Share

CH-274

last update Last Updated: 2025-01-30 07:26:18

“Haaah! Apakah kamu tidak mengerti? Baiklah, jika kamu tidak mengerti, aku akan menjelaskannya kepada manusia bodoh sepertimu.”

Tanaman kaisar obat Suci sedikit terdiam sejenak. Dia seperti manusia yang bisa berkomunikasi dengan siapapun. “Manusia serakah, kami memang tanaman obat yang biasa disempurnakan oleh manusia. Namun, aku berbeda, aku memiliki kesadaran, memiliki perasaan, memiliki kebijaksanaan. Jika kamu memurnikan ku, kamu sama saja seperti iblis yang memurnikan manusia hidup-hidup. Tidak masalah jika aku tanaman kaisar obat Suci memiliki salah terhadap manusia, jika aku telah membantai ras manusia, membunuh siapapun tanpa pandang bulu, kamu ingin memurnikan ku wajar. Tapi, aku tidak pernah membuat masalah dengan manusia, jadi atas dasar apa manusia ingin memurnikan ku yang telah memiliki kehidupan seperti kamu?”

‘Kamu’ ‘Kamu….’ kata-kata itu terngiang-ngiang di telinga Xiao Tian, dia sedikit terdiam mencerna ucapan tanaman kaisar obat Suci.

Whooss—

Xiao Tian tiba-tiba
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
makin misterius
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Kultivator Inti Semesta   CH-275

    Xiao Tian dibawa ke suatu tempat oleh tanaman kaisar obat Suci, dia tidak menyangka bahwa kebun obat ini lebih luas daripada yang terlihat dipermukaan, luasnya mencapai beberapa ratus ribu mil. “Anak manusia, itu adalah tanaman yang kamu inginkan, aku harap kamu tidak kecewa dengan semua ini,” ujar tanaman kaisar obat Suci. Xiao Tian sangat tercengang, karena yang ada di hadapannya bukan tanaman biasa, semuanya selevel dengan kaisar obat Suci, hanya tanaman ini tidak memiliki kecerdasan sepertinya. “Kaisar obat Suci, ini lebih dari cukup. Aku sungguh puas.” Xiao Tian mengambil tanaman yang mengandung atribut kekuatan jiwa dengan jumlah banyak, lalu dia langsung memurnikannya di tempat. Semua tanaman yang mengandung kekuatan jiwa dilebur olehnya, lalu Xiao Tian mulai menyerap energinya. Kecepatan Xiao Tian berkultivasi jiwa membuat tanaman kaisar obat Suci berdecak kagum kembali. “Anak ini tidak hanya luar biasa dalam kultivasi beladiri, kultivasi jiwanya juga sangat berbeda deng

    Last Updated : 2025-01-30
  • Kultivator Inti Semesta   CH-276

    Setelah menyelesaikan semuanya, Xiao Tian menghubungi Li Shi, Li Shi langsung tiba, karena selama Xiao Tian berada di kebun obat, dia terus menunggunya di luar. Saat Xiao Tian bertemu Li Shi, dia bertanya dengan ekspresi tenang. “Apakah ada seseorang dari Sekte Xian yang datang?” Li Shi menggelengkan kepalanya. “Belum ada, mungkin berita kematian Tetua Yan belum sampai di telinga Kepala Sekte Xian. Dermawan Tian, sekarang apa yang akan kamu lakukan?” Whooss— Xiao Tian memberikan cincin dewa kepada Li Shi. “Di dalamnya ada pil Zuxian grandmaster tingkat 10 hingga tingkat 13, sekarang Patriark Li bisa berkultivasi terlebih dahulu, setelah berhasil menerobos alam Suci, Patriark Li bisa mengantarku ke Rumah Suci Immortal untuk melakukan tes.” Patriark Li tertegun mendengar ucapan itu, bukan karena Xiao Tian ingin pergi ke Rumah Suci Immortal, tapi pil yang Xiao Tian sebutkan. Dia menerima cincin dewa itu dengan tangan bergetar, lalu dia memasukkan kesadarannya ke dalam cincin dewa, s

