Home / Rumah Tangga / Kurebut Kembali Suamiku / Bab 6 "Apa Bedanya Aku Dengan Mereka."

Share

Bab 6 "Apa Bedanya Aku Dengan Mereka."

last update Last Updated: 2023-06-21 19:14:30

Lain kali? Lain kali yang seperti apa yang dimaksud oleh Arsen? Ini bahkan sudah yang kesekian kalinya pria itu tidak menepati janji yang ia buat.

"Sayang jika harus dibuang, kan, Mas?" gumam Neisha menatap aneka makanan di atas meja.

Arsen tidak dapat berkata apapun lagi, ini memang salahnya. Lara hati begitu menyiksa hingga tidak dapat lagi berkata. Menyembunyikan perihal luka tidaklah mudah, tetapi Neisha berusaha menutupnya agar tidak kembali menganga.

"Mandilah dan tidur, Mas." Neisha melepaskan genggaman tangan mereka yang bertaut kemudian terulur menyentuh rahang tegas milik suaminya, "kamu pasti lelah." Neisha kemudian berbalik dan merapikan makanan yang bahkan belum ia sentuh sedikitpun.

***

Ruangan dengan penerangan yang minim, tetapi Arsen masih dapat melihat dengan jelas jika bahu Neisha kini bergetar. Sudah berapa kali pria itu membuat istrinya terluka?

"Nes," panggil Arsen menyentuh bahu Neisha dengan lembut.

"Hm." Ah, seperti sebuah Dejavu bagi Arsen. Jika dulu Arsen yang selalu bersuara seperti itu, tetapi kini bibir tipis Neisha yang melakukannya.

"Sudah mengantuk?"

"Sudah."

"Aku ingin bercerita," ucap Arsen melepaskan sentuhan tangannya dari bahu Neisha.

"Aku sudah mengantuk tidak perlu bercerita, Mas." Arsen mengernyitkan dahinya mendengar jawaban Neisha. Jika dulu wanita itu yang akan banyak bercerita tetapi sekarang tidak lagi.

Sunyi, hanya suara detik jam yang menemani dua anak manusia yang berbaring di atas ranjang. Sang pria yang duduk dengan bersandarkan kepala ranjang sedang sang wanita yang membelakangi suaminya.

"Aku sudah pernah bilang jika Aurel dan Melodi adalah anak sahabatku yang meninggal, bukan?" Meski Neisha berkata padanya jika telah mengantuk, tetapi Arsen masih saja bercerita.

"Namanya Adipati, dia meninggal karena menyelamatkan aku," lanjutnya seraya mengingat kejadian beberapa tahun silam.

Meski Neisha tidak menyahuti apa yang dikatakan oleh Arsen, tetapi wanita itu mendengarkan dengan seksama. Meremas selimut yang dipakainya untuk melindungi dari dinginnya malam yang menyapa.

"Adipati menitipkan mereka padaku dan aku telah berjanjilah untuk menjaganya."

"Melihat Melodi yang merengek dan memintaku untuk datang setiap waktu, aku tidak bisa menolak." Arsen terbayang wajah anak kecil yang selalu tersenyum bahagia ketika ia datang.

Neisha membuka selimut yang menutupi tubuhnya dan bergerak sehingga kini posisinya menghadap Arsen. "Orang tuamu dan orang tuaku menitipkan aku padamu, Mas. Apa bedanya aku dan mereka?" desak Neisha yang hanya mendapatkan tatapan sendu dari Arsen.

Istrinya kini benar-benar pandai dalam berlisan. Arsen tidak pernah menyadari sebelumnya. Jadi apakah sikap Neisha ini karena hati yang kadung tersakiti?

"Melodi masih kecil, Nes." 

"Jadi, Mas? Bagaimana dengan janjimu yang memberikan aku waktu 30 hari? Bahkan belum genap waktu yang aku minta kamu masih saja menemui mereka. Bagaimana caraku untuk meyakinkan cinta padamu jika begitu?" Neisha mengepalkan tangannya kuat di sisi tubuhnya berharap hatinya untuk tetap tegar.

Arsen menggenggam tangan Neisha yang semula terkepal erat. Tangan yang begitu halus membuat Arsen mengusap ringan kulit mulus itu.

