Share

Episode 2

Penulis: Pena_Digital
last update Terakhir Diperbarui: 2022-11-28 15:37:03

Dinasti Zong, kota Biluo.

"Hey Long... kau sudah datang."

"Hai paman Fei."

"Hai Long."

"Hai paman Feng."

Sapaan yang terdengar sangat ramah bukan? Tapi sayangnya semua itu tidak sama dengan kenyataan yang sebenarnya.

Mereka akan mengejek Long di belakangnya, karena kemampuannya yang lemah itu.

"Fei, siapa anak itu? Sepertinya dia sangat populer di sini, apa dia sangat kuat?"

"Kau baru saja pulang ke kota Biluo setelah sekian lama, jadi wajar jika kau tidak pernah melihatnya." Fei Han menepuk punggung Zan, "Dia ito Long, mantan tuan muda Keluarga Xiao. Dia bukan yang terkuat di sini, melainkan dialah yang terlemah di paviliun Cuxiao ini."

"Hah?! Yang terlemah? Bukan yang terkuat?"

"Haish... tentu saja bukan. Dia di juluki sebagai pemburu terlemah di dunia, dia bahkan sering kali terluka di misi tingkat E."

"Bagaimana bisa seperti itu, bagaimanapun dia itu kan dari keluarga Xiao."

"Meskipun dia dari keluarga Xiao, tapi dia adalah sampah kultivasi seperti kita. Tapi bukan hanya itu, selain sampah kultivasi dia juga sampah dalam pelatihan tubuh fisik."

"Apa dia setidak berguna itu? Kasihan sekali."

"Ya, mau bagaimana lagi. Itu memang sudah takdirnya."

"Sudahlah, takut nanti dia mendengarnya."

"Cih! Dasar tua bangka! Aku sudah mendengar semuanya!" batin Long yang memang mendengar semua hal yang di bicarakan kedua paman itu.

"Long! Kau terluka lagi?!" seru seorang gadis cantik yang seumuran dengannya yang terlihat tengah berlari ke arahnya.

"Oh, Hai. Apa kau akan ikut juga dalam misi hari ini, Yin?"

"Tidak, hari ini aku mau tidak ikut dalam misi."

"Ooh..."

Long dan Yin pun mencari tempat duduk yang berada di pojokan, jauh dari para pemburu lainnya.

"Bagaimana kau bisa terluka seperti ini lagi?"

"Oh ini? Ini hanya luka kecil. Kemarin aku menjalankan misi level E, tim tidak membawa pil penyembuh jadi aku terluka."

"Hah?! Jadi mereka benar-benar tak membawa persediaan pil sama sekali, karena menganggap misi ini tidak beresiko?"

"Ya, mau bagaimana lagi Yin. Kau tau kalau aku memang yang terlemah di sini, bahkan kau saja yang seorang wanita lebih kuat daripada aku." Long nampak tersenyum kecut saat mengucapkan kalimat itu.

"Haish..." Yin mengela nafasnya dan melirik ke arah Long yang menunduk lesu.

Nan Gong Yin, adalah anak dari Nan Gong Cai. Keluarga Nan Gong adalah keluarga pebisnis, tapi Yin lebih menyukai pelatihan. Meskipun dia juga tidak bisa berkultivasi karena ada sesuatu yang salah dalam tubuhnya, yang menyebabkan dia tak bisa mengumpulkan Qi dalam dantian.

Namun dia cukup baik dalam pelatihan tubuh Fisik, dia bahkan sudah menjadi pemburu level C di paviliun Cuxiao.

Meskipun di paviliun Cuxiao ini hanya ada pemburu level A sebagai pemburu terkuat, namun tetap saja paviliun ini adalah yang paling terkenal di kota Biluo.

Belum pernah muncul seorang pemburu monster level Ss di kota Biluo ini, sedangkan untuk yang level S pernah ada satu orang yang mendapatkan level itu.

Tapi sekarang dia sudah menjadi ketua di paviliun Cuxiao ini, dan sudah tidak pernah lagi menjalankan misi memburu monster.

