Share

Bab 161

Penulis: Evanscapenovel
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-19 08:59:54

Xiao Tian duduk di dalam kamar kapal yang disediakan oleh Vianshi'er, tertegun melihat sumber daya yang menumpuk bak gunung. “Patriark Sekte Gunung Abadi benar-benar royal. Dia memberikan sumber daya sebanyak ini. Aku mengerti bahwa dia ingin menjalin hubungan denganku, tetapi jumlah ini sulit untuk aku kembalikan.”

“Tuan tidak perlu merasa sungkan. Dengan bakat Tuan, mengumpulkan harta sebanyak ini bukanlah hal yang sulit. Sekarang, lebih baik Tuan manfaatkan sumber daya ini. Dengan tingkat kemampuan Tuan saat ini, akan sulit untuk bergerak bebas di Alam Qinwu.”

Xiao Tian ditemani oleh roh artefak pedang misterius, yang kini menjadi teman obrolannya.

“Aku mengerti. Saat ini, aku akan memurnikan sumber daya ini tanpa harus berpikir terlalu banyak.”

Metode kultivasi Xiao Tian sangat istimewa. Alih-alih memurnikan sumber daya dengan menyerap energi dari luar, dia membuka mulutnya lebar-lebar dan melahap semuanya. Sumber daya yang melimpah itu mulai memasuki mulutnya, dan Xiao Tian m
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
mantap bah
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Kultivator Inti Semesta   CH-562

    Saat Xiao Tian masih mengobrol dengan Bai Ruochen, suara Xiao Jian terdengar lagi, lebih tegas, lebih berat, menggetarkan ruang di sekelilingnya. “Xiao Hu, kamu pimpin acara. Sekarang sudah saatnya kompetisi dibuka secara resmi!” Nada suara Xiao Jian kali ini mengandung tekanan tak terbantahkan. Suaranya tidak hanya terdengar di telinga, tapi seolah menekan langsung ke dada semua yang hadir di istana emas itu. Ruang yang megah mendadak terasa lebih hening, seolah menunggu instruksi berikutnya dengan napas tertahan. Xiao Hu, adalah adik Xiao Jian, dia langsung berdiri di udara menatap semuanya. Wajahnya penuh kewibawaan, tubuhnya tegap dan otoritasnya sangat terasa. Garis rahangnya tegas, tatapannya lurus ke depan tanpa goyah, menandakan bahwa dia bukan hanya sekadar pelaksana perintah, melainkan tokoh penting yang terbiasa memegang kendali. Kemudian dia menatap tiga puluh generasi muda Klan Xiao. “Kalian juga memasuki arena!” “Baik Tetua.” Jawaban serempak itu menggema dengan kek

  • Kultivator Inti Semesta   CH-561

    Setelah menyambut para tamu spesial, beberapa generasi muda Klan Xiao muncul di istana emas itu. Ada tiga puluh generasi muda dengan aura yang sangat kuat, aura mereka menyelimuti seluruh arena seperti gelombang energi yang tidak bisa dihindari. Setiap langkah mereka menimbulkan getaran ringan di udara, dan wajah mereka penuh dengan keyakinan dan kebanggaan. Setiap gerakan mereka menunjukkan bahwa mereka adalah para jenius yang dipersiapkan untuk menjadi pemimpin masa depan Klan Xiao. Langkah kaki mereka tidak tergesa, namun memiliki irama yang menggetarkan. Setiap sorot mata menyapu arena dengan rasa percaya diri yang tidak dibuat-buat. Aura keturunan langsung Klan Xiao terpancar jelas dari tubuh mereka, seperti sinyal tak terbantahkan akan garis keturunan murni yang mereka bawa. Bahkan sebelum pertarungan dimulai, sebagian penonton telah menggertakkan gigi, merasakan tekanan mental yang tak terlihat. Di singgasana utama, Xiao Jian memperhatikan mereka satu per satu. Tatapannya tid

