Share

27. Aku Kelaparan

POV Arman

Perutku lapar, sejak tadi suaranya meronta tiada henti. Kupandangi layar ponsel, pesanku ke Yuli tidak kunjung dibalas sejak sebulan yang lalu.

Betapa egoisnya dia, kini dia membuangku serupa sampah. Padahal dulu wanita itu selalu merayu, mendekatiku dengan beragam cara ketika Lia pergi bekerja dan tidak ada siapa pun di rumah.

Sejak ditinggal Yuli, aku sudah berusaha mencari pekerjaan, apa pun. Tak kupedulikan lagi sengatan matahari yang membakar kulit, kutelusuri emperan toko untuk bertanya pada orang-orang mengenai lowongan pekerjaan. Menjadi tukang bersih-bersih tak apa, asal aku bisa dapat uang dan membeli makan.

Sempat aku melihat Lia waktu itu. Kini dia terlihat berbeda. Wajahnya semakin bersinar saja. Apakah dia bahagia setelah berpisah denganku? Apakah selama menikah denganku dia banyak menderita? Ah, semua ini gara-gara si Yuli.

Sungguh aku menyesal telah menyia-nyiakan Lia, perempuan manis yang tidak pernah menuntut dan tidak banyak tingkah.

Aku pernah menghubungin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status