"Yin, semua orang sudah bersiap. Aku juga harus kesana, aku pergi dulu." pamit Long.

"Ehm. Jaga dirimu baik-baik, jangan sampai kau terluka lagi."

"Terimakasih kai sudah mengkhawatirkanku, Yin."

"Aku akan menjadi ketua kalian dalam misi ini, apa ada yang keberatan?"

"Tidak ketua, kau memang yang paling kuat di tim ini." seru beberapa orang.

"Semuanya, hari ini kita akan melakukan misi level E. Jadi aku ingatkan pada kalian semua, jangan menjadi beban bagi teman satu tim kalian jika kalian tidak ingin di permalukan." pria muda bernama Dong Gu itu melirik pada Long dengan senyum sinisnya.

"Baik."

"Cih! Terus saja mengejekku, andai saja aku lebih kuat darimu akan ku patahkan lehermu!" geram Long yang hanya bisa dia pendam dalam hati.

"Kau tidak pantas untuk Yin! Lebih baik kau mati daripada menjadi beban di tim ini nanti." Dong Gu mengepalkan erat tangannya, "Baiklah semuanya, kita berangkat sekarang!"

"Ayo!" seru semua orang.

Akhirnya tim berisikan sepuluh orang itu berangkat ke hutan hantu untuk memburu monster, dan Dong gu sebagai pemburu level C di tugaskan sebagai ketua tim itu.

Setibanya di hutan hantu, mereka mulai menangkap monster yang terlihat. Karena semua anggota tim itu terdiri dari para pemburu level D, mereka tidak kesulitan membunuh monster di pinggiran hutan hantu itu.

Serigala yang sedang menyerang Long saat ini berada pada tingkat tubuh semu level dua. Namun meskipun hanya level dua, serigala itu sudah sangat merepotkan bagi Long.

Grrrr...

Serigala itu menampakkan gigi-giginya yang tajam dengan air liur yang terus menetes, dia menatap Long bagaikan menatap santapan yang sangat lezat.

"Sial!! Si Dong Gu itu sepertinya memang sengaja ingin membuatku terbunuh di sini." Gumam Long yang terus mencoba mengalahkan serigala itu.

Serigala it menerjang ke arah Long dengan kecepatan tinggi, hingga.

Srak!

Srak!

Srak!

Beberapa cakaran mendarat di tubuh Long dan membuat beberapa luka di sana, sedangkan semua anggota timnya sudah tidak lagi terlihat.

Genangan darah segar sudah mengelilinginya, namun kucuran darah itu masih terus mengalir dari luka-luka di tubuhnya.

Deruan nafas berat bercampur dengan keputusasaan yang melekat, membuat pemuda yang tengah sekarat itu terlihat semakin mengenaskan.

Xiao Long, pemuda berumur 15 tahun ini sebenarnya adalah tuan muda keluarga Xiao yang sangat terpandang di kota Cuxiao.

Namun takdir seolah tengah bermain-main dengan hidupnya, kedua orang tuanya mati karena di jebak oleh pamannya sendiri dan dia juga terusir dari kediaman itu bersama adiknya yang sedang sakit parah.

"Keluarga Xiao tidak membutuhkan sampah sepertimu! Kau hanyalah beban dan aib keluarga, kau hanya parasit merugikan yang harus segera di singkirkan!" perkataan dari pamannya yang bernama Xiao Yang itu, masih sangat melekat di ingatannya.

"Apa aku benar-benar akan mati di sini hari ini?" air mata jatuh  dari pelupuk matan Xiao Long, "Haha... apa takdir sangat bahagia bermain-dengan hidupku? Aku di usir dari kediaman Xiao, bekerja sebagai pemburu monster! Cih! Pemburu monster?!" senyum keputusasaan pun nampak di wajah tampannya yang sudah berlumuran darah itu.

"Yan, maafkan kakakmu yang tidak berguna ini. Andai saja aku bisa sedikit lebih kuat, nasib kita pasti tidak akan seperti ini."