    Last Updated : 2025-01-30
  • Kultivator Inti Semesta   CH-277

    “Tuan Muda, aku tidak memiliki dendam dengan Tuan Muda, jadi tolong jangan bunuh kami,” ucap orang paling kuat diantara anggota Klan Fu. “Hmm, bagaimana bisa kamu tidak memiliki dendam denganku, aku yang telah membunuh Patriark mu, jadi tentu saja kamu memiliki dendam. Terlebih lagi, aku membunuh orang-orang dari Sekte Xian, jadi sudah tidak ada tawar-menawar lagi!” Whooss— Xiao Tian mengibaskan tangannya, lalu orang-orang dari klan Fu langsung menghilang dari pandangan semua orang. Tidak ada ledakan, tidak ada riak, orang-orang hanya merasakan energi yang mengerikan, lalu orang-orang Klan Fu menghilang. Ssssttttttttttt… Semua orang menghirup udara dingin. Mereka sangat ngeri dengan kekuatan pemuda itu. “Mengapa dermawan Tian menjadi lebih mengerikan? Bahkan kekuatannya jauh lebih besar daripada ketika berhadapan dengan Tetua Yan.” Orang-orang dari Klan Li terus berbicara satu sama lain. Namun, mereka tidak ada yang berani bertanya langsung terhadap Xiao Tian. “Patriark Li, tid

    Last Updated : 2025-01-30
  • Kultivator Inti Semesta   CH-278

    “Sangat lemah.” Xiao Tian melemparkan pemuda botak itu dengan santai. “Uhuk, uhuk, uhuk.” Pemuda botak itu terus batuk sambil memegangi lehernya. Dia berdiri lalu menunjuk Xiao Tian. “Bajingan, kamu berani menyakitiku, aku tidak akan membiarkanmu pergi.” “Cukup!” Namun, saat pemuda botak itu siap melepaskan auranya, Tetua yang menjaganya langsung berteriak. “Dixue, apakah kamu belum cukup mempermalukan dirimu sendiri di hadapan banyak orang?” tanya Tetua yang mengawalnya dengan nada yang sedikit kesal. “Tetua, aku…” Pria botak itu terdiam, walaupun dia belum menerima kenyataan bahwa dia bisa dikalahkan dengan mudah oleh pemuda yang tidak dikenal ini. Orang-orang yang berada di halaman Rumah Suci Immortal menjadi sedikit ramai, para murid-murid dari berbagai kekuatan yang akan menantang ujian terus membicarakan kejadian itu, terutama mereka para murid wanita. “Siapa pemuda itu? Aku tidak menyangka Klan kelas tiga memiliki generasi muda yang sangat berbakat, dan dia juga terlihat

    Last Updated : 2025-01-30
  • Kultivator Inti Semesta   CH-279

    “Orang tua, Klan Cai ku memiliki wilayah utama di alam atas, jika para petinggi mengirimkan utusannya untuk menghancurkan Rumah Suci Immortal mu, tamat sudah riwayatmu!” “Hahahaha, anak kecil, Klan Cai bisa bertindak sesukanya karena pernah berjumpa dengan Klan Xiao penguasa galaksi, jika aku melaporkan tindakan Klan Cai ini, musnah sudah Klan Cai mu, karena Klan Cai secara sengaja telah mencoreng nama agung Klan Xiao. Jadi kamu tidak perlu menyebutkan Klan Cai mu di Rumah Suci Immortal ku, karena aku tidak takut terhadap Klan Cai, bahkan Klan Cai yang berada di Alam Zuwu!” Buzz— Tuan Muda kedua Klan Cai dilemparkan keluar bersama dengan pria paruh baya yang mengawalnya. Setelah itu, pemilik Rumah Suci Immortal berkata lagi. “Sekarang siapa yang ingin menantang ujian ku? Jika kalian tidak memiliki cukup kekuatan, lebih baik mengurungkan niat kalian, agar tidak ada ucapan buruk terhadap Rumah Suci Immortal ku gara-gara ketidakmampuan kalian!” “Aku akan menantangnya.” Saat semua o

