Bab 5 Janji Darimu

Aroma masakan yang begitu menggugah selera telah tersaji rapi di atas meja makan. Neisha memasak dengan rasa bahagia karena hari ini suaminya berjanji untuk pulang sebelum makan malam. Senyum manis terukir dari bibir tipis Neisha.

Fokusnya pada makanan yang baru saja ia buat kini teralihkan pada ponsel yang bergetar. Benda pipih itu menampilkan sebuah notifikasi pesan dari nomor yang tidak Neisha ketahui. 

Neisha menyipitkan matanya kala nomor itu mengirimkan sebuah foto. Rasa penasaran dan rasa ingin tahu menjadi satu, Neisha menekan gambar foto kemudian menampilkan seorang pria yang sangat ia kenali.

Hatinya kembali sakit layaknya disayat oleh belati tajam. Bibir tipis Neisha membentuk kata 'mas Arsen' tanpa suara. Menutup mulutnya dengan tangan yang gemetar, Neisha bahkan sudah melambungkan harapan tinggi pada perubahan sifat Arsen padanya.

Apakah akan sia-sia?

Saat Neisha meratapi cinta yang kian sulit untuk ia raih, sebuah pesan kembali mengusik Neisha dan memaksa wanita itu untuk membaca kata demi kata.

'Lihatlah pancaran matanya yang begitu bahagia saat bersama Melodi.'

Meski Neisha ingin menampik apa yang baru saja ia baca, tetapi kenyataan yang ia lihat sungguh memilukan. 

Terduduk di kursi dengan air mata yang sudah berlinang, Neisha merasa kalah. Bahkan perjuangan untuk membuat Arsen luluh belumlah genap 30 hari, tapi mengapa rasanya sangat sulit untuk menggapai suaminya sendiri.

Neisha kembali menatap makanan yang tertata rapi di depannya. Hampir dua jam ia menghabiskan waktunya untuk memasak agar Arsen merasa senang saat makan malam nanti. Namun, apa yang ia dapati? Suaminya itu malah makan bersama dengan orang lain dan terlihat sangat bahagia.

Neisha menghela nafas berharap sesak di dadanya hilang seketika. Ia tidak akan kalah, Neisha akan berjuang selama yang ia bisa. Mempertahankan rumah tangga dan orang terkasihnya.

Mengabaikan pesan yang baru saja ia buka, kini Neisha mencoba beralih ke nomor Arsen dan mengirimkan foto makanan yang baru saja ia masak dengan penuh cinta.

Tidak butuh waktu lama bagi Arsen untuk membuka pesan dari istrinya, apalagi ia telah berjanji untuk pulang sebelum makan malam. Namun, Arsen juga tidak bisa meninggalkan Aurel dan Melodi begitu saja.

'Sebentar lagi aku akan pulang,' balas Arsen yang hanya mendapatkan dengusan dari Neisha setelah membacanya.

***

Malam yang semakin larut dan angin yang berhembus membuat hawa dingin begitu terasa. Sang raja malam bersama ribuan bintang masih setia pada langit yang gelap. Menemani seorang wanita yang kesepian di samping meja makan.

Ya, Neisha tidak juga beranjak dari tempatnya. Wanita dengan senyum manis itu masih setia menunggu suami yang sudah berjanji pulang malam ini.

Menunggu selama dua jam hanya untuk bisa makan bersama, tetapi nyatanya makanan yang ia sajikan kini telah dingin begitu saja. Bahkan rasa lapar yang menderanya ikut sirna bersama asap panas dari masakan yang tersaji di depannya.

Suara mobil yang sangat Neisha kenali kini berhenti di depan rumah. Wanita itu hanya mendengus sesaat kemudian mengusap air mata yang entah sejak kapan luruh begitu saja. Untuk yang kesekian kalinya ia bukanlah yang utama bagi Arsenio Brandon Atmaja, suaminya.

"Neisha," panggil Arsen begitu pria itu masuk dan menemukan istrinya yang tengah duduk seorang diri.

"Kenapa belum tidur? Ini sudah sangat malam," imbuhnya mendekati sang istri.

Neisha menatap suaminya yang masih memakai kemeja kantornya, tetapi dengan beberapa kancing yang sudah dibuka. Berdiri dan mendekati Arsen, Neisha memegang lengan kokoh milik sang suami.

"Bukankah kita akan makan malam? Kamu sudah berjanji, Mas." Neisha mengingatkan Arsen akan janjinya sore tadi.

"Maafkan aku, Nes. Tadi Aurel memasak dan Melodi merengek agar aku ikut makan bersama," jujur Arsen yang kemudian mengambil tangan istrinya untuk ia beri usapan berharap hal itu menenangkan Neisha.

"Begitu. Jadi bagaimana dengan makanan yang aku masak ini, Mas?"

Sungguh, Arsen dapat melihat jejak air mata di kedua pipi istri cantiknya.

"Maafkan aku. Lain kali aku tidak akan mengulangi ini lagi," janji Arsen pada Neisha.