Long mengepalkan erat-erat tangannya dan berteriak sekuat tenaga, "Aaarrgghh...! Aku tidak terima! Aku masih ingin hidup, untuk membalaskan dendamku!!"

Xiao Long menghembuskan nafas terakhirnya setelah batuk darah yang di alaminya.

Serigala hitam itu berjalan mendekati tubuh Long yang sudah terkapar tidak bernyawa itu, namun tiba-tiba...

Blar

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Andy Vandeko
knp bab 1 dan 2 isi nya sama?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Kultivasi abadi   Episode 18

    "Sifat buruk melawan sifat baik, tapi bagaimana jika sifat buruk bertemu dengan sifat yang sama buruknya. Benar, itu hanya jebakan! Karena aku melawan sifat buruk dengan sifat baik, semuanya jadi terkendali. Tapi yang harus kulakukan saat ini adalah membuat kekacauan!" Seringai tipis terbit di bibir Gu Lang, saat dia menemukan cara tercepat menangani situasi tidak menguntungkan itu.Gu Lang mulai menyerang monster-monster itu dengan jurus Pedang Neraka ciptaannya. Dan benar saja, para monster tidak punya otak dan akan saling menyerang satu sama lainnya.Sedangkan si penyebab kerusuhan itu, hanya perlu menghindar dari ledakan yang di sebabkan oleh benturan dua kekuatan yang sama kuatnya itu. Gu Lang tersenyum karena pengetahuannya di kehidupan lalu, kini kembali berguna.Dulu dia sering ditindas oleh teman-temannya, dan pada awalnya dia hanya bisa diam dan menyalahkan nasib kehidupannya yang memang seburuk itu. Tapi seorang gadis cantik pernah mengatakan sesuatu yang masi

  • Kultivasi abadi   Episode 17

    Benar, seragam. Dia mengenakan baju putih abu-abu itu, lengkap dengan tas dan sepatu. Entah harus seperti apa Gue Lang bereaksi saat ini, haruskah dia senang karena bisa kembali ke dunianya atau justru sedih karena harus kembali menjalani hidupnya yang menyedihkan seperti dulu lagi."Sadarlah! Kau harus sadar dan lepas dari dunia mimpi ini, atau kau benar-benar akan mati!" Sebuah suara yang begitu besar dan menggelegar pun terdengar oleh Gu Lang, dan membuatnya mengerti dimana dia berada saat ini.Dia masih ada di tangga percobaan, namun dia masuk ke dalam dunia mimpi yang sengaja menciptakan ilusi masa lalu orang-orang yang terjebak. Dan jika orang itu tidak segera sadar dan lepas dari ilusi itu, maka orang itu akan mati."Sial! Aku harus segera keluar, tapi bagaimana caranya keluar dari sini!?" Gu Lang berusaha mencari ingatan tentang array ilusi seperti ini, untuk menemukan kelemahnnya, "Benar, pusat array. Aku harus mencari dimana pusat arraynya berada!"Gu Lang

  • Kultivasi abadi   Episode 16

    Bukannya Tetua Agung tak bisa langsung memberikan pil penyambung nyawa level empat itu pada Gu Lang. Tapi sebagai tetua Agung, dia tetap harus menjunjung tinggi aturan sekte yang sudah ada sejak sekte Bulan Sabit didirikan, dan masih di pertahankan hingga saat ini."Asal kau tau saja anak muda, sudah seratus tahun lamanya tidak pernah ada orang yang berhasil menyelesaikan semua tantangan di menara sembilan tingkat. Dan orang yang gagal, jika tidak mati mereka pasti cacat. Jadi pikirkan baik-baik, apa kau tetap akan pergi ke sana atau tidak."Gu Lang langsung mengangguk dengan yakin, tanpa berpikir panjang lagi. Hal itu membuat Tetua Agung semakin menyukai sosok Gu Lang, dan berniat untuk menjadikannya murid pribadi, jika Gu Lang mampu menaklukkan semua tantangan di menara sembilan tingkat.Tanpa menunggu lama, Gu Lang segera berpamitan dengan tetua Agung, memintanya untuk menjaga Xiao San sampai dia kembali. Setelah berpamitan dengan tetua Agung, Gu Lang segera berangkat

