Share

Bab 51 Perusuh

Author: Bijijeruk22
last update Last Updated: 2025-05-01 19:41:50

Setelah kurang lebih seminggu Papa Andin dirawat, hari ini adalah waktunya pulang. Namun sang papa harus terus dipantau kesehatannya oleh sang dokter.

"Opa opaa. Fara seneeeng banget opa udah pulang. Rumah sepi kalau nggak ada opaa" riuh Fara menyambut opanya pulang.

"Haha cucu opa lucu banget. Iyalah rumah sepi karena yang bisa bikin ketawa cuma opa"

"Haha iya, kalau oma sukanya marah-marah" bisik Fara pelan di samping opanya.

"Ssttt jangan keras-keras nanti oma denger"

"Hihi iya Opa tuh mata oma udah setajam pisau"

"Ekhm"

Belum sempat Pak Budi menjawab deheman dari seorang wanita paruh baya terdengar dari belakang.

"Kalian ini, bukannya ngomong baik-baik ke oma malah ngomongin yang jelek-jelek ya" ucap Mama Margareth dengan sok galaknya. Tangan yang bersidekap di dada membuat auranya semakin terlihat ganas.

Tentu, sang oma hanya bercanda, karena dirinya aslinya sangat mencintai cucunya itu.

"Omaaa, maafin Fara ya Fara janji nggak akan ngomongin oma lagi"

"Hmm" hanya itu yang keluar
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Kubalas Penghianatanmu Mass   Bab 56

    Tengah malam, Retno yang masih tak dapat terpejam hanya bisa menghela nafas berat. Sang suami, dari mulai pulang ke rumah tak menyapanya barang sebentar. Padahal biasanya, Sugeng akan selalu menyapa dirinya mau dari mana pun ia. Namun malam ini, jangankan menyapa, melihat ke arahnya saja tidak. Aroma wangi milik adiknya juga masih samar-samar tercium di indra penciumannya. Dengan gerakan pelan, Retno mulai turun dari ranjang. Ia melihat Sugeng yang tertidur begitu pulas.Sudah seprti mayat hidup batinnya, Langkahnya pelan keluar dari kamar. Tak mau membangunkan Chika yang juga sekamar dengannya. Ia berjalan pelan melewati Firman yang tidur di ruang tamu berlaskan tikar dengan selimut dan bantal kecil.Sesampainya di depan kamar Bu Winda, Retno mulai membukanya perlahan, di lihatnya sang ibu serta Mulan tidur bersisihan. Aman batinnya.Ia tutup kembali pintu tersebut lalu berjalan kembali ke kamarnya. Setelah memastikan Sugeng masih terlelap. Tangannya otomatis menjangkau HP Sugeng yan

  • Kubalas Penghianatanmu Mass   Bab 55

    Seminggu berlaku, tepat hri senin, Bu Winda telah berhasil membebaskan Firman dengan jaminan uang 300juta.BughhPukul Bu Winda sedikit keras pada bahu Firman. Tak hanya satu bahkan Firman mendapatkan pukulan bertubi-tubi dari ibunya."Aduh Buu sakiit""Nangis terus nangiss! Huh ibu udah bebasin kamu sekarang kamu cari duit sana buat ganti duit ibu""Ampuun Buu ampun aduhh""Rasain tuh! Lain kali korupsi sana lagi biar dipenjara. Kalau sampe kamu dipenjara lagi. Gak cuma penjara yang kamu dapet. Bakal ibu g*rok itu leher kamu! "Reflek, Firman mencekal lehernya sendiri. Sedikit miris mendengar ibunya akan bertindak kejam."Y-ya aku korup juga karena Shela Bu" cicitnya."Nah kan! Sekarang kemana itu perempuan j*lang itu? Hilang kan? Diperbudak aja kamu itu. Udah ayo pulang. Ibu udah pesan taxi! ""I-iya Bu"Tubuh kurus Firman serta potongan rambut yang acak-acakan khas seorang napi membuat beberapa orang memandangnya sedikit aneh. Tak jarang pula ada yang terang-terangan berucap yang t