  • Kultivator Inti Semesta   CH-560

    “Hahaha, Yang Mulia Xiao Jian, aku tak berharap kamu akan menyaksikan kompetisi ini! Walaupun aku sedikit kecewa, tadinya aku datang ingin bertemu denganmu secara langsung. Sayang, yang hadir hanya tubuh klon, bukan tubuh sejati,” ucap seorang pria paruh baya dengan nada yang cukup sombong. Nadanya santai, tapi terselip ketidaksenangan yang sengaja dipertontonkan. Suasana yang tadinya mulai mereda kembali mengencang. Beberapa tokoh penting yang berdiri tidak jauh dari pria itu segera mundur dua langkah. Mereka menjauhkan diri tanpa suara, hanya dengan tatapan tajam dan ekspresi penuh perhitungan. Tidak ada yang ingin terseret oleh kalimat sembrono itu. Ini adalah wilayah Klan Xiao, bukan tempat untuk memainkan sindiran terhadap Xiao Jian. Aura di sekitar pria itu mulai bergolak perlahan, namun bukan berasal dari dirinya sendiri. Ada tekanan samar yang mulai muncul di atas langit, seperti kabut yang menebal sebelum badai. Xiao Jian tersenyum kecil. Tidak menjawab dengan kata-kata.

  • Kultivator Inti Semesta   CH-559

    Ketika orang-orang berlutut dengan khidmat, dan penuh pemujaan. Mereka melihat Xiao Tian tidak berlutut. Sosoknya tetap berdiri tegak, bahkan saat langit terasa menunduk karena kehadiran Kaisar Dewa Tertinggi. Semua orang yakin, bahwa Xiao Tian pasti mati. Tidak ada yang mengira akan ada yang berani menunjukkan sikap seperti itu di hadapan Xiao Jian, apalagi di tengah arena yang dijaga oleh hukum dan otoritas Klan Xiao. Wajah para tetua, murid inti, bahkan beberapa pemimpin kekuatan yang duduk di tribun, berubah. Mereka saling melirik dengan tatapan terkejut, khawatir, atau bingung. Beberapa bahkan menggertakkan gigi, merasa seolah sedang menyaksikan detik-detik terakhir seseorang yang akan musnah karena kesombongannya sendiri. Pemilik Villa Hati Seribu Bintang dan Pemimpin Paviliun Bayangan Naga Abadi mengirimkan transmisi suara terhadap Xiao Tian. Nada mereka cepat dan tegang. “Teman muda, cepat berlutut. Jangan impulsif! Walaupun kamu tidak ingin berlutut bahkan terhadap langit

  • Kultivator Inti Semesta   CH-558

    Setelah batu persegi empat itu diperlihatkan dan membuat seluruh mata tertuju kepadanya, batu itu menghilang kembali. Tidak pecah. Tidak ambruk. Ia kembali tenggelam seperti ditelan ruang dimensi yang menjaga namanya tetap abadi di balik kompetisi. Tanah menutup kembali dengan formasi yang menyala lembut. Keheningan yang menyusul bukan karena keterkejutan, tapi karena seluruh penonton dan peserta sedang menyerap makna dari semua yang baru saja mereka saksikan. Ini bukan hanya ajang adu kekuatan. Ini adalah pertarungan untuk menjadi sejarah. Lalu, Tetua itu melanjutkan ucapannya. Wajahnya tidak menunjukkan perubahan, namun nada suaranya kini lebih bersemangat. “Sekarang kompetisi akan dimulai secara resmi, dan kita akan menyaksikan kehadiran orang yang selalu ingin kalian semua lihat!” BUZZ!!! Selesai berbicara, semua orang melihat cahaya yang sangat terang di lokasi kosong di antara tribun penonton. Cahaya itu muncul perlahan, namun dalam hitungan napas, berubah menjadi ledakan ke

  • Kultivator Inti Semesta   CH-557

    Para pemimpin kekuatan membungkukkan tubuh mereka terhadap Tetua Klan Xiao itu. “Tuan, maafkan kami karena tidak bisa mengontrol emosi. Kami tidak akan mengulanginya lagi!” Nada suara mereka terdengar penuh ketundukan, bukan sekadar karena rasa hormat, tapi karena sadar bahwa tindakan gegabah mereka nyaris memicu amarah Klan Xiao. Bahkan mereka yang telah menempati posisi tertinggi di kekuatan masing-masing tahu, satu kesalahan di tempat ini bisa menghapus nama mereka dari peta kekuatan galaksi. Suara membungkuk mereka serempak seperti gema kesalahan yang tak bisa ditutupi dengan harga diri. Mereka berdiri sebagai pemimpin, namun di hadapan Tetua Klan Xiao, mereka tak lebih dari para murid yang ditundukkan oleh sistem yang lebih tua dari usia organisasi mereka sendiri. Xiao Tian yang melihat itu dari arena beladiri sedikit tersenyum. Walaupun banyak nafsu pembunuh yang diarahkan kepadanya, tidak mengubah ekspresinya sama sekali. Dia tetap tenang dan dingin seperti sebelumnya. Tatap

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status