Andai Neisha tahu jika hati Arsen telah tumbuh cinta untuk dirinya mungkin Neisha tidak perlu lagi menangis. Sayangnya dia orang di sana juga membutuhkan dirinya.

"Kita akan menjalani semua ini dengan sisa waktu yang ada. Aku janji kamu akan menjadi prioritasku," kata Arsen menyakinkan Neisha.

Tentu saja Neisha merasa senang dengan apa yang baru saja dikatakan oleh Arsen. Wanita dengan senyum manis itu akan membuat Arsen tidak bisa lari dan tetap mempertahankan rumah tangganya, apapun yang terjadi. Ia tidak akan membiarkan siapapun merusak ikatan yang telah digariskan.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Kurebut Kembali Suamiku    Bab 17 Perubahan Sikap Arsen

    “Aku tahu,” kata Arsen menatap lekat mata Aurel yang kini dipenuhi dengan bulir air mata itu.Aurel berharap tangisan dari sepasang mata indahnya dapat membuat Arsen luluh dan kembali dalam hidupnya.“Aku tidak lupa akan janjiku, Aurel. Hanya saja, kini aku sadar Neisha adalah fokus utamaku sekarang. Bukan karena aku baru menyadari cintaku pada istriku, tetapi rasa ini sebenarnya sudah lama ada. Hanya saja aku tidak ingin menunjukkannya.” Ucapan Arsen yang panjang itu benar-benar telah melukai hati Aurel.“Tapi janjimu pada mas Adipati ...?”“Aku tahu,” potong Arsen sebelum Aurel menyelesaikan kalimatnya.“Sebab itulah aku berusaha menyembunyikan rasaku pada Neisha agar saat kami berpisah tidak ada yang terluka. Tapi nyatanya istriku juga menyimpan rasa yang sama meski kami dijodohkan,” aku Arsen dengan mantap dan mata yang menatap tajam ke arah Aurel.Sakit, itulah yang dirasakan Aurel saat ini. Saat ia yakin dan percaya pada takdir hidupnya yang akan bahagia karena dapat bersama den

  • Kurebut Kembali Suamiku    Bab 16 Penagihan Janji

    Jalanan yang sepi di malam hari ini membuat lalu lintas terasa senggang. Wajar jika sebagian dari mereka enggan untuk keluar rumah. Langit yang gelap dan juga mendung membuat orang-orang berdiam diri di rumah.Melodi yang tertidur di pangkuan Aurel membuat suara dengkuran halus. Gadis kecil itu terlihat sangat lucu. Aurel yang duduk di belakang bersama Melodi pun mencuri pandang ke arah Arsen.Pria dengan segala ketampanan yang ia miliki. Cinta yang tidak akan pernah pudar untuk dimiliki. Mendapatkan perhatian dari Arsen membuat Aurel benar-benar merasa bahagia.Menggigit bibir bawahnya, Aurel sedikit ragu untuk mengatakan kata yang telah ia rapalkan dalam hati sedari tadi. Ia takut jika pria di depannya ini akan marah. Namun, ia harus memberanikan diri."Mas," panggilnya.Arsen tidak menjawab, tetapi ia melihat Aurel dari kaca mobil. Mata lelaki itu seolah mengatakan ada apa.Aurel mengatupkan bibirnya, ia masih ragu. "Ada apa?" Pada akhirnya Arsen pun bersuara."Em … tentang janjimu

  • Kurebut Kembali Suamiku    Bab 15 Lupakah Akan Janji?

    Setelah sekian lama? Jadi Arsen benar-benar menepati janjinya? Namun keraguan muncul di kepala Neisha.Mendapati sang istri yang menggelengkan kepalanya, Arsen pun bertanya, “Kenapa? Kamu pusing?” Arsen kemudian mendekati Neisha dengan raut wajah yang khawatir.Sungguh, Neisha sangat senang mendapatkan perlakuan manis dari Arsen. Bukan hanya sikap perhatiannya saja, tetapi karena Arsen menunjukkan di depan Aurel.Benar saja, Aurel mengerucutkan bibirnya tidak suka melihat adegan di depannya. Perhatian itu bukan untuknya lagi. Di mana kata yang Arsen janjikan dulu padanya?Arsen telah berjanji untuk meninggalkan istrinya dan hidup bersama dengan dirinya dan Melodi?“Ayah, janii, kan, lain kali Ayah mampir lagi,” pinta Melodi yang sepertinya sudah menahan rindu.“Pasti,” jawab Arsen.Melodi yang sangat senang dengan kepulangan Arsen pun bermain dengan pria yang ia sebut sebagai ayah itu. Sesekali mengajak Aurel untuk ikut gabung bersama. Ya, apa yang diketahui anak kecil seperti Melodi?