    Last Updated : 2025-01-30
  • Kultivator Inti Semesta   CH-280

    Xiao Tian melihat seorang lelaki tua dengan rambut putih panjang sepinggang mendekatinya. Dia tahu bahwa ini adalah pemilik Rumah Suci Immortal. “Generasi muda telah bertemu dengan generasi yang lebih tua.” Melihat Xiao Tian sangat sopan, pemilik Rumah Suci Immortal tersenyum. “Anak muda, aku sudah menunggumu sangat lama, aku kira tidak akan ada yang bisa menyelesaikan ujian ku, akhirnya setelah menunggu ribuan tahun, ada yang bisa menembusnya. Perkenalkan siapa dirimu.” “Senior, aku dipanggil Tian.” Xiao Tian sedikit terdiam, lalu dia berbicara lagi. “Senior, untuk apa kamu melakukan ini semua? Aku tidak percaya bahwa ini hanya untuk memberikan token kehormatan, pasti senior memiliki maksud lain dengan mengatur banyak formasi seperti itu untuk ditembus oleh generasi muda.” tanya Xiao Tian dengan nada menyelidiki. “Hahahaha, anak muda, sepertinya kamu tidak hanya memiliki kekuatan, tapi kamu juga memiliki kecerdasan. Aku memang membutuhkan sesuatu dari generasi muda, tapi generasi

    Last Updated : 2025-01-31
  • Kultivator Inti Semesta   CH-281

    Pemuda itu menatap ke arah kuil. “Kamu harus tahu bahwa kita adalah kultivator, jadi jangan gunakan kekuatan jiwa untuk bertarung, izinkan menggunakan kekuatan beladiri kita!” Namun, sayang, suara di kuil itu tidak menjawab sepatah katapun, alhasil pemuda itu berdiri lagi walaupun keadaannya sudah sedikit memprihatinkan. “Bajingan, jika kita bertarung menggunakan kekuatan beladiri, kamu tidak akan memiliki peluang sedikitpun! Namun, walaupun aku bukan ahli dalam kekuatan jiwa, aku adalah kultivator alam Yang Diagungkan. Jadi, aku akan bertarung denganmu menggunakan pengalaman tempurku!” Xiao Tian sangat terkejut ketika lawannya memiliki ranah alam Yang Diagungkan. Itu adalah alam yang lebih tinggi daripada alam Agung. Dia masih sangat muda, tapi sudah memiliki ranah setinggi itu, latar belakang pemuda itu pasti tidak biasa-biasa saja. “Lakukan, apa yang ingin kamu lakukan!” Walaupun dia harus menghadapi kultivator setinggi itu, jika dia harus berhadapan dengan level jiwa yang sama,

    Last Updated : 2025-01-31
  • Kultivator Inti Semesta   CH-282

    Setelah mengucapkan terima kasih, Xiao Tian langsung dikirim pergi, dia kembali ke tempat asalnya. Ketika dia muncul, dia berada di pinggir kolam kembali, dan di situ Pemilik Rumah Suci Immortal masih menunggunya. Xiao Tian melihat wajah pemilik Rumah Suci Immortal sangat gelisah, apalagi ketika melihatnya. “Tian, kamu kembali dengan sangat cepat, apakah kamu gagal dalam misi yang aku berikan?” Mendengar itu, Xiao Tian mengerutkan kening. “Kembali dengan sangat cepat bagaimana? Aku berhari-hari di dalam dunia itu, bagaimana bisa dikatakan sangat cepat.” “Tian, kamu hanya pergi beberapa detik, jadi bagaimana bisa berhari-hari?” Pemilik Rumah Suci Immortal mengerutkan keningnya. “Hmm, mungkin dunia itu memiliki waktu yang berbeda, aku tidak menyangka akan ada hal seperti itu. Senior, aku tidak gagal, aku mendapatkan apa yang kamu inginkan.” Xiao Tian menyerahkan tanaman kehidupan pengumpulan jiwa. “Itu adalah tanaman yang senior inginkan, senior bisa memeriksanya.” Dengan tangan g