  • Kultivasi abadi   Episode 15

    "Kau hanya mengada-ada! Aku bahkan tidak melihat dia menggunakan jarum itu saat pertarungan, jangan-jangan kaulah yang sengaja melakukannya!? Sengaja mengganggu pertandingan di arena hidup mati adalah kejahatan besar!"Gu Lang mendecih mendengar pembelaan diri dari tetua itu, hanya untuk menyelamatkan harga dirinya sebagai tetua arena hidup mati. Namun dengan status tetua itu yang sudah pasti lebih tinggi darinya, membuat opini semua orang kembali berbalik mendukung sang tetua meskipun Gu Lang sudah menunjukkan bukti nyata.Hanya dengan satu kalimat sangkalan dan tuduhan, Gu Lang justru menjadi tersangka saat ini. Namun tak ada rasa cemas dan takut sedikitpun pada diri Gu Lang saat ini, dia bahkan terlihat sangat tenang dalam mengalami situasi yang tidak menguntungkan untuknya."Bukankah tetua mengatakan jika tetua tidak melihat dia menggunakan jarum ini, tetua Fang Teng yang terhormat?" tanya Gu Lang sambil mengangkat jarum itu, "Lalu bagaimana tetua bisa mengatakan jik

  • Kultivasi abadi   Episode 14

    "Kita pergi ke arena hidup mati!" tantang Xiao San dengan percaya diri. Dan pria yang dia tantang pun tersenyum mengejek pada Xiao San, sebelum akhirnya mengiyakan tantangan itu dengan senang hati.Sedangkan Gu Lang sangat terkejut mendengar ucapan Xiao San barusan. Dengan cedera seperti itu, dia justru ingin bertarung di arena hidup mati?Tapi pada dasarnya, Xiao San memiliki alasan tersendiri kenapa dia memilih untuk bertarung di arena hidup mati, daripada bertarung lepas seperti ini.Karena di arena hidup mati memiliki aturan, aturan yang tidak bisa di langgar oleh siapapun. Jadi setidaknya pertarungan akan berlangsung dengan adil, dan benar-benar hanya mengandalkan kekuatan semata jika mereka bertarung di atas arena hidup mati.**Arena hidup mati, jurang pelatihan...Seorang tetua dengan jenggot dan rambut putih itu berdiri di tengah arena hidup mati, dengan Xiao San berada di sisi kiri dan pria licik itu berada di sisi kanannya."Apa kalian sudah siap?" Kedua kubu pun menganggu

  • Kultivasi abadi   Episode 13

    Pria itu menggeram kesal, dan langsung menyerang Gu Lang.Dia menerjang maju dengan akar spiritualnya yang berbentuk sebuah tongkat, "Cih! Aku belum pernah melihat ada orang yang menggunakan alat kelaminnya, sebagai sebuah senjata." Ejek Gu Lang karena memang tongkat itu berbentuk tak ubahnya alat kelamin seorang pria."Bedebah! Akan kubuat kau mati di bawah kekuatan tongkat iblisku!" serunya dengan marah.Aura iblis tiba-tiba saja menyelimuti tongkat itu, membuat Gu Lang sedikit terkejut karenanya begitu juga dengan Luxia yang langsung memperingati Gu Lang untuk berhati-hati."Jangan sampai kau menyentuh tongkat itu, Gu Lang. Dia akan membuat tubuhmu dikuasai oleh iblis dan berubah menjadi abu!""Kekuatan iblis ya? Apakah akar spiritualku juga termasuk iblis? Kalau begitu mari kita coba," batin Gu Lang yang tidak berniat untuk menghindar sama sekali, dan dia justru mengeluarkan akar spiritual langkanya, black shadow.Pria itu pun tersenyum karena mengira Gu

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status