  • Kubalas Penghianatanmu Mass   Bab 54 Andin tahu

    Kringg Kringg"Halo""Halo bu, saya sudah melihat tanah yang akan ibu jual. Di sana ternyata tidak se strategis yang ibu bilang ya. Ternyata masih berada di pelosok. saya tidak bisa membeli dengan harga yang ibi tawarkan. Bagaimana jika 300juta? ""400 lah pak""Tidak bisa bu""Yaudah 350""320""Iya deh 320. jadi kapan saya akan dapat duitnya? ""Ibu sekarang di mana? ""Saya di jakarta pak. Atau biar bapak transfer aja duitnya? Saya buat ATM hari ini juga""Baiklah bu. begitu saja""Iya Pak terimakasih"BibSeperti itulah obrolan pagi ini, Bu Winda yang terobsesi ingin membebaskan Firman menjual tanah satu-satunya peninggalan bapaknya dulu. Sebelumnya, ia telah memikirkan jauh-jauh hari tentang apa saja resiko jika tanah yang ia punya ini akan habis terjual. Bisa saja dirinya akan benar-benar jatuh miskin atau mungkin dibenci salah satu anaknya karena memprioritaskan anak yang satunya.Setelah berfikir ribuan kali, akhirnya Bu Winda mulai berkemas dan akan menuju ke Bank hari ini. I

  • Kubalas Penghianatanmu Mass   Bab 53 Baru

    "Selamat Pagi ibu""Pagi ibu""Selamat pagi ibu Andin"Seperti itulah sapaan pagi yang Andin dapatkan. Sebelumya, ia sempat ragu jika para karyawan akan menyukainya. Namun saat melihat langsung, semua spekulasi buruk yang sebelumnya mengganggu fikirannya terbayar lunas. Dengan sapaan ramah dari para anak buah ha membuat dirinya merasa lebih percaya diri akan kemampuannya.Dengan senyum sertia jawaban singkat seadanya, Andin membalas sapaan para pegawainya dengan hati yang tersenyum sempurna."Silahkan masuk bu, ucap seorang perempuan yang Andin yakini sebagai sekretaris papanya. Dan sekarang akan menjadi sekretarisnya juga." Kamu Irish? Sekretaris papa kan? Setelah ini kamu akan jadi sekretaris saya. Mohon bimbingan kamu ya"ucap Andin lembut.Irish yang sebelumnya beranggapan jika anak bossnya adalah seseorang yang sombong seketika malu pernah berfikiran seperti itu. Karena nyatanya, wanita cantik yang berdiri di depannya tak lebih dari wanita bak dan ramah yang ia temui. Sangat jara

  • Kubalas Penghianatanmu Mass   Bab 52

    Hari ini adalah jadwal Retno untuk berbelanja. Sudah dari kemarin malam Sugeng tak pulang ke rumah. Bahkan sekedar berkabar pun tidak. Bukan tidak mungkin hal itu membuat Retno kalang kabut dan kesal setengah matiBahkan hari ini dirinya harus ke pasar sendiri, jika biasanya dulu ia akan belanja di supermarket, sekarang dirinya harus belanja ke pasar. Sebenarnya uang yang diberikan Sugeng tempo hari sebesar 5juta cukup untuk ia gunakan belanja di supermarket. Namun, setelah ia berfikir, mungkin lebih hemat jika berbelanja di pasar. Toh sekarang ada ibunya yang harus ia rawat."Kesel banget harus belanja kaya gini huh. Ini lagi, mas Sugeng dari kemarin hp nya nggak aktif. Kemana sih kamu mas?!" omelnya sambil menenteng belanjaan di tangan kanan dan kirinya.Setelah Retno keluar dari pasar, ia berniat menunggu taxi di luar pasar. Jujur, tubuh lelahnya sudah tidak bisa di ajak kompromi jika harus naik angkot yang berdempet-dempet.Namun saat Retno sedang menunggu taxi di sebuah trotoar,

  • Kubalas Penghianatanmu Mass   Bab 51 Perusuh

    Setelah kurang lebih seminggu Papa Andin dirawat, hari ini adalah waktunya pulang. Namun sang papa harus terus dipantau kesehatannya oleh sang dokter."Opa opaa. Fara seneeeng banget opa udah pulang. Rumah sepi kalau nggak ada opaa" riuh Fara menyambut opanya pulang."Haha cucu opa lucu banget. Iyalah rumah sepi karena yang bisa bikin ketawa cuma opa""Haha iya, kalau oma sukanya marah-marah" bisik Fara pelan di samping opanya."Ssttt jangan keras-keras nanti oma denger""Hihi iya Opa tuh mata oma udah setajam pisau""Ekhm"Belum sempat Pak Budi menjawab deheman dari seorang wanita paruh baya terdengar dari belakang."Kalian ini, bukannya ngomong baik-baik ke oma malah ngomongin yang jelek-jelek ya" ucap Mama Margareth dengan sok galaknya. Tangan yang bersidekap di dada membuat auranya semakin terlihat ganas.Tentu, sang oma hanya bercanda, karena dirinya aslinya sangat mencintai cucunya itu."Omaaa, maafin Fara ya Fara janji nggak akan ngomongin oma lagi""Hmm" hanya itu yang keluar

