Share

Bab 23 (part 2)

Author: HierzhaThree
last update Last Updated: 2025-05-31 18:30:22

Alvin memutuskan untuk berhenti kuliah. Dia akan mencari pekerjaan untuk mencukupi kebutuhan keluarga kecilnya. Dia pun menelepon teman SMP nya dulu, sudah lama nggak bertemu. Tapi keduanya masih sering komunikasi.

Alvin datang ke toko sparepart mobil milik temannya itu. Dia sudah membuat janji dengan temannya itu.

"Hai Rio," sapa Alvin pada pemuda yang sedang menghitung barang-barang di etalase.

"Hai Vin," balas Rio kemudian meminta Alvin untuk masuk kedalam, dan duduk di ruang tamu.

Toko sparepart milik Rio adalah salah satu toko sparepart mobil terbesar di kota tersebut. Tokonya pun begitu luas, dan didalamnya lengkap dengan ruang tamu, kamar, dapur dan kamar mandi.

"Apa kabar?" tanya Rio pada sahabat kecilnya itu. Alvin adalah sahabat kecil Rio. Dulu saat SMP, keluarga Alvin mengontrak di kontrakan milik orang tua Rio. Alvin pun pindah sekolah, menjadi satu sekolah dengan Rio. Dari situlah mereka berteman.
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Kubayar Setiap Tetes Kesedihan Ibuku Dengan Kesuksesan   Bab 26

    Karena Linda takut Bu Rodhiah ketemu debt collector tersebut, yang tidak mau pergi jika Linda tidak membayarnya, dengan terpaksa Linda meminjam uang ke Bu Rodhiah."Akhirnya pergi juga," gumam Linda.Tiba-tiba Anisa keluar dari kamarnya lagi dan duduk disamping Linda."Ehm!" Anisa berdehem."Ehem!" Anisa berdehem kedua kalinya dengan suara yang lebih tinggi."Kamu kenapa sih Mbak?" tanya Linda menoleh ke samping."Nggak apa-apa. Tapi, aku tahu satu rahasia Lin," jawab Anisa dengan senyum-senyum sendiri."Rahasia apa?""Siapa yang mengambil sertifikat rumah ini," jawab Anisa santai.Uhuk! Linda tersedak saat Anisa mengucap masalah sertifikat rumah. "Maksud Mbak Anisa apa?" tanya Linda."Sudah lah Lin, nggak usah menutupi lagi. Aku tahu kok, tadi yang datang itu debt collector yang mau menagih uang setoran cicilan pinjam Robi kan?" jelas Anisa panjang lebar."Mbak Anisa menguping?" tanya Linda dengan nada kesal."Menguping? Maaf ya, aku bukan orang yang suka menguping.""Terus?""Laki-

  • Kubayar Setiap Tetes Kesedihan Ibuku Dengan Kesuksesan   Bab 25

    "Kamu kenapa Firda? Pulang-pulang manyun gitu," tanya Hera.Firda membuang tasnya sembarang kemudian duduk."Aku tuh kesel banget sama Andini," jawabnya."Andini? Memangnya kenapa dengan Andini?" tanya Hera penasaran.Firda pun menceritakan kejadian saat dirinya ketemu Rio, alumnus sekolahnya yang Firda taksir."Hahahaha! Jadi kamu kalah sama Andini.”"Apaan sih Tante. Bukan kalah! Ini belum berakhir, ini baru permulaan. Lihat aja ya, aku pasti bisa mendapatkan Rio," ucapnya dengan penuh percaya diri.Linda yang baru saja keluar dari kamarnya, mendengar anaknya menyebut nama seorang cowok. "Belajar yang benar, nggak usah pacar-pacaran.""Siapa yang pacaran sih Mah? Orang cuma pengin dekat aja kok," jawab Firda."Pokoknya Mamah nggak mau ya, kamu pacaran dulu. Sekolah yang pintar, biar bisa kuliah dengan beasiswa.”"Ih Mbak Linda mah kolotan. Ana

  • Kubayar Setiap Tetes Kesedihan Ibuku Dengan Kesuksesan   Bab 24

    "Hera, antarkan ibu ke kontrakan Ratna yuk. Ibu mau tanya masalah sertifikat rumah," ajak Bu Rodhiah."Memangnya ibu tahu kontrakan Mbak Ratna dimana?" tanya Hera."Tadi Bu Wiwin cerita, katanya Ratna ngontrak di Jalan Sawo, rumah yang paling depan, pinggir jalan. Rumah warna putih coklat. Ayo, Her.""Memangnya harus malam ini juga Bu? Aku capek.”"Kalau siang, kamu kan kuliah. Makanya malam-malam gini. Ayolah Her. Ibu takut sertifikat ibu ternyata Ratna gadai, terus dia tidak bisa bayar. Nanti rumah ini juga yang disita," ujar Bu Rodhiah.Dengan rasa malas, akhirnya Hera mau mengikuti permintaan ibunya. "Oke.”"Kamu perginya pakai mobil aku aja. Sudah malam ini, kasihan Dede bayi dalam perutmu," ujar Alvin keceplosan.Bu Rodhiah yang hendak menutup pintu kamar Hera menjadi tertunda, dan membuka pintu kamar lagi. "Kamu sedang hamil Her?"Hera langsung menoleh ke arah pintu