    Last Updated : 2025-01-31

Latest chapter

  • Kultivator Inti Semesta   CH-481

    Mendengar namanya dipanggil secara langsung, dan orang itu berani meremehkan posisinya sebagai Tetua Suci, ekspresi Xiao Wen berubah muram. Dahinya berkeringat deras, dadanya naik turun menahan amarah. Napasnya tersengal marah, tapi matanya tidak menemukan sumber suara yang bisa dijadikan sasaran. “Siapa sebenarnya kamu? Apakah kamu sedang menyalakan api perang terhadap Klan Xiao ku?” teriaknya dengan suara menahan tekanan. Sorot matanya liar, mencoba mencari jejak si pemilik suara yang membekukannya di udara. “Hahaha… menyalakan api perang? Xiao Wen, kamu terlalu melebih-lebihkan dirimu. Di dalam Klan Xiao, siapa yang berani mengatakan perang terhadap tuan muda. Sekarang kembalilah. Mengingat kamu adalah Tetua Suci, aku akan memberikan wajah demi Yang Mulia Dewa Tertinggi, Xiao Jian. Namun, jika kamu berani ikut campur tangan secara langsung terhadap seorang junior lagi, aku pastikan bahkan Tetua Agung di Klan Xiao pun tidak akan ada yang bisa melindungi nyawa tuamu itu!” Kata-ka

  • Kultivator Inti Semesta   CH-480

    Kesadaran ilahi itu menelusuri triliunan mil dengan tenang namun mematikan. Tidak ada satu pun ahli yang berani bergerak, apalagi bernapas lega. Bahkan satu pikiran jahat saja bisa terbaca dengan jelas oleh kekuatan ini. Dunia seperti dihentikan, hanya menyisakan kehendak Tetua Suci yang menjadi pusat segalanya. BUZZ!!! Lelaki tua itu menarik kembali kesadarannya dengan mendengus pelan, matanya berkilat. Sorot itu menunjukkan bahwa ia tidak hanya menemukan jejak, tetapi sudah menetapkan tujuan. “Aku menemukanmu!” Hanya itu yang ia ucapkan, sebelum tubuhnya menghilang begitu saja dari tempat berdirinya. Tidak meninggalkan gelombang kekuatan apa pun, hanya keheningan yang menyelimuti. Seolah kepergiannya sama tajamnya dengan kekuasaannya—sunyi, tapi menggetarkan semua lapisan langit. Para tetua dan ahli Alam Langit Berbintang langsung mengusap keringat dingin dari dahi mereka. Napas mereka kembali hadir, tapi tidak utuh. Bahkan Pemimpin Paviliun Bayangan Naga Abadi yang biasanya tid

  • Kultivator Inti Semesta   CH-479

    Gerbang raksasa menghilang. Tiang emas menghilang. Rerumputan dan langit emas memudar, dan yang tersisa hanyalah lanskap kosong Alam Guijian seperti sebelumnya. Tanah kembali datar dan sunyi. Langit memucat. Aroma kekosongan menyebar, membungkam segala riak pertarungan yang sempat menggetarkan semesta. KRAAKKK!! Tiba-tiba langit robek seperti kertas yang tercabik. Suaranya menggema seperti retakan dunia, memaksa seluruh makhluk di sekitarnya untuk mendongak. Dari retakan langit itu, muncul seorang lelaki tua berjubah putih yang tampak tenang, namun auranya seperti jurang tanpa dasar. Tidak ada badai energi. Tidak ada tekanan dipaksakan. Namun, hanya dengan satu langkahnya turun dari celah langit, seluruh langit Alam Guijian seakan berhenti bernapas. Suara detak jantung seolah menghilang, waktu sendiri terpaksa menunduk. Para pemimpin kekuatan besar langsung membungkuk, bahkan Pemimpin Paviliun Bayangan Naga Abadi yang sebelumnya setenang batu karang, kini tak bisa bergerak. Napasny

  • Kultivator Inti Semesta   CH-478

    Jawaban itu membuat dada Xiao Tian terasa sedikit hangat. Di tengah ancaman dan tekanan dari segala arah, ada satu suara yang memberinya ruang untuk bernapas. Ia tidak menduga bahwa Xiao Yue bersedia mengambil risiko sejauh itu demi dirinya. Meskipun ia tidak tahu seberapa besar kekuatan dunia warisan langit berbintang, dia yakin tempat ini tidak akan diam jika dirinya benar-benar dalam bahaya. Dan sekarang, bukan hanya dunia ini yang menyadari keberadaannya, tetapi juga satu dari darah inti Klan Xiao yang memilih untuk tidak berpaling. Xiao Fa menatap Xiao Tian dengan sorot mata penuh amarah. Urat-urat di pelipisnya menonjol. Rahangnya mengeras, dan napasnya terdengar berat seperti hembusan kemarahan yang tertahan. “Bajingan kecil, ketika Tetua Suci tiba, kamu tidak akan memiliki tempat untuk berlindung lagi!” Namun, yang ia terima bukan ketakutan, melainkan cengiran penuh ejekan. Xiao Tian mengangkat dagunya sedikit. Tatapannya menusuk, dan sorot matanya menunjukkan bahwa ia buka

  • Kultivator Inti Semesta   CH-477

    Jangankan orang-orang yang merasa bingung dengan kejadian yang tiba-tiba ini, Xiao Tian sendiri diliputi kebingungan. Jiwanya bergetar, bukan karena takut, melainkan karena ketidaktahuan yang mendalam. Siapa yang telah menolongnya? Ini jelas bukan kekuatan Leihuo Dashi. Ia mengenali dengan sangat pasti, aura ini bukan berasal dari dalam dirinya. Bahkan Leihuo Dashi pun tidak memiliki jejak energi seperti ini—murni, agung, dan seolah berasal dari hukum semesta yang tak tertulis. Sementara semua orang di udara hanya bisa bertanya-tanya tanpa suara, sebuah pemandangan mengejutkan terjadi di hadapan mereka. Kubah emas yang menyelubungi Xiao Tian perlahan mengangkat tubuhnya ke udara. Tidak terburu-buru, tidak melonjak, tetapi naik dengan stabil, mengabaikan segala bentuk tekanan dari luar. Cahaya dari kubah itu begitu terang dan agung, seakan menolak semua bentuk gangguan duniawi. Cahaya tersebut bukan sembarang cahaya, melainkan simbol pengakuan dan perlindungan dari eksistensi yang tid

  • Kultivator Inti Semesta   CH-476

    Saat semua orang masih membicarakan nama Xiao Tian yang menggetarkan seluruh Alam Langit Berbintang, tiba-tiba gerbang raksasa yang terhubung langsung dengan dunia warisan langit berbintang mulai bergetar. Suara bergemuruh memecah keheningan, seperti suara runtuhnya dunia yang terbelah dari dalam. Retakan dimensi terlihat samar di tepi gerbang, dan dari sana, sosok terakhir yang paling mereka tunggu, dan paling mereka takutkan, perlahan muncul. Xiao Tian. Langkah kakinya mantap. Ia keluar dengan tenang, membelakangi gerbang raksasa yang baru saja ia lewati. Tidak ada kesan tergesa atau gentar. Matanya datar, namun sarat ketegasan. Namun, ketika kakinya menyentuh tanah di luar gerbang, Xiao Tian langsung merasakan tekanan atmosfer yang berbeda—padat dan menyesakkan. Udara terasa kental seperti lumpur dimensi, seolah tidak menginginkan kehadirannya. Napasnya terasa berat, dada seolah ditekan ribuan ton beban. “Sial, mengapa aku keluar ke tempat ini?” gumamnya dalam hati, alisnya menge

  • Kultivator Inti Semesta   CH-475

    Namun, sebelum suasana bisa kembali tenang, dunia warisan langit berbintang tiba-tiba bergetar hebat. Getaran itu seperti gempa surgawi, memukul tanah, langit, dan seluruh ruang yang mengelilinginya. Tanah berdenyut, langit berkedut, dan dimensi itu sendiri seolah melenguh. Seluruh elemen berguncang, dan gelombang energi menyebar dari inti dunia itu. Gelombang itu tidak sekadar kekuatan, tetapi pertanda akan sebuah perubahan besar yang tak bisa dihentikan. Getaran ini tidak hanya dirasakan oleh para generasi muda yang berada di dalamnya, tetapi juga oleh semua monster tua dan pemimpin kekuatan yang menanti di luar. Mereka saling bertukar pandang, membaca pertanda lewat riak energi dan pecahan cahaya yang menyelinap keluar dari celah dimensi. Di antara mereka, Xiao Fa, Tetua Klan Xiao inti, langsung memusatkan seluruh persepsinya ke arah dunia warisan itu. Wajahnya serius, matanya menyorot tajam, penuh harap sekaligus tekanan. Kedua telapak tangannya mengepal di belakang punggung, me

  • Kultivator Inti Semesta   CH-474

    Keheningan yang sempat terjaga kembali pecah saat Xiao Tian mengalihkan pandangan pada Xiao Yue. Tatapannya lebih tenang dibandingkan sebelumnya, namun tak kehilangan ketajamannya. Tidak ada permusuhan, tapi juga tidak ada rasa lunak. “Kamu sedikit berbeda dari teman-temanmu. Jangan buat aku kehilangan rasa hormat yang tersisa,” ucapnya, suara itu datar tapi jelas membawa peringatan. Lalu ia menoleh sekilas ke arah Xiao Zimo. “Nasehati dia, sebelum aku benar-benar membunuhnya.” BOOM!!! Aura pembunuh yang tersimpan dalam tubuh Xiao Tian meledak seperti badai dahsyat. Tekanan itu bukan sekadar energi. Itu adalah kehendak mutlak dari seorang yang telah membakar batasan dunia, seseorang yang tidak lagi terikat oleh hukum buatan manusia atau klan. Aura itu mengalir deras seperti gelombang yang menelan semua yang ada di sekitarnya. Setiap partikel udara seolah menjerit di bawah tekanan yang tak terlihat, dan ruang di sekelilingnya terasa bergetar dalam diam. Ribuan bayangan seperti kem

  • Kultivator Inti Semesta   CH-473

    Xiao Tian menarik napas dalam, dada naik turun perlahan. Langkahnya mantap saat menuruni tiang emas, dari ketinggian satu juta meter. Begitu kakinya menyentuh tanah, suasana berubah drastis. Xiao Rui, yang sejak tadi menunggu di bawah, mendengus keras. Wajahnya memerah, matanya menyimpan kilatan kemarahan yang tak lagi bisa disembunyikan. Luka harga dirinya terlalu dalam untuk disembuhkan oleh waktu. “Xiao Tian, jangan terlalu bangga karena mengukir nama di puncak tiang emas!” suaranya melengking, mencoba menunjukkan keangkuhan yang sudah tak memiliki dasar. “Walaupun kamu memiliki bakat tinggi, kamu belum apa-apa! Setelah keluar dari dunia warisan ini, kamu harus membayar semua yang telah kamu lakukan padaku!” Namun, sebelum ancamannya selesai terucap— WHOOSSHH!! Bayangan berkelebat. Dalam sekejap, Xiao Tian telah berdiri di hadapan Xiao Rui. Tak seorang pun melihat pergerakannya. Seperti bayangan kematian yang muncul tanpa peringatan, keberadaannya menyelimuti udara dengan tek

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status