  • Kubalas Penghianatanmu Mass   Bab 50

    "Pa papa udah sadar? " tanya Andin melihat sang papa membuka perlahan matanya."Panggil dokter Ndin" uca Alex."Oh iya"Reflek Alex menarik lengan Andin saat melihat Andin hendak beranjak dari ruangan."Mau kemana? ""Panggil dokter""Kayanya kami tiba-tiba jadi lemot deh. Ini guna tombol apa? " tanya Alex sambil menunjukkan sebuah tombol kecil di sebelah ranjang."Eh. hehe"Tak berselang lama, seorang dokter laki-laki paruh baya terlihat memasuki ruangan dengan seorang perawat yang terlihat membawa clipboard."Ada yang bisa dibantu Bu Andin? " tanya pak dokter ramah."Papa saya sadar dok"ucap Andin mengalihkan tatapannya pada Pak Budi yang terlihat membuka mata secara perlahan." Alhamdulillah, Kita periksa dulu kondisi bapak ya"Pemeriksaan pada Pak Budi hanya dilakukan kurang lebih 15menit. Setelah memastikan jika kondisi Papa Andin lumayan baik, pak dokter mengalihkan tatapannya pada Andin yang tengah menunggu dengan cemas."Alhamdulillah kondisi beliau cukup baik, tekanan darah s

  • Kubalas Penghianatanmu Mass   Bab 49

    "Mbak, mbak dimana? " tanya Mulan saat dirinya sampai di depan lobby rumah sakit."Mbak di resepsionis Lan. Mbak nggak bisa lihat ibu karena mbak nggak punya duit""Ckk, iya iya bentar"Sesampainya di depan resepsionis, Mulan menghampiri Mbaknya yang sedang berbincang dengan petugas resepsionis.Ia mendengar jika Retno sedang memohon untuk bisa menjenguk ibunya."Maaf Bu, sudah menjadi ketentuan Rumah Sakit ini, jika tindakan akan dilakukan saat biaya rumah Sakit sudah lunas" ucap Seorang petugas memberitahu Retno yang masih saja kekeh ingin segera ibunya di tindak lanjuti."Mbak" panggil Mulan yang ternyata sudah sampai di samping Retno."Eh Mulan. Ibu nggak bisa di kasih tindakan kalau biayanya nggak kita lunasin Lan. Tolongin ibuu""Hmm. Berapa total semuanya Mbak? " tanya Mulan pada sang petugas."Total biaya adalah 5 juta Mbak""Apaa, 5 juta? Kenapa banyak sekalim Ibu saya belum genap 2 jam dirawat di sini. Kenapa sampai 5 juta sih?! Kamu mau meras saya ya?!! " Bentar Retno pada

  • Kubalas Penghianatanmu Mass   Bab 48 Ternyata?

    Suara langkah kaki Andin terasa menggema di sepanjang lorong rumah sakit. Dalam fikirannya, Andin hanya terpusat pada sang papa. Entah apa yang terjadi, Andin begitu gusar. Sebelum ia berangkat bekerja, sang papa masih segar bugar. Lalu sekarang, tiba-tiba ia mendapatkan dari mamanya jika sang papa masuk rumah sakit.Tentu kabar tersebut membuat dirinya seperti hilang arah. Belum lama dirinya kembali ke rumah utama setelah membuat huru hara dengan menikahi Firman."Mama," panggilnya pada sang mama yang duduk termenung di depan ruang ICU. Di sebelahnya, terdapat Kak Dewa yang merangkul lembut lengan mamanya."Sayang" Mama Margareth mengulurkan tangannya untuk merangkul Andin yang berjalan gontai mendekati mereka."Papa kenapa ma? " tanya Andin diselingi tangisnya."Biar Dewa yang cerita ma" ucap Dewa menghentikan mamanya yang hendak bercerita."Yuk ikut kakak" Ajak Dewa berdiri dari duduknya."Kita bicara di taman ya? "Andin hanya bisa mengangguk mengikuti Kakaknya. Bukan apa-apa, Seb

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status