  • Kubayar Setiap Tetes Kesedihan Ibuku Dengan Kesuksesan   Bab 23 (part 2)

    Alvin memutuskan untuk berhenti kuliah. Dia akan mencari pekerjaan untuk mencukupi kebutuhan keluarga kecilnya. Dia pun menelepon teman SMP nya dulu, sudah lama nggak bertemu. Tapi keduanya masih sering komunikasi.Alvin datang ke toko sparepart mobil milik temannya itu. Dia sudah membuat janji dengan temannya itu."Hai Rio," sapa Alvin pada pemuda yang sedang menghitung barang-barang di etalase."Hai Vin," balas Rio kemudian meminta Alvin untuk masuk kedalam, dan duduk di ruang tamu.Toko sparepart milik Rio adalah salah satu toko sparepart mobil terbesar di kota tersebut. Tokonya pun begitu luas, dan didalamnya lengkap dengan ruang tamu, kamar, dapur dan kamar mandi."Apa kabar?" tanya Rio pada sahabat kecilnya itu. Alvin adalah sahabat kecil Rio. Dulu saat SMP, keluarga Alvin mengontrak di kontrakan milik orang tua Rio. Alvin pun pindah sekolah, menjadi satu sekolah dengan Rio. Dari situlah mereka berteman.

  • Kubayar Setiap Tetes Kesedihan Ibuku Dengan Kesuksesan   Bab 23 (part 1)

    "Vin, aku minta uang buat benerin ponsel dong," pinta Hera pada suaminya."Aku nggak punya uang," jawab Alvin singkat. "Kamu kan masih punya ponsel satu lagi. Ngapain sih dibenerin segala.""Iya. Tapi yang rusak itu, yang kameranya bagus. Buat foto-foto dan ambil video," ujar Hera."Pakai ponsel seadanya aja lah Her. Nanti kalau sudah ada uang, baru di betulkan," ucap Alvin."Ya sudahlah," jawab Hera lirih. Hera memilih untuk mengalah agar tidak berdebat dengan suaminya. Mungkin saja suaminya memang sedang tidak punya uang, makanya tidak memberikan apa yang Hera minta.Hera melanjutkan menyisir rambutnya didepan cermin. Wanita muda yang baru saja menikah itu, merasa sedikit kecewa dengan sikap Alvin yang semakin kesini semakin cuek dan terang-terangan mengatakan tidak punya uang."Oh ya Vin, sekarang kan aku sudah jadi istri kamu. Berarti segala kebutuhanku itu menjadi tanggung jawab mu, bukan tanggu

  • Kubayar Setiap Tetes Kesedihan Ibuku Dengan Kesuksesan   Bab 22

    "Ada apa Nek?" tanya Andini yang sudah berdiri didepan neneknya. "Aku nggak ada urusan sama kamu! Minggir!"Andini langsung mengejar neneknya dan Hera yang sudah jalan terlebih dulu menuju parkiran."Heh Ratna!" panggil Bu Rodhiah sambil menunjuk ke Ratna."Ada apa Bu?" tanya Ratna lembut."Nggak usah sok lembut gitu deh. Kamu kan yang ambil sertifikat rumahku?""Sertifikat apa Bu?" tanya Ratna bingung dengan arah pembicaraan mertuanya."Nggak usah pura-pura nggak tahu deh Mbak Ratna. Kamu pasti yang sudah mencuri sertifikat rumah kan? Karena kamu sudah tahu rumah itu milik Mas Anto. Ngaku aja deh!" desak Hera."Astaghfirullah hal adziim.”"Nggak usah sok polos deh Mbak!" bentak Hera."Aku memang sudah tahu kalau itu rumah ternyata milik Mas Anto, tapi bukan berarti aku juga yang ambil sertifikat rumah itu Bu, Her! Buat apa?" Ratna mencoba membela diri.Andini yang sudah berdiri dekat ibunya memilih diam, membiarkan ibunya membela dirinya sendiri."Lihat sekarang, kamu bisa beli emas

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status