ""Ibu yang aneh! Aku habis dipecat bu! "Bola mata Bu Winda membola, bagaimana bisa, sebelumnya bahkan Firman sempat diberi bonus, ya meskipun 1 kali. Karena Firman banyak mendapat amarah dari pemilik restoran. Namun, kenapa sekarang tiba-tiba dipecat. Pasti anaknya ini membuat ulah."Bu! Aku dipecat! " sejenak semuanya kembali hening. Walau dalam keadaan gelap, Firman dapat melihat sekilas wajar terkejut Bu Winda."Hah apalagi ini Firman. Huhu. Kenapa kamu bercanda hmm? ""Bu aku nggak bercanda""