Share

32. Membuka Hati

"Mbak ... gak mau cerita sesuatu ke aku?" Lita menunduk. Jemarinya asyik men-scroll laptop di hadapan.

Aku yang tidak mengerti akan ucapannya lantas mengerutkan dahi. "Sesuatu? Cerita apa, ya, Dek?"

"Aku kemarin sempat liat bos Mbak itu genggam tangan Mbak saat aku masuk ke mobil." Nada bicara yang digunakan Lita terdengar santai. Tapi, aku bisa menemukan keseriusan di dalamnya. Yah ... ada sedikit penekanan. Bahwa hal yang dia bicarakan adalah sesuatu yang serius.

"Oh ... itu." Aku menelan ludah, gugup. "Sebenarnya ... mbak udah lama pengin cerita ini. Tapi, mbak masih ragu, Dek."

"Ragu kenapa? Bos Mbak udah punya istri?" Tatapan Lita beralih dari layar laptop, tajam menusuk menghujam bola mataku.

"Enggak. Dia masih single, kok, Dek. Mbak udah tanya-tanya karyawan lain dan konfirmasi. Mbak tau, kok. Mbak harus berhati-hati."

"Terus? Masalahnya apa?"

"Mbak masih ragu aja. Dia beneran serius ato hanya sekadar main-main. Usia mbak udah gak muda lagi. Bukan waktunya 'tuk main-main. Mbak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status