  • Kurebut Kembali Suamiku    Bab 14 Kekacauan Hati Neisha

    "Hai," sapa Neisha berusaha tersenyum pada gadis manis yang menatapnya dengan lembut."Melodi mau bertemu dengan ayah," ucap Melodi dengan senyum indahnya.Tidak ada yang Neisha dapat lakukan selain menyuruh mereka untuk masuk ke dalam rumah. Meski Neisha sebenarnya tidak rela jika Aurel datang berkunjung."Duduk dulu, ya? Tante buatkan minuman," ujar Neisha kemudian meninggalkan ibu dan anak itu di ruang tamu.Tidak berselang lama, Neisha datang dengan dua cangkir minum di tangannya. Meletakkan minuman di atas meja seraya berkata, "Minumlah.""Terima kasih," jawab Melodi dengan suara lucunya."Ayah mana, Tante?" tanya Melodi menatap Neisha yang kemudian menatap sang ibu yang sedari tadi terdiam.Ingin rasanya Neisha marah, tetapi ia tidak sanggup. Melihat mata polos Melodi yang begitu teduh ia merasa ingin memeluk gadis kecil itu. Jika dulu ia merasa iri karena kedekatan Arsen dengan Melodi kini tidak lagi. Gadis kecil itu hanya ingin membutuhkan sosok seorang ayah.Ayah? Seandainya

  • Kurebut Kembali Suamiku    Bab 13 Berkunjung

    "Ma," panggil Melodi yang baru saja bangun dari tidurnya."Lho, Sayang. Kenapa bangun?" tanya Aurel yang kini mendudukkan Melodi ke atas pangkuannya.Gadis kecil itu mengusap matanya, rasa kantuk sebenarnya masih dirasakan oleh Melodi. "Melodi haus, Ma," jawab Melodi."Mama ambilin minum Melodi di sini dulu, ya," perintah Aurel pada anak semata wayangnya.Aurel pun meninggalkan Melodi di dalam kamar dan ia pun beranjak ke dapur mengambilkan minuman untuk Melodi. Sesampainya di rang tengah, wanita itu melihat sofa yang terdapat bayang-bayang Arsen dengan Melodi yang tengah bercanda ria bersama. Tertawa dan saling bergembira menjadi pemandangan yang menenangkan hati bagi Aurel.Namun, sayang akhir-akhir ini ia merasa Arsen tidak ada waktu untuk Melodi dan juga dirinya. Kebersamaan mereka seolah-olah sirna begitu saja.Aurel menggelengkan kepalanya saat beberapa kali bayangan Arsen melintas di pikirannya. Melodi sedang menunggunya dengan segelas air putih.Memasuki kamar dan melihat Mel

  • Kurebut Kembali Suamiku    Bab 12 Sikap Neisha

    Langit telah menunjukkan panorama yang sangat indah. Warna jingga yang menghiasinya menjadikan warna begitu istimewa. Matahari yang hendak tenggelam dalam peraduan. "Ayah, lain kali kita main lagi, ya?" pinta Melodi yang masih berada dalam gendongan Arsen.Neisha sama sekali tidak keberatan meski tidak menampik ia sangat cemburu dengan kedekatan mereka. Aurel yang berjalan di samping Neisha pun seolah tersenyum dengan penuh kemenangan."Jika ayah tidak sibuk, ya, Sayang." Melodi tersenyum senang.***Arsen dan Neisha memutuskan untuk pulang ke rumah. Hari ini cukup bagi mereka untuk menghabiskan waktu bersama, ya … meski ada Melodi dan Aurel di sana.Neisha sedari tadi hanya diam, bibirnya kelu tak ingin bersuara. Ia tidak marah hanya saja sesuatu dalam hatinya ada yang aneh. Menatap kaca mobil dan mengabaikan Arsen yang sedari tadi mencuri pandang ke arahnya."Nes," panggil Arsen yang berhasil menarik atensi dari istrinya."Hm." Sebuah gumaman menjadi jawaban Neisha."Kenapa